Stasiun Sragen

stasiun kereta api di Indonesia
Revisi sejak 28 September 2022 04.10 oleh Adityo Hendi (bicara | kontrib)

Stasiun Sragen (SR), pada masa kolonial bernama Stasiun Modjo Sragen, adalah stasiun kereta api kelas II yang terletak di Sragen Kulon, Sragen, Sragen dan termasuk dalam Daerah Operasi VI Yogyakarta. Stasiun ini berjarak sekitar 50 meter ke arah selatan dari jalan raya SoloNgawi; berdekatan dengan pusat pemerintahan Kabupaten Sragen dan Pasar Bunder.

Stasiun Sragen
Kereta Api Indonesia

Pintu masuk Stasiun Sragen, 2020
Lokasi
Koordinat7°25′43″S 111°1′14″E / 7.42861°S 111.02056°E / -7.42861; 111.02056
Ketinggian+86 m
Operator
Letak
Jumlah peron3 (satu peron sisi dan dua peron pulau yang sama-sama tinggi, namun tidak ada peron pulau di antara jalur 2 dan 3)
Jumlah jalur4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
LayananGaya Baru Malam Selatan, Brantas, Ranggajati, Wijayakusuma, Bangunkarta, Singasari (arah Jakarta), Malioboro Ekspres, Mutiara Timur, Logawa, Majapahit (arah Malang), Jayakarta, Kahuripan, Pasundan (reguler & tambahan), Sri Tanjung, serta Parcel ONS (Tengah dan Selatan)
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiII[2]
Sejarah
Dibuka1 Maret 1884
Nama sebelumnyaHalte Modjo Sragen
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Cetak tiket mandiri Ruang/area tunggu Pemesanan langsung di loket Pusat informasi Musala Toilet Isi baterai 
Tipe persinyalan
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun ini pernah diberi nama Modjo Sragen pada masa Hindia Belanda karena terdapat pabrik gula Mojo di selatan kawasan stasiun.[3] Stasiun ini juga dirancang supaya dapat memudahkan pengiriman produk tetes tebu dari pabrik gula. Pabrik gula tersebut dikuasai oleh Perkebunan Nusantara IX.[4]

Bangunan dan tata letak

 
Emplasemen Halte Modjo-Sragen sekitar tahun 1880-an
 
Stasiun Sragen setelah mengalami penambahan kanopi serta peninggian peron, 2021

Stasiun Sragen memiliki empat jalur kereta api, pada awalnya hanya jalur 1 yang merupakan sepur lurus, sementara jalur 4 dijadikan jalur langsir menuju ke gudang. Setelah jalur ganda ruas PalurKedungbanteng dioperasikan sejak 5 Maret 2019,[5] tata letak jalur mengalami perubahan sehingga jalur 2 dan 3 dijadikan sepur lurus berturut-turut untuk arah Solo dan Madiun. Selain itu, juga dilakukan pembangunan peron stasiun supaya lebih tinggi, penambahan kanopi—kanopi dibangun oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian[6]—serta sistem persinyalan diubah menjadi sistem persinyalan elektrik. Gudang di seberang stasiun telah dirobohkan karena lahan tersebut terkena dampak pembangunan sepur badug baru yang bercabang dari sisi barat jalur 4. Setelah pembangunan jalur ganda selesai dikerjakan, bangunan ini tidak mengalami perubahan yang mencolok.

Bangunan stasiun saat ini tampak lebih besar daripada bangunan asli peninggalan Staatsspoorwegen (lihat gambar). Bangunan asli telah dirobohkan sejak lama. Penggantian bangunan dilakukan untuk menampung penumpang dalam jumlah besar pada masa mendatang.

Layanan kereta api

Penumpang

Jalur Nama kereta api Kelas Tujuan akhir Keterangan
Lintas tengah Jawa Brantas Eksekutif dan ekonomi Blitar Via MadiunSemarang Tawang
Jakarta Pasar Senen
Majapahit Ekonomi Malang



Lintas selatan Jawa Ranggajati Eksekutif dan bisnis Cirebon
Jember
Wijayakusuma Eksekutif dan ekonomi premium Cilacap
Ketapang
Gaya Baru Malam Selatan Eksekutif dan ekonomi Surabaya Gubeng
Jakarta Pasar Senen
Bangunkarta Jombang
Jakarta Pasar Senen
Malioboro Ekspres Malang



Yogyakarta
Mutiara Timur Ketapang

Dijalankan pada hari tertentu


Yogyakarta
Logawa Bisnis dan ekonomi Purwokerto
Jember
Jayakarta Ekonomi premium Surabaya Gubeng
Jakarta Pasar Senen
Kahuripan Ekonomi Blitar
Kiaracondong
Pasundan (reguler & tambahan) Surabaya Gubeng
Kiaracondong
Sri Tanjung Lempuyangan
Ketapang

Barang

Jalur lintas selatan Jawa

Angkutan logistik ONS:

Insiden

Pada tanggal 28 Juni 2010, sebuah kereta barang pupuk relasi Cilacap-Sragen anjlok saat langsir memutar rangkaian kereta. Kejadian bermula saat kereta hendak langsir ke jalur 2, tetapi petugas tiba-tiba memindahkan wesel ke jalur 1 sehingga kereta anjlok hingga beberapa meter. Kejadian ini menyebabkan perjalanan kereta api terganggu.[7]

Pada tanggal 17 Juli 2013, KA Bangunkarta menabrak truk tronton muatan gulungan kertas di perlintasan kereta Beloran, sebelah barat Stasiun Sragen. Peristiwa bermula ketika truk melewati perlintasan kereta api. Ketika truk melewati perlintasan, as roda truk patah dan berhenti di tengah rel. Beberapa saat kemudian, melintas KA Bangunkarta dari arah barat. Akhirnya KA Bangunkarta menabrak truk dan terseret. Akibat kejadian tersebut, bagian kabin masinis Lokomotif CC 203 95 12 rusak parah, sedangkan truk ringsek. Dalam kejadian ini, masinis dan asisten masinis alami luka-luka dan dibawa ke rumah sakit, sedangkan sopir truk kabur menyelamatkan diri.[8]

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Officieele Reisgids der Spoor en Tramwegen en Aansluitende Automobieldiensten op Java en Madoera. Staatsspoor en Tramwegen Particuliere Spoor en Tramweg-Maatschappijen. 1932. 
  4. ^ Media, Suharsih - Solopos Digital. "PG Mojo Sragen Bersolek, Mesin Uap Buatan 1905 Jadi Tempat Selfie". SOLOPOS.com. Diakses tanggal 2018-02-22. 
  5. ^ Isnanto, Bayu. Ardi. "Jalur Ganda Stasiun Palur-Kedungbanteng Resmi Beroperasi". detiknews. Diakses tanggal 2019-03-06. 
  6. ^ "Stasiun Wates Butuhkan Atap Peron". krjogja.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-01-29. 
  7. ^ "Kereta Barang Anjlok di Sragen". Liputan 6. 2010-06-28. 
  8. ^ "KECELAKAAN SRAGEN : KA Bangun Karta Hantam Truk di Beloran". Solopos.com. [pranala nonaktif permanen]

Pranala luar

(Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api

Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Masaran Solo Balapan–Kertosono Kebonromo
menuju Kertosono

7°25′46″S 111°01′04″E / 7.429369°S 111.017703°E / -7.429369; 111.017703{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman