Munafri Arifuddin
H. Munafri Arifuddin, S.H. (lahir 20 September 1975) adalah pebisnis Indonesia yang menjabat sebagai CEO klub sepak bola PSM Makassar.
Munafri Arifuddin | |
---|---|
Lahir | 20 September 1975 Majene, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Pekerjaan | Pebisnis |
Dikenal atas | Pemilu Makassar 2018 CEO PSM Makassar |
Partai politik | Golkar |
Ia bekerja di Bosowa Group sebelum pindah ke klub sepak bola. Pada tahun 2018, ia maju dalam pemilihan wali kota Makassar sebagai calon tunggal setelah lawannya didiskualifikasi. Ia kalah melawan kotak kosong.
Latar Belakang dan Keluarga
Munafri lahir di Majene, Sulawesi Selatan (kini Sulawesi Barat) pada tanggal 20 September 1975.[1] Bapak mertuanya, Aksa Mahmud, adalah pendiri Bosowa Corporation dan salah satu orang terkaya di Indonesia sekaligus adik ipar Jusuf Kalla, Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12. Istri Munafri, Melinda Aksa Mahmud, adalah CEO Bosowa Education; keduanya memiliki empat anak.[2][3][4]
Munafri mengenyam pendidikan dasar sampai tinggi di Makassar. Ia mendapat gelar S1 hukum dari Universitas Hasanuddin pada tahun 1999.[1]
Karier
Munafri sempat bekerja di grup milik bapak mertuanya dan menjabat sebagai CEO di beberapa perusahaan grup. Ia juga pernah menjabat sebagai ketua asosiasi pengusaha muda Sulawesi Selatan tahun 2007 sampai 2010.[1]
PSM Makassar
Pada tahun 2016, rapat pemegang saham PSM Makassar memilih Munafri sebagai CEO baru klub sepak bola ini menggantikan Rully Habibie. Sebelumnya, Munafri menjabat di sejumlah klub seperti Hasanuddin FC dan Perseka Bosowa.[5] Waktu itu, ia merupakan staf hubungan perusahaan di Bosowa.[6]
Setelah PSM Makassar merosot ke peringkat terakhir dalam liga usai empat pertandingan pertama pada musim pertamanya, Munafri memecat manajer klub Luciano Leandro dan mempekerjakan Robert Alberts. Selain itu, sembilan pemain asing juga dikeluarkan. PSM menempati peringkat sembilan pada musim itu.[7]
Pemilihan umum
Dalam pemilihan umum kepala daerah Indonesia 2018, Munafri maju sebagai calon wali kota Makassar, ibu kota dan kota terbesar di Sulawesi Selatan. Sebagai kader Golkar,[8] ia didukung oleh 10 partai politik yang mewakili 43 dari 50 kursi di DPRD Makassar.[9] Lawannya adalah wali kota petahana, Mohammad Ramdhan Pomanto. Namun, Pomanto didiskualifikasi oleh KPUD Makassar karena kesalahan prosedur.[10] Munafri pun maju sebagai calon tunggal, tetapi ia tetap harus memperoleh lebih dari separuh suara karena ada opsi kotak kosong.[11]
Dalam pemilu, Munafri mendapat 264.245 suara, sedangkan kotak kosong mendapat 300.795 suara.[12] Munafri menggugat ke Mahkamah Konstitusi, tetapi hakim menolak gugatannya dan memperkuat putusan KPUD. Hasilnya, pemilihan ulang diulang tahun 2020 dan wali kota Makassar diusulkan oleh Gubernur Sulawesi Selatan dan ditunjuk oleh Menteri Dalam Negeri.[13][14] Kekalahan Munafri merupakan kemenangan kotak kosong pertama dalam sejarah pilkada Indonesia.[15][16]
Referensi
- ^ a b c "Daftar Riwayat Hidup Calon Walikota Makassar" (PDF). Komisi Pemilihan Umum. Diakses tanggal 16 August 2018.
- ^ "Golkar Usung Keponakan Jusuf Kalla di Pilkada Makassar". KOMPAS. 28 October 2017. Diakses tanggal 16 August 2018.
- ^ "#32 Aksa Mahmud". Forbes. Diakses tanggal 16 August 2018.
- ^ "Jadi Saksi". antarafoto.com. 26 October 2007. Diakses tanggal 27 August 2018.
- ^ "Munafri Arifuddin CEO Baru PT PSM". Tribun Timur. 30 January 2016. Diakses tanggal 16 August 2018.
- ^ Satria, Abdi (29 January 2016). "Petinggi Bosowa Kuasai Jajaran Direksi PSM". Bola. Diakses tanggal 16 August 2018.
- ^ "Catatan Perjalanan Munafri Arifuddin: Hanya 2 Tahun Bisa Kembalikan Kejayaan PSM Makassar". Tribun Timur. 11 November 2017. Diakses tanggal 16 August 2018.
- ^ Cipto, Hendra (4 December 2017). "Maju Pilwalkot Makassar, Menantu Aksa Mahmud Diusung 4 Partai". KOMPAS. Diakses tanggal 16 August 2018.
- ^ "Diusung 10 partai, Munafri CEO PSM daftar pilwalkot ke KPU Makassar". Merdeka. 10 January 2018. Diakses tanggal 16 August 2018.
- ^ "Didiskualifikasi KPU, Danny Pomanto Kembali Jabat Wali Kota Makassar". Jawa Pos. 4 June 2018. Diakses tanggal 16 August 2018.
- ^ Cipto, Hendra (26 April 2018). "Calon Petahana Gugur di MA, Pilkada Makassar Lawan Kotak Kosong". KOMPAS. Diakses tanggal 16 August 2018.
- ^ Cipto, Hendra (7 July 2018). "KPU Tetapkan Kotak Kosong Sebagai Pemenang Pilkada Makassar 2018". KOMPAS (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 16 August 2018.
- ^ McBeth, John (2 July 2018). "Dynastic politics voted down in Indonesia". Asia Times. Diakses tanggal 16 August 2018.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "MK Tegaskan Kemenangan Kotak Kosong di Pilkada Kota Makassar". Kumparan. 10 August 2018. Diakses tanggal 16 August 2018.
- ^ Bustan, M Taufan SP (28 June 2018). "Inilah Pertama Kalinya Kotak Kosong Menang". Media Indonesia. Diakses tanggal 16 August 2018.
- ^ Evans, Kevin (3 July 2018). "Indonesia Regional Elections 2018: Performers up, scions and coat-tailers down". Australia Indonesia Centre. Diakses tanggal 16 August 2018.