Indofarma
PT Indonesia Farma Tbk atau biasa disingkat menjadi Indofarma, adalah anak usaha Bio Farma yang berbisnis di bidang farmasi dan alat kesehatan. Hingga tahun 2020, perusahaan ini memproduksi 222 jenis obat dan 106 jenis alat kesehatan.[2][3] Jenis obat Indofarma cukup lengkap mulai dari obat bebas seperti paracetamol sampai dengan obat keras yang harus menggunakan resep dari dokter.
Indofarma | |
Perseroan terbatas | |
Kode emiten | IDX: INAF |
Industri | Farmasi dan alat kesehatan |
Didirikan | 11 Juli 1981 |
Kantor pusat | Bekasi, Indonesia |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Arief Pramuhanto[1] (Direktur Utama) Laksono Trisnantoro[1] (Komisaris Utama) |
Produk | |
Merek | Farmalab |
Jasa | Laboratorium klinik |
Pendapatan | Rp 1,716 triliun (2020)[2] |
Rp -3,630 triliun (2020)[2] | |
Total aset | Rp 1,713 triliun (2020)[2] |
Total ekuitas | Rp 430,326 milyar (2020)[2] |
Pemilik | PT Biofarma (Persero) (80,66%) Asabri (7,34%) |
Karyawan | 748 (2020)[2] |
Anak usaha | PT Indofarma Global Medika |
Situs web | www |
Sejarah
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1918 sebagai pabrik salep dan kasa pembalut di lingkungan Centrale Burgerlijke Ziekenhuis (kini RS Cipto Mangunkusumo). Pada tahun 1931, pabrik tersebut dipindah ke Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur, lalu mulai memproduksi tablet dan injeksi. Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, pabrik tersebut dikelola oleh Takeda Pharmaceutical Company. Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1950, pabrik tersebut diambil alih oleh Departemen Kesehatan, dan diberi nama "Pusat Produksi Farmasi". Pabrik tersebut kemudian mulai memproduksi obat-obat esensial. Pada tanggal 11 Juli 1981, status Pusat Produksi Farmasi diubah menjadi perusahaan umum (Perum) dengan nama "Indonesia Farma" (Indofarma).[4] Pada tahun 1988, perusahaan ini mulai membangun pabrik baru di lahan seluas 200 hektar di Cibitung, Bekasi, yang akhirnya mulai dioperasikan tiga tahun kemudian. Pada tahun 1996, status perusahaan ini kembali diubah menjadi persero.[5] Pada tahun 2000, perusahaan ini berekspansi ke bisnis distribusi dan perdagangan farmasi dengan mendirikan PT Indofarma Global Medika (IGM). Pada tanggal 17 April 2001, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada tahun 2012, perusahaan ini mulai mengkomersialisasikan unit usahanya yang memproduksi peralatan pabrik farmasi, yakni Indomach. Pada tahun 2013, melalui IGM, perusahaan ini mendirikan PT Farmalab Indoutama untuk berbisnis di bidang laboratorium pengujian ekivalensi dan klinis. Pada tanggal 31 Januari 2020, pemerintah resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke Bio Farma, sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang farmasi.[6][3][2]
Anak Usaha
Indofarma memiliki anak usaha bernama PT Indofarma Global Medika yang bergerak di bidang distribusi obat dan alat kesehatan. Didirikan pada tanggal 4 Januari 2000 dengan 99,99% sahamnya dipegang oleh Indofarma dan sisanya dipegang oleh Koperasi Pegawai Indofarma. Perusahaan yang telah berusia lebih dari 20 tahun ini memiliki 29 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.
Referensi
- ^ a b "Komisaris & Direksi". PT Indonesia Farma Tbk. Diakses tanggal 17 Desember 2021.
- ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2020". PT Indonesia Farma Tbk. Diakses tanggal 17 Desember 2021.
- ^ a b "Sejarah Perusahaan". PT Indonesia Farma Tbk. Diakses tanggal 17 Desember 2021.
- ^ "Peraturan Pemerintah nomor 20 tahun 1981" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 16 Desember 2021.
- ^ "Peraturan Pemerintah nomor 34 tahun 1995" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 16 Desember 2021.
- ^ Warta Ekonomi (6 Februari 2020). "Usai Terbentuk, Holding BUMN Farmasi Berambisi Jadi Pemain Global". wartaekonomi.co.id. Diakses tanggal 7 Juni 2020.
Pranala luar
- (Indonesia) Indofarma.id
- (Indonesia) Situs resmi Anak Perusahaan (PT INDOFARMA GLOBAL MEDIKA)