Sandung
Sandung adalah tempat menyimpan tulang orang yang sudah meninggal. Peletakan tulang di sandung dilakukan setelah Upacara Tiwah. Upacara Tiwah dilakukan oleh Suku Dayak di Kalimantan yang beragama Kaharingan. Di beberapa daerah, Sandung dikenal dengan sebutan lain yaitu Pambak.
Dengan semakin banyaknya penganut Hindu Kaharingan yang pindah ke agama Kristen dan Islam, maka semakin jarang kita temukan sandung pada daerah perkotaan saat ini, namun sandung bisa kita jumpai pada beberapa wilayah di Kalimantan Tengah yang masih kental akan ajaran Hindu Kaharingan. Pada beberapa lokasi, sandung sudah menjadi sesuatu yang langka, bahkan dijadikan sasaran pencurian benda-benda bersejarah.[1] Pada desa-desa yang pernah menyelenggarakan upacara tiwah, maka kita akan melihat di tempat tersebut ada sandung. Ada sandung yang di bawahnya diletakkan belanga yang dalam istilah Basel Mission disebut The Holy Pot.[2] Di Desa Bukit Rawi, Kabupaten Pulang Pisau, ada sandung yang dijadikan sebagai objek wisata.[3]
Referensi
- ^ http://www.kapuas.info/2013/02/bukan-sapundu-asli.html
- ^ http://www.kapuas.info/2010/10/sandung-di-mantangai-hulu.html
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-11. Diakses tanggal 2013-09-07.