Ketika Cinta Bertasbih: Meraih Ridho Ilahi
Ketika Cinta Bertasbih: Meraih Ridho Ilahi adalah sinetron Indonesia produksi SinemArt yang ditayangkan perdana, 2 Maret 2011 pada pukul 20.30 WIB di RCTI. Sinetron yang merupakan kelanjutan dari sinetron Ketika Cinta Bertasbih: Spesial Ramadhan ini disutradarai oleh Chaerul Umam dan dibintangi oleh Oki Setiana Dewi, Kholidi Asadil Alam dan Meyda Sefira.
Ketika Cinta Bertasbih Meraih Ridho Ilahi | |
---|---|
Genre | |
Pembuat | SinemArt |
Berdasarkan | Ketika Cinta Bertasbih oleh Habiburrahman El Shirazy |
Ditulis oleh | Habiburrahman El Shirazy |
Skenario | Habiburrahman El Shirazy |
Sutradara | Chaerul Umam |
Pemeran | |
Penggubah lagu tema |
|
Lagu pembuka | "Ketika Cinta Bertasbih" — Melly Goeslaw feat Amee |
Lagu penutup | "Ketika Cinta Bertasbih" — Melly Goeslaw feat Amee |
Penata musik | Purwacaraka |
Negara asal | Indonesia |
Bahasa asli | Bahasa Indonesia |
Jmlh. musim | 1 |
Jmlh. episode | 25 |
Produksi | |
Produser eksekutif | Elly Yanti Noor |
Produser | Leo Sutanto |
Pengaturan kamera | Multi-kamera |
Durasi | 60—90 menit |
Rumah produksi | SinemArt |
Distributor | MNC Media |
Rilis asli | |
Jaringan | RCTI |
Rilis | 2 Maret 27 Maret 2011 | –
Acara terkait | |
Ketika Cinta Bertasbih 2 |
Sinopsis
Ruh dari Sinetron Ketika Cinta Bertasbih Meraih Ridho Ilahi adalah bagaimana keluarga besar Azzam menjadikan seluruh aktivitas hidup ini sebagai bentuk ibadah untuk meraih ridho Ilahi. Bagaimana Anna Althafunnisa dan Azzam berusaha mati-matian meraih ridho Ilahi di tengah cobaan yang mendera hidup mereka. Bagaimana Husna dan Ilyas mendapat ujian yang dahsyat di tengah-tengah persiapan menghadapi pernikahan mereka, di mana mereka juga berusaha selalu ikhlas.
Husna mengajar di kelas, tiba-tiba merasakan nyeri di dada yang hebat yang akhirnya membuat dia ambruk dan pingsan di kelas. Husna dilarikan ke RS Solo. Tetapi pihak RS angkat tangan, dan memberikan rujukan ke Jakarta. Pada hari yang sama desa Wangen juga geger, karena Haji Samingan minggat meninggalkan rumah bersama Parmin.
Karena rasa cinta dan sayangnya pada adiknya, Azzam pun memutuskan untuk tinggal sementara di Jakarta sampai Husna selesai menjalani pengobatannya. Azzam pun kembali ke Solo untuk membawa Anna ikut serta, dan menyerahkan Pesantren Daarul Qur`an pada Mujab untuk sementara.
Azzam mengontrak rumah di pinggir kota Jakarta. Ia merasa sembari mengobatkan Husna ia bisa mengembangkan bisnis bakso cintanya. Radio JPMI Solo diserahkan kendalinya pada Furqan, Bakso Cinta yang di Solo dipercayakan pada Lia. Lia tetap tinggal di rumah bersama Sarah dan ditemani Bu Romlah, istri Pak Haji Samingan.
Sambil memulai bisnis Bakso Cinta di Jakarta, Azzam juga tergerak untuk pesantren Al Halimiyyah yang ada di dekat kontrakannya yang sudah tidak terurus dan kehilangan murid-muridnya. Azzam pun mulai memutar otak untuk mengumpulkan biaya baik untuk pengobatan Husna, biaya hidup keluarganya, dan juga biaya pengembangan pesantren Al Halimiyyah.
Azzam pelan-pelan berhasil menghidupkan pesantren. Itupun tak luput dari bantuan Cahyani, Dan juga berkat bantuan Furqan yg ikut menyumbangkan dana untuk pesanteren. Azzam lalu mengganti nama pesantren menjadi Pesantren Daarul Hikmah.
Azzam dan Anna pun lambat laun mulai mendapat tempat di hati masyarakat. Azzam menjadikan pesantren itu sebagai pesantren mahasiswa yang sering mengadakan tema-tema kajian yang diminati anak muda. Masjid pesantren itu juga mulai makmur kembali.
Ilyas pun sesekali datang membantu Azzam berjuang di Jakarta. Azzam kemudian meminta kepada Ilyas agar berkenan menunggu Husna sembuh bahkan menguatkan Husna. Furqan juga sering datang karena dia dan Azzam mengembangkan usaha di Jakarta, selain usaha radio. Azzam dan Furqan bahu membahu mengatasi pertarungan bisnis yang sengit di Jakarta. Tantangan dan masalah datang silih berganti pada keluarga besar Azzam.
Pemeran
Pemeran | Peran |
---|---|
Kholidi Asadil Alam | Abdullah Chaerul Azzam |
Oki Setiana Dewi | Anna Althafunnisa |
Andi Arsyil Rahman | Muhammad Furqan Andi Hasan |
Dude Harlino | Ustadz Muhammad Ilyas |
Meyda Sefira | Ayatul Husna |
Rini Yulianti | Astrid |
Wingky Wiryawan | Dokter Fajar |
Zee Zee Shahab | Cahyani |
Rahmi Nurullina | Lia |
Uci Bing Slamet | Ramlah |
Ence Bagus | Paimin |
Eksanti | — |
Pranala luar
- (Indonesia) Situs Web SinemArt
- 23446 di Vision+