Batalyon Artileri Medan 4
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Yon Armed 4/105 GERAK SENDIRI /Parahiyangan/Kodam III/Siliwangi merupakan satbanpur organik Kodam III Siliwangi.Didirikan pada tanggal 13 April 1951 dengan nama Batalyon Artileri Lapangan 4 dengan komandan pertama adalah Kapten Art Suwarto.Sebelumnya pada tanggal 19 Januari 1950 diserahkan 2 baterai meriam gunung dan lapangan dari satuan KL oleh Overste De Vries kepada APRIS.Batalyon dibentuk dengan ditambah anggota dari Staf Divisi, Batalyon L, Batalyon Prabu Kian Santang dan Staf KMA.
Batalyon Artileri Medan 4/105 GS adalah Satuan Bantuan Tempur yang memiliki tugas pokok memberikan bantuan tembakan secara cepat, tepat dan terus menerus secara kontinue kepada satuan Manuver guna menetralisir dan menghancurkan musuh yang menghambat gerak maju satuan manuver. Batalyon Artileri Medan 4/105 GS merupakan satuan jajaran Kodam III/Siliwangi dan berkedudukan di Jl. Gatot Subroto Cimahi.
1. Latar Belakang pembentukan. Batalyon Artileri Medan 4 terbentuk dari penyerahan satu Baterai 75 mm gunung dan satu Baterai Artileri Lapangan dari pihak Belanda. Penyerahan ini atas persetujuan yang dicapai antara pihak Belanda dengan Panglima Divisi Siliwangi di OC (sekarang Pusdik Armed). Pelaksanaan penyerahan ini dilaksanakan dari tangan Overste Davries ( Kl ) kepada Kapten Art Suwarto sebagai Danyonnya, dengan para Danrai yang dijabat oleh Lettu Art Zaenal Arifin dan Lettu Art Sudarsono.
2. Pembentukan dan Pemrakarsa.
a. Anggota Batalyon Armed 4 kekuatannya ditambah sebagian dari Staf Divisi Siliwangi, Yon “L” dan Kiansantang sejumlah kurang lebih 113 orang. Markas Batalyon pada waktu itu berkedudukan di Bandung (sekarang Pussenif Kodiklat TNI AD).
b. Pada tanggal 13 April 1950 asrama/markas Batalyon dipindahkan dari PPI ke asrama Batujajar (sekarang digunakan Pusdik Kopassus). c. Tanggal 13 April 1950 itulah merupakan hari jadi Batalyon Artileri Medan 4.
3. Perkembangan.
a. Pada bulan Mei 1951 dilaksanakan pergantian meriam dari 75 mm Gunung menjadi meriam 25 Pounders (88 mm) dengan nama Yonarmed 4/88 Parahyangan. b. Berdasarkan Surat Perintah Danmen Armed 3 Dam VI/Siliwangi nomor : Sprin / 36 / III / 1975 tanggal 10 Maret 1975 Yonarmed 4/88 disusun kembali menjadi Yonarmed 4 Komposit sesuai dengan Surat Keputusan Kasad nomor : Skep/132/III/1974 tanggal 29 Maret 1974. c. Berdasarkan surat Perintah Pangdam VI/Siliwangi nomor : Sprin / 2427 / IX / 1979 tanggal 25 September 1979 tentang perintah persiapan beralih status dari Yonarmed 4 Komposit Dam VI/Siliwangi menjadi Yonarmed 4/76 Tarik Dam VI/Siliwangi sesuai dengan Surat Keputusan Kasad nomor : Skep / 244 / Iv / 1975 tanggal 1 April 1975. d. Berdasarkan Surat Perintah Pangdam III/Siliwangi nomor : Sprin / 1530 / XI / 1986 tanggal 27 Nopember 1986 tentang perintah penataan personel dan materiil Yonarmed 4/76 Tarik menjadi Yonarmed 4/105 Tarik. e. Berdasarkan Surat Perintah Pangdam III/Siliwangi nomor : Sprin / 1146 / X / 1991 tanggal 17 Oktober 1991 tentang perintah penyesuaian organisasi Yonarmed 4/105 Tarik menjadi Yonarmed 4/105 GS