Samaun Samadikun
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Prof. Dr. Samaun Samadikun (15 April 1931 – 15 November 2006) adalah seorang insinyur, pendidik, dan ilmuwan Indonesia.
Samaun Samadikun | |
---|---|
Lahir | Magetan, Hindia Belanda | 15 April 1931
Meninggal | 15 November 2006 Jakarta, Indonesia | (umur 75)
Kebangsaan | Indonesia |
Almamater | Institut Teknologi Bandung Universitas Stanford |
Karier ilmiah | |
Bidang | Teknik listrik |
Institusi | Institut Teknologi Bandung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia |
Pendidikan
Prof. Samaun Samadikun menjadi mahasiswa Jurusan Teknik Elektro di ITB pada awal tahun 1950an dan lulus sebagai insinyur.[1] Ia kemudian memperoleh gelar M.Sc. (1957) dan Ph.D. (1971) di bidang teknik elektro dari Universitas Stanford di Amerika Serikat. Ia juga memperoleh Postgraduate Diploma bidang Nuclear Engineering dari Queen Mary, Universitas London (1960). Di Universitas Stanford pada tahun 1975, bersama K.D Wise, Prof. Samaun menciptakan paten, US Patent No 3,888,708 yang bertajuk, "Method for forming regions of predetermined thickness in silicon".
Karier
Di ITB
Kariernya sebagai dosen diawali di Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung, 1957. Ia menjadi profesor bidang elektronika tahun 1974. Semasa bertugas di ITB ia pernah menjabat sebagai ketua Jurusan Teknik Elektro (1964-1967), dan mendirikan sekaligus menjabat sebagai direktur pertama dari Pusat Antar Universitas (PAU) Mikroelektronika ITB (1984-1989), yang sekarang dikenal sebagai Pusat Mikroelektronika ITB.
Semasa ia menjadi mahasiswa ITB, terjadi konfrontasi antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Belanda terkait dengan Irian Barat (sekarang Papua). Hal ini mengakibatkan hengkangnya dosen-dosen ITB yang berasal dari Eropa, sehingga pendidikan di ITB terganggu akibat kekosongan staf. Samaun Samadikun termasuk gelombang pertama mahasiswa senior bangsa Indonesia yang direkrut sebagai dosen ITB. Mereka dikirim ke luar negeri untuk memperoleh gelar pascasarjana, dan kembali ke ITB untuk mengajar. Oleh sebab itu ia sering juga disebut salah satu pendiri Jurusan Teknik Elektro ITB dalam bentuk yang dikenal sekarang.
Di lembaga lain
Prof. Samaun Samadikun mengambil sabbatical leave ("cuti dari mengajar") dari ITB untuk menerima jabatan pada pemerintah pusat sebagai Direktur Binsarak DIKTI (1973-1978), Dirjen Energi, Departemen Pertambangan dan Energi (1978-1983), dan ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) (1989-1995). Selepas masa jabatan di LIPI, Prof. Samaun Samadikun memutuskan untuk kembali ke ITB untuk mengajar di Departemen Teknik Elektro dan meneliti di PAU Mikroelektronika. Dalam periode ini ia tetap aktif sebagai Wakil Ketua Dewan Riset Nasional (1993-1996) dan Komisaris Utama PT Lembaga Elektronika Nasional (LEN) (1993-1999). Meskipun kemudian resmi pensiun dari pegawai negeri sipil di Departemen Teknik Elektro, Prof. Samaun Samadikun tetap diminta untuk aktif dan berkegiatan baik di Departemen maupun di PAU Mikroelektronika (yang saat itu berganti nama menjadi PPAU Mikroelektronika). Bahkan sejak tahun 2001 hingga akhir hayatnya PPAU Mikroelektronika ITB menetapkannya sebagai peneliti senior.
Selain menjabat sebagai pimpinan, ia juga anggota Persatuan Insinyur Indonesia (PII). PII memberikannya penghargaan Adhikara Rekayasa tahun 1984. Ia juga memperoleh penghargaan medali Pengabdi Ilmiah Nasional (1978), dan Medali Mahaputra Utama (1994) dari pemerintah Indonesia. Samaun Samadikun juga memperoleh "The 1998 Award of the Association of South Eastern Asian Nations (ASEAN)" untuk menghargai dedikasinya pada dunia ilmu pengetahuan. Penghargaan tinggi lainnya yang diterimanya adalah Satyalancana Karya Satya Kelas I, Hadiah Ilmu Pengetahuan 1979, Satya Lencana Dwidyasistha 1983 dari Menhankam/Pangab, dan "Meritorious Service Award", ASEAN COST, 1999.
Jasa-jasa
Prof. Samaun Samadikun adalah salah satu pendiri dari Akademi Ilmu Pengetahuan Islam (1986) dan salah satu pendiri Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia. Pada tahun 1987-1992 ia menjadi Anggota MPR RI sebagai Utusan Golongan.
Ia adalah penulis dan turut menulis banyak publikasi ilmiah nasional maupun internasional dalam bidang tunnel diodes, instrumentasi nuklir, fabrikasi IC, energi, industri elektronika, dan pendidikan serta editor buku "mikroelektronika".
Jasa-jasanya di bidang elektronika diakui dunia ilmu pengetahuan, termasuk cita-citanya menjadikan kota Bandung sebagai "Kota Chip" di Indonesia. Ia memprakarsai program Bandung High Technology Valley (BHTV).
Kematian
Pada tahun 2004, Prof. Samaun Samadikun mulai menderita sakit namun berhasil menjalani operasi di Perth Australia Oktober 2004. Sekembalinya dari Perth, ia kembali aktif seperti sediakala. Namun penyakit yang sama kembali menyerangnya pada bulan September 2006. Setelah dirawat beberapa lama, ia wafat tanggal 15 November 2006 pukul 9.51 di Rumah Sakit MMC Kuningan Jakarta dan dimakamkan sehari berikutnya di Taman Makam Pahlawan Kalibata setelah disemayamkan pagi harinya di LIPI Jakarta.
Galeri
-
Halaman judul desertasi Samaun Samadikun di Universitas Stanford, Amerika Serikat
-
Salah satu penelitian Samaun Samadikun
-
Piagam penghargaan ITB kepada Samaun Samadikun
-
Samaun Samadikun dengan Bintang Mahaputra Utama
-
Sampul Buku Samaun Samadikun yang diterbitkan oleh LIPI
-
Samaun bersama peneliti di PAUME
Referensi
Catatan kaki
- ^ Soegiarto, Iswanti & Setiorini 2007, hlm. 4-5.
Bibliografi
- Soegiarto, Kinarti A.; Iswanti, Setya; Setiorini, Retno Asihanti, ed. (2007). Profesor Samaun Samadikun: Sang Petani Silikon Indonesia. Jakarta: LIPI Press. ISBN 9789797991371.
Pranala luar
- Samaun Samadikun Diarsipkan 2008-11-20 di Wayback Machine. di situs web IAS.
- Deskripsi Buku Samaun Samadikun pada situs penerbit LIPI.
- Samaun Samadikun Diarsipkan 2007-12-13 di Wayback Machine. pada berita peluncuran buku di Kompas.com
- Samaun Samadikun pada berita peluncuran buku di Detik.com
- Samaun Samadikun Diarsipkan 2007-12-12 di Wayback Machine. pada berita peluncuran buku di ristek.go.id
- Samaun Samadikun Diarsipkan 2007-12-21 di Wayback Machine. pada berita peluncuran buku di ri.go.id
- Penghargaan Anugeraha Sewaka Winayaroha Diarsipkan 2008-06-19 di Wayback Machine. dari Rektor ITB.