Bandar Udara Mozes Kilangin
Bandar Udara Mozes Kilangin (IATA: TIM, ICAO: WAYY lama: WABP) adalah bandar udara yang terletak di Timika, Kabupaten Mimika, provinsi Papua Tengah, Indonesia.
Pangkalan TNI AU Yohanis Kapiyau | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Tipe unit | Pangkalan Udara Militer Tipe C |
Bagian dari | Komando Operasi Udara III |
Moto | "Prayatna Kerta Gegana" |
Situs web | www.tni-au.mil.id |
Bandar Udara Mozes Kilangin | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Informasi | |||||||||||
Jenis | Publik | ||||||||||
Pemilik | Pemerintah Indonesia | ||||||||||
Melayani | Kabupaten Mimika | ||||||||||
Lokasi | Timika, Papua Tengah, Indonesia | ||||||||||
Koordinat | 04°31′44.76″S 136°53′11.76″E / 4.5291000°S 136.8866000°E | ||||||||||
Situs web | timikaairport | ||||||||||
Peta | |||||||||||
Landasan pacu | |||||||||||
|
Peristiwa penting
Tanggal 15 April 1996, hari Selasa, sekitar pukul 05.00 WIT, di hangar bandar udara, Letnan Dua Sanurip tanpa diduga memberondongkan peluru ke arah orang-orang disekitarnya. Sebanyak 16 orang meninggal, 10 anggota TNI, 5 warga sipil, dan 1 pilot berkebangsaan Selandia Baru, 11 orang lainnya terluka. Keterangan resmi mengatakan, Sanurip terserang penyakit malaria sehingga lepas kendali. Keberadaan Sanurip beserta anggota TNI yang lain dalam rangka operasi pembebasan 11 anggota Tim Lorentz yang disandera OPM sejak 8 Januari 1996 dalam peristiwa krisis sandera Mapenduma. Operasi pembebasan Tim Lorentz dilaksanakan tanggal 15 Mei 1996, 9 sandera berhasil dibebaskan dalam keadaan hidup dan 2 orang lagi telah menjadi mayat saat ditemukan. Pada tanggal 23 April 1997, Sanurip divonis hukuman mati oleh Pengadilan Militer Distrik Jayapura, Papua.[1]
Tanggal 18 Juli 2008, hari Jumat, Menteri Perhubungan Jusman Safeii Djamal meresmikan peningkatan status Bandar Udara Mozes Kilangin menjadi bandara internasional.[2]
Tanggal 9 Oktober 2008, hari Kamis, sekitar pukul 10.00 WIT, pesawat Merpati Nusantara Airlines nomor penerbangan MZ-835 dari Jayapura tujuan Jakarta, saat transit di Timika mengalami pecah ban sewaktu mendarat di Bandar Udara Mozes Kilangin. Tidak ada korban terluka atas kejadian tersebut.[3]
Maskapai penerbangan dan tujuan
Jarak dengan bandar udara terdekat
- Bandar Udara Nabire (209 km)
- Bandar Udara Wamena (228 km)
- Bandar Udara Utarom, Kaimana (371 km)
- Bandar Udara Frans Kaisiepo, Biak (383 km)
- Bandar Udara Sentani, Jayapura (455 km)
Komandan
- Letkol Tek Bambang Triyono
- Letkol Pnb Easter Hariyanto (2008—2010)
- Letkol Nav I Nyoman Suadnyana, S.T., M.M. (2010—2011)
- Letkol Pnb Riadi Widyoko (2011—2012)
- Letkol Pnb Mohamad Tony Harjono, S.E. (2012—2013)
- Letkol Pnb Mochammad Untung Suropati, S.E. (2013—2014)
- Letkol Pnb Hermawan Widhianto, S.E. (2014—2015)
- Letkol Pnb Hendri Ahmad Badawi (2015—2016)
- Letkol Pnb Agustinus Gogot Winardi, S.T. (2016—2017)
- Letkol Pnb Meito Datau (2017—2018)
- Letkol Pnb Sugeng Sugiharto, S.Sos. (2018—2019)
- Letkol Pnb Anggit Budi Wibowo, S.AP. (2019—2020)
- Letkol Pnb Surono (2020—2022)
- Letkol Pnb Slamet Suhartono (2022—Sekarang)
Lihat pula
Referensi
Pranala luar
- (Indonesia) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
- (Indonesia) ebk.asp?ed=20080721 Peresmian Terminal Baru
- (Inggris) World Aero Data[pranala nonaktif permanen]
- (Indonesia) Situs Bandara[pranala nonaktif permanen]