Prasetio

Direktur, Garuda Indonesia (Persero) Tbk

Dr. Prasetio, S.E., M.H., (lahir 11 November 1960) adalah Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia, sebelumnya merupakan Direktur Utama Peruri,[1] salah satu BUMN di Indonesia.

Prasetio
Dr. Drs. H. Mustofa, AK, CA foto resmi dari Ikatan Alumni Universitas Airlangga
Lahir23 November 1960 (umur 63)
Indonesia Surabaya, Jawa Timur
Tempat tinggalJakarta Selatan
KebangsaanIndonesia Indonesia
AlmamaterUniversitas Airlangga
Universitas Gadjah Mada
PekerjaanProfesional
Dikenal atasDirektur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia
Eks Direktur Utama Peruri

Biografi

Prasetio adalah arek asli Surabaya. Rumahnya di Surabaya, di Jalan Cisadane, salah satu kawasan permukiman elite lama. Karena itu, Prasetio memulai pendidikan dasar di sekolah dasar (SD) tidak jauh dari rumahnya. Di SD Negeri Trunojoyo 1, Surabaya. Bagi sebagian warga Surabaya, SD di Jalan Trunojoyo –termasuk SDN Trunojoyo 1favorit sampai saat ini.

Namun, bukan karena sejak sekolah dasar belajar di sekolah pilihan kalau Prasetio menyelesaikan kuliah di Fakultas Ekonomi (kini Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga– FEB UNAIR) kurang dari empat tahun dengan predikat cum laude. Karena itu, kata Prasetio, selama kuliah di FEB UNAIR dia lebih banyak bergaul dengan kakak-kakak angkatan.[2] Lulus kuliah, Prasetio sempat mengajar di PAAP dan STIESIA Surabaya. Babak berikutnya perjalanan karier Prasetio adalah di Bank Niaga.

Usai dari Bank Niaga dia masuk BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional) selama 2 (dua) tahun, 1999–2001. Hal ini lah yang menjadikan dia orang swasta di BUMN. Saat ini Prasetio juga mengajar di Universitas Al-Azhar, Jakarta.[3]

Kemudian Prasetio menjadi Direktur Keuangan Merpati dilanjut ke Telkom.

Sebagai alumnus UNAIR, Prasetio memiliki kenangan ketika masih kuliah. Di UNAIR kuliah terasa menyenangkan. Prasetio merasakan dosennya disiplin. Hubungan antar angkatan baik, dan perpustakaan lengkap.[4]

Prasetio juga memberi saran untuk almamater, jika UNAIR ingin masuk 500 perguruan tinggi kelas dunia, harus ada terobosan yang inovatif dalam perkuliahan. Misalnya, harus didatangkan dosen-dosen dari universitas kelas dunia, seperti Harvard. Juga membanyak keikutsertaan dosen pada short course di mancanegara.

Referensi

  1. ^ "Direksi Peruri". Peruri. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-11-26. Diakses tanggal 31 Oktober 2016. 
  2. ^ "Dirut Peruri Memberikan Pembekalan Wisudawan Universitas Airlangga". Ruang Baca Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-11-26. Diakses tanggal 28 Oktober 2016. 
  3. ^ "Dirut Peruri Goes To Campus Gelar Beda Buku". Pemprov Jawa Timur. Diakses tanggal 22 November 2016. 
  4. ^ Hermawan, Nuri (16 Juni 2016). Binti, ed. "UNAIR Kampus Pertama Jujukan Perum Peruri". news.unair.ac.id. Diakses tanggal 23 November 2016. 

Pranala luar