Lin Sri Lelawangsa

layanan kereta api di Indonesia

Kereta api Sri Lelawangsa, juga disebut KRD Sri Lelawangsa, adalah layanan kereta api lokal yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk melayani lintas MedanBinjai - Kuala Bingai dan sebaliknya. Kereta api ini pertama kali beroperasi pada 6 Maret 2010 menggunakan rangkaian Kereta Rel Diesel Indonesia (KRDI) buatan PT INKA,[1] akan tetapi saat ini rangkaian kereta api Sri Lelawangsa telah berubah menjadi kereta Kelas Ekonomi Lokal yang ditarik lokomotif BB302, BB303 atau BB203 .[butuh rujukan] Pada Januari 2022, rute kereta api ini diperpanjang dari Medan – Binjai dan sebaliknya menjadi Medan - Binjai - Kuala Bingai dan sebaliknya. Terdapat 10 perjalanan setiap harinya dengan relasi Medan - Kuala Bingai hanya terdapat 2 perjalanan pulang pergi tiap hari, sedangkan 8 sisanya adalah Medan - Binjai pulang pergi.[2]

Kereta api Sri Lelawangsa
KA SRI LELAWANGSA
Medan - Binjai - Kuala Bingai (PP)
Kereta api Sri Lelawangsa saat diberangkatkan dari Stasiun Medan
Informasi umum
Jenis layananKereta api lokal
StatusBeroperasi
Daerah operasiDivisi Regional I Sumatra Utara dan Aceh
Mulai beroperasi6 Maret 2010; 14 tahun lalu (2010-03-06)
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia (Persero)
Lintas pelayanan
Stasiun awalMedan
Stasiun akhirKuala Bingai
Jarak tempuh34 km (21 mi)
Waktu tempuh rerata57 menit
Frekuensi perjalananSepuluh kali pulang-pergi dalam sehari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEkonomi PSO
Pengaturan tempat dudukKursi saling berhadapan di setiap kereta
Fasilitas restorasiTidak ada
Fasilitas observasiKaca dengan ventilator, lapisan laminasi isolator panas
Fasilitas lainAlat pemadam api ringan, rem darurat, pendingin ruangan
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional45 km/h (13 m/s) Lintas Medan - Binjai 60 km/h (17 m/s) Lintas Binjai - Kuala Bingai
Pemilik jalurDirektorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Indonesia
Nomor pada jadwalU73-U94

Insiden

Pada 4 Desember 2021, kereta api Sri Lelawangsa menabrak Angkot bernopol BK 1610 UE di perlintasan Sekip, Medan Barat. Kejadian ini mengakibatkan 5 orang tewas dan 4 orang luka-luka.[3]

Galeri

Referensi