Anas Malik
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Artikel ini kemungkinan ditulis dari sudut pandang penggemar, alih-alih sudut pandang netral. |
Gaya atau nada penulisan artikel ini tidak mengikuti gaya dan nada penulisan ensiklopedis yang diberlakukan di Wikipedia. |
Kolonel (Purn.) H. Anas Malik Datuak Rangkayo Majo Basa (21 Desember 1929 – 18 Oktober 1994)[butuh rujukan] adalah perwira militer dan politikus Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Bupati Padang Pariaman dua periode yakni 1980—1985 dan 1985—1990.[1][2][3]
Anas Malik | |
---|---|
Bupati Padang Pariaman ke-14 | |
Masa jabatan 1980–1990 | |
Presiden | Soeharto |
Gubernur | |
Pendahulu Muhammad Zein Chatib | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Sungai Sariak Malai, Sungai Limau (sekarang Batang Gasan), Padang Pariaman, Sumatra Barat | 21 Desember 1929
Meninggal | 18 Oktober 1994 Jakarta Timur, DKI Jakarta | (umur 64)
Kebangsaan | Indonesia |
Suami/istri | Juwita Anas Malik |
Hubungan | Leonardy Harmainy (menantu) |
Anak | Irzalena, Indrakafi, Irwan Aidil Fitri, Indrawati, Ilya Rosa, Indrajaya, Indrasatia, Indra Sakti, Indriani Susanti |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Pangkat | Kolonel |
Sunting kotak info • L • B |
Anas Malik yang menjabat bupati selama dua periode dari tahun 1980 hingga 1990 itu merupakan bupati yang progresif dan legendaris bagi masyarakat Padang Pariaman, karena berhasil membangun sarana dan prasarana serta karakter dan mental masyarakat Padang Pariaman.[1][4]
Sebelum menjabat bupati, Anas Malik berkarier di ABRI Angkatan Darat sebagai Kepala Dinas Penerangan Kodam V/Jakarta Raya dengan pangkat Letnan Kolonel[2] tahun 1974-1980.
Anas Malik menikah dengan Juwita Anas Malik, dan dikaruniai sembilan orang anak.[5]
"Anas Malik semasa menjabat sebagai Bupati Padang Pariaman merupakan seorang pemimpin yang bijaksana dan disiplin, dan prestasi kerjanya sulit dilukiskan dengan kata kata", ujar Bupati Padang Pariaman, Ir. Nasrul Syahrun. Ia juga terkenal sederhana, suka membaur dengan seluruh lapisan masyarakat.
Semasa menjabat bupati, Anas Malik menggagas Program ABRI Masuk Desa (AMD), Program K-3 dan berhasil membebaskan kawasan Pantai Pariaman dari julukan "WC Terpanjang di Asia/Dunia". Program AMD kemudian disejalankan dengan Program Manunggal Sakato (Manunggal Juang, Manunngal Bhakti).
Anas Malik tercatat sebagai pendiri dan ketua Yayasan LP-3 Esida Sumatera Barat yang kemudian mendirikan lembaga pendidikan seperti AKOP/STEKOP Padang, Aperta Sumbar di Lubuk Alung dan pendiri Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) Pemda Padang Pariaman (kemudian berubah menjadi AKPER Pemkab Padang Pariaman dan terakhir diserahkan kepada Universitas Negeri Padang menjadi salah satu program studi D3 Keperawatan di Fakultas Ilmu Keolahragaan.
Di samping itu ia memainkan peranan penting dalam menjembatani para perantau dalam memberikan sumbangan pembangunan terhadap kampung halaman, sehingga diangkat menjabat Ketua Persatuan Keluarga Daerah Padang Pariaman (PKDPP), di kemudian hari berubah menjadi Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP) se-Indonesia.
Rujukan
- ^ a b "Anas Malik Kedua" Harianhaluan.com, 02 November 2011. Diakses 08 Juni 2015.
- ^ a b "Azwar Anas: teladan dari ranah Minang" Abrar Yusra, PT Gramedia Pustaka Utama, ISBN 978-979-709-585-7, Agustus 2011. Diakses 08 Juni 2015.
- ^ https://padangpariamankab.go.id/2016/05/30/sejarah-padang-pariaman/
- ^ "Piaman EkspoS Seminarkan Bupati Anas Malik" Sumbaronline.com, 21 Desember 2011. Diakses 08 Juni 2015.
- ^ "Inilah Kalimat Alm Anas Malik Tentang Pariaman Menjelang Ajal" Pariamantoday.com. 23 November 2012. Diakses 10 Juni 2015.
Pranala luar
- "Alm. Anas Malik: Saya Bupati Sekaligus Mamak Rang Piaman" Pariamantoday.com.