Kereta api Gajayana
Kereta api Gajayana merupakan layanan kereta api penumpang kelas luxury dan eksekutif yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk melayani lintas Malang–Jakarta Gambir melalui lintas selatan Jawa (via Purwokerto–Yogyakarta–Solo Balapan) dan sebaliknya. Perjalanan kereta api ini menempuh jarak 902 km dalam waktu sekitar 12 jam 33 menit. Nama Gajayana berasal dari seorang raja dari Kerajaan Kanjuruhan dengan nama Sang Liswa dari Kanjuruhan yang memerintah sekitar tahun 760-789.
Informasi umum | |||||
---|---|---|---|---|---|
Jenis layanan | Kereta api antarkota | ||||
Status | Beroperasi | ||||
Mulai beroperasi | 28 Oktober 1999 | ||||
Operator saat ini | PT Kereta Api Indonesia | ||||
Jumlah penumpang harian | 2.200 penumpang per hari (rata-rata)[butuh rujukan] | ||||
Lintas pelayanan | |||||
Stasiun awal | Malang | ||||
Jumlah pemberhentian | Lihatlah di bawah. | ||||
Stasiun akhir | Jakarta Gambir | ||||
Jarak tempuh | 902 km | ||||
Waktu tempuh rerata | 12 jam 33 menit | ||||
Frekuensi perjalanan | Satu kali keberangkatan tiap hari | ||||
Jenis rel | Rel berat | ||||
Pelayanan penumpang | |||||
Kelas | Eksekutif dan luxury | ||||
Pengaturan tempat duduk |
| ||||
Fasilitas restorasi | Ada | ||||
Fasilitas observasi | Kaca panorama dupleks, dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas. | ||||
Fasilitas hiburan | Ada | ||||
Fasilitas bagasi | Ada | ||||
Teknis sarana dan prasarana | |||||
Lebar sepur | 1.067 mm | ||||
Elektrifikasi | - | ||||
Kecepatan operasional | 81.5 s.d. 120 km/jam | ||||
Pemilik jalur | Ditjen KA, Kemenhub RI | ||||
Nomor pada jadwal | 71-72 (reguler) 7005-7006 (tambahan) | ||||
|
Sejarah
Kereta api Gajayana pertama kali beroperasi pada 28 Oktober 1999 dengan dua layanan kelas, yaitu kelas eksekutif dan bisnis. Kereta kelas bisnis yang digunakan saat itu merupakan limpahan dari rangkaian kereta api Turangga—kereta api Turangga mendapat rangkaian baru dari PT INKA sehingga ia melayani kelas bisnis dan eksekutif pada tahun yang sama.
Sejak Oktober 2008, kereta api Gajayana sempat beroperasi menggunakan rangkaian kereta eksekutif hasil penyehatan dari PT INKA, sebelum menggunakan rangkaian kereta keluaran tahun 2009—rangkaian kereta hasil penyehatan tersebut sempat digunakan untuk pengoperasian kereta api Bangunkarta.
Saat ini, kereta api Gajayana beroperasi menggunakan rangkaian kereta kelas eksekutif keluaran 2016 dan 2017, sedangkan rangkaian kereta lama (buatan tahun 2009) dimutasi ke depo kereta lain, seperti Solo Balapan (SLO) dan Purwokerto (PWT), kecuali kereta pembangkit dan kereta makan.
Kereta api Gajayana melayani kelas luxury sejak 26 Mei 2019.[1][2][3]
Insiden
Pada 4 Januari 2011, empat rangkaian kereta eksekutif kereta api Gajayana yang sedang parkir di Stasiun Malang tiba-tiba mundur dan menabrak empat rumah. Satu orang balita tewas dalam kejadian tersebut.[4]
Pada 27 Agustus 2011, kereta api Gajayana dengan masinis Yodian Wiliarso dan asisten masinis Bambang Suradi dibajak oleh tiga orang yang memasuki kabin masinis lokomotif. Sebanyak tiga pembajak masuk lokomotif dan mengarahkan kereta api tersebut ke Stasiun Pasar Senen. Mulanya, kereta ini tertahan sinyal masuk di stasiun Jatibarang, kemudian saat di Stasiun Telagasari beberapa orang menghadang kereta api dan satu orang masuk lokomotif. Kereta sempat berhenti di Stasiun Haurgeulis untuk menurunkan penumpang gelap di lokomotif. Lalu sang masinis memberitakan kepada pusat kendali (PK) Cirebon agar diberikan sinyal aspek hijau dan melaju tanpa henti di sepanjang jalur rel hingga Gambir. Selama pembajakan berlangsung, masinis sempat kehilangan kontak. Masinis kemudian memberitahu PK baru pada pukul 09.08 bahwa masinis tersebut disandera dan meminta agar PK mengarahkan kereta itu langsung ke Gambir. Kereta api Gajayana mencoba berhenti di Stasiun Jatinegara namun gagal dan diarahkan ke Stasiun Pasar Senen. Pada pukul 09.35, kereta api Gajayana masuk ke jalur 4, berhenti dengan rem darurat oleh petugas teknisi, kemudian dihadang aparat Brimob yang sudah berjaga di bibir peron.[5]
Data teknis
Nomor urut | Lokomotif CC206 | 1 | 2 | 3 | 4 | Kereta makan (M1) | 5 | 6 | 7 | 8 | 1 | Kereta pembangkit (P) | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Keterangan | Kereta penumpang kelas eksekutif (K1) | Kereta penumpang kelas eksekutif (K1) | Kereta penumpang kelas Luxury (K1) | ||||||||||||||||
Depo | Sidotopo (SDT) Cipinang (CPN) |
Malang (ML) | |||||||||||||||||
Catatan : Susunan rangkaian kereta dapat berubah sewaktu-waktu. |
Galeri
-
Kereta api Gajayana saat memasuki Stasiun Sumbergempol
-
Kereta api Gajayana saat melintas langsung Stasiun Sumberpucung
-
Kereta Api Gajayana melintas langsung Stasiun Minggiran.
Lihat pula
- Kereta api Brawijaya – layanan kereta api penumpang kelas eksekutif lintas Gambir-Malang (melalui Semarang dan Solo)
- Kereta api Bima – layanan kereta api penumpang kelas eksekutif lintas Gambir-Surabaya Gubeng (melalui Purwokerto, Yogyakarta dan Solo)
- Kereta api Matarmaja – layanan kereta api penumpang kelas ekonomi lintas Malang–Pasar Senen (melalui Semarang dan Solo)
Referensi
- ^ "Mengenal Kemewahan KA Luxury 2, Ini Fasilitas dan Jadwal Keberangkatan". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-02-29.
- ^ "Gerbong Luxury generasi 2 diluncurkan di KA Gajayana". Antara News. 2019-05-27. Diakses tanggal 2020-02-29.
- ^ "Gajayana Perkenalkan Gerbong Sleeper Mewah Terbaru". Republika Online. 2019-05-27. Diakses tanggal 2020-02-29.
- ^ Kompas: Berita Foto: Gajayana Tabrak Rumah
- ^ Kompas: Inilah Kronologi Kasus Pembajakan KA Gajayana
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia
- (Indonesia) Berita peresmian K1 tampilan seperti Pesawat[pranala nonaktif permanen]
- (Indonesia) Gajayana batik mulai beroperasi[pranala nonaktif permanen]
- (Indonesia) (KA Gajayana Berangkat Stasiun Slawi Menuju Ke Malang)