Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

kabupaten di Indonesia, di pulau Sumatera


Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur atau lebih dikenal dengan singkatan OKU Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sumatra Selatan. Ibu kota Kabupaten ini terletak di Martapura. Ogan Komering Ulu Timur terbentuk sebagai pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu.[3] Kabupaten ini terkenal sebagai salah satu daerah yang maju dan terdepan di Provinsi Sumatra Selatan. Suku Komering yang hampir 80 persen menempati wilayah ini seperti Di daerah Gunung Jati, Campang Tiga, Semendawai, Kangkung, Betung, Martapura, Gunung Batu, Muncak Kabau, Belitang, Buay Madang, Minanga, Belitang (sebagian), dan Madang Suku. Berdasarkan data BPS OKU Timur 2019, jumlah penduduk kabupaten ini berjumlah 670.272 jiwa (2018).[1]

Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Motto: 
Sebiduk Sehaluan
Peta
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur di Indonesia
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Peta
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur di Indonesia
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (Indonesia)
Koordinat: 3°51′24″S 104°45′08″E / 3.85679°S 104.75209°E / -3.85679; 104.75209
Negara Indonesia
ProvinsiSumatra Selatan
Tanggal berdiri18 Desember 2003
Dasar hukumUU No.37 Tahun 2003
Ibu kotaMartapura
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 20
  • Kelurahan: 7
  • Desa: 332
Pemerintahan
 • BupatiH. Lanosin Hamzah, S.T
 • Wakil BupatiH.M. Adi Nugraha Purna Yudha
Luas
 • Total3.370,00 km2 (130,000 sq mi)
Populasi
 ((2018)[1])
 • Total670.272
Demografi
 • AgamaIslam 94,47%
Kristen 3,07%
Katolik 2,14%
Protestan 0,93%
Hindu 2,33%
Buddha 0,13%[2]
Zona waktu[[UTC]]
Kode BPS
1609 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0735
Pelat kendaraanBG xxxx Y**
Kode Kemendagri16.08 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 762.354.117.000,-
Situs webwww.okutimurkab.go.id

Geografi

Batas Wilayah

Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

Utara Kecamatan Tanjung Lubuk dan Lempuing, Ogan Komering Ilir.
Timur Kecamatan Lempuing dan Kecamatan Mesuji (Ogan Komering Ilir).
Selatan Kabupaten Way Kanan dan Simpang, Ogan Komering Ulu Selatan.
Barat Kecamatan Lengkiti, Sosoh Buay Rayap, Baturaja Timur dan Peninjauan (Ogan Komering Ulu) dan Muara Kuang (Ogan Komering Ilir).

Iklim

Iklim di Kabupaten OKU Timur termasuk tropis basah dengan variasi curah hujan antara 2.554–3.329 mm/tahun. Topografi di wilayah Kabupaten OKU Timur dapat digolongkan ke dalam wilayah datar (Peneplain Zone), bergelombang (Piedmont Zone) dan berbukit (Hilly Zone).

Sejarah

Secara historis bahwa pemekaran Kabupaten OKU menjadi Kabupaten OKU TIMUR, OKU SELATAN dan Kabupaten OKU sendiri, merupakan pengulangan bentuk Pemerintahan yang pernah ada yang dibagi dalam 3 Wilayah atau AFDELING pada Tahun 1918, yang selanjutnya pada Tahun 1947 kembali dibentuk Daerah Otonom dengan 3 Afdeling, meliputi:

  1. Afdeling OKU dengan Ibu Kota Baturaja.
  2. Afdeling Komering Ulu Timur dengan Ibu Kota Martapura.
  3. Afdeling Malakau dan Ranau dengan Ibu kotanya Muaradua.

Kemudian pada Tahun 1950 terjadi pembubaran negara bagian Sumatra Selatan, melaui Undang-undang Nomor 11 Tahun 1950, dan dengan Undang-undang Nomor 28 Tahun 1959 kembali dibentuk Kabupaten dan dinamakan Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan Ibu Kotanya Baturaja, dari kilas balik tersebut dapat kita lihat bahwa pemekaran Kabupaten OKU TIMUR tidak lepas dari latar belakang sejarah Kabupaten OKU pada masa lampau. Dalam kurun waktu lebih kurang 20 Tahun, sistem pemerintahan di daerah dibentuk pemerintahan marga yang tunduk kepada Camat, dan kemudian dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang pemerintahan desa maka pemerintahan marga dihapuskan dan di Kabupaten OKU dibentuk 3 (tiga) Pembantu Bupati, yaitu:

  1. Pembantu Bupati Wilayah I (satu) Eks Kewedanan Baturaja.
  2. Pembantu Bupati Wilayah II (dua) Eks Kewedanan Komering Ulu dengan Ibu Kotanya Martapura.
  3. Pembantu Bupati Wilayah III (tiga) Eks Kewedanan Muaradua dengan Ibu Kotanya Muaradua.

Perjuangan PPP–KOT

Dengan didasari semangat yang bergulir di masyarakat dan semangat perjuangan yang tinggi lahirlah suatu komitmen yang tegas dari masyarakat yang menghendaki pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu dan pada tanggal 15 Agustus 2001 dibentuk panitia pembantu persiapan pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dengan Ketua H.A. Rasyid Yusuf dan kawan-kawan. Dari panitia pembantu inilah kemudian ditingkatkan menjadi panitia persiapan pembentukkan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (PPP – KOT), pada tanggal 6 Juli 2002 di Ketuai oleh Drs. Syahrir Oesman yang tugasnya antara lain adalah mempersiapkan segala sesuatu sarana dan prasarana yang diperlukan sebagai daerah pemekaran baru, seperti lahan untuk perkantoran dan perkantoran setelah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur terbentuk. Termasuk di dalamnya PPP – KOT telah menyampaikan proposal yang berkaitan dengan tujuan pemekaran dan potensi wilayah Ogan Komering Ulu Timur.

Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) menjadi tiga Kabupaten didukung oleh pernyataan Tokoh Masyarakat, Partai Politik dan seluruh elemen masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu. Dalam menyikapi hal itu, pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu melayangkan surat kepada DPRD dengan Nomor 125/719/I/2001 tanggal 17 Mei 2000 tentang penetapan rencana pemindahan Ibu Kota Kabupaten Ogan Komering Ulu dan surat Bupati Ogan Komering Ulu Nomor 136/II/2001 tanggal 25 Mei 2001 perihal usula rencana pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu, kemudian DPRD merespon, melalui surat keputusan DPRD Nomor 33 Tahun 2000 tanggal 13 Juli 2000 mendapat persetujuan terhadap rencana pemekaran wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu. Selanjutnya ditindaklanjuti dengan surat keputusan Bupati Nomor 125/10.A/SK/2001, dengan pembentukkan tim penyusunan rencana pemekaran wilayah Kabupaten Ogan Komering, kemudian disusulkan dengan surat keputusan Nomor 136/1760/2001 tanggal 23 Oktober 2001 tentang permohonan persetujuan dukungan anggaran dari pemerintah dan surat keputusan Nomor 136/818/SK/I/2001 tanggal 27 November 2001 tentang dukungan dana awal untuk Kabupaten Pemekaran.

Menyikapi hal ini DPRD dengan keputusan Nomor 37 Tahun 2001 tanggal 19 Desember 2001 memberikan persetujuan terhadap rencana dukungan dana yang akan dibantu melalui APBD. Demikian pula dukungan Gubernur Sumatra Selatan dengan surat keputusan Nomor 670/SK/W/2001 tanggal 13 Februari 2001, membentuk tim peneliti rencana penetapan Kabupaten dan Kota Administratif menjadi Kotamadya dalam Provinsi Sumatra Selatan.

Namun demikian, dalam kurun waktu akhir 2 (dua) Tahun suasana belum menentu, PPP – KOT beserta seluruh elemen masyarakat termasuk PPP – KOST mengambil sikap untuk melakukan aksi damai di lapangan A. Yani Baturaja dan aksi damai ini ternyata membawa dampak yang positif, yaitu dengan adanya dukungan DPRD Provinsi Sumatra Selatan dengan surat keputusan Nomor 10 Tahun 2002 tanggal 23 Agustus 2002 memberikan persetujuan terhadap pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu menjadi 3 (tiga) Kabupaten. Kemudian gayung pun bersambut, DPR-RI melalui komisi II melakukan kunjungan ke daerah pemekaran tanggal 19-21 Juli 2002, berikutnya tim DPOD dan tim DDM melakukan survey dan evaluasi pada tanggal 9-11 April 2003.

Sebagai klimaks perjuangan PPP-KOT dan seluruh elemen masyarakat telah membuahkan hasil, yaitu dikukuhkannya pemekaran dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 37 Tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003, dan kemudian Gubernur Sumatra Selatan melantik pejabat Bupati Ogan Komering Ulu Timur tanggal 17 Januari 2004 di Martapura sebagai Ibu Kota Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, dan tanggal 17 Januari 2004 ditetapkan menjadi Hari Jadi Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur berdasarkan Perda Nomor 30 tahun 2007 tanggal 27 Agustus 2007, demikian sejarah singkat pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

Pemerintahan

Daftar Bupati



Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dalam tiga periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014–2019[4] 2019–2024[5] 2024–2029
PKB 5   6   8
Gerindra 6   6   6
PDI-P 6   4   4
Golkar 8   6   5
NasDem 5   5   7
PKS 3   3   3
Hanura 4   4   2
PAN 2   3   4
Demokrat 5   5   4
Perindo (baru) 1   1
PPP 1   2   1
Jumlah Anggota 45   45   45
Jumlah Partai 10   11   11


Kecamatan

Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur memiliki 20 kecamatan, 7 kelurahan dan 305 desa (dari total 236 kecamatan, 386 kelurahan dan 2.853 desa di seluruh Sumatera Selatan). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya sebesar 633.810 jiwa dengan luas wilayahnya 3.370,00 km² dan sebaran penduduk 188 jiwa/km².[6][7]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, adalah sebagai berikut:

Kode Kemendagri Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
16.08.03 Belitang 23 Desa
16.08.09 Belitang II 24 Desa
16.08.10 Belitang III 20 Desa
16.08.17 Belitang Jaya 13 Desa
16.08.18 Belitang Madang Raya 16 Desa
16.08.19 Belitang Mulya 12 Desa
16.08.02 Buay Madang 17 Desa
16.08.12 Buay Madang Timur 30 Desa
16.08.20 Buay Pemuka Bangsa Raja 7 Desa
16.08.05 Buay Pemuka Peliung 13 Desa
16.08.11 Bunga Mayang 8 Desa
16.08.04 Cempaka 13 Desa
16.08.16 Jayapura 8 Desa
16.08.07 Madang Suku I 13 Desa
16.08.06 Madang Suku II 19 Desa
16.08.13 Madang Suku III 10 Desa
16.08.01 Martapura 7 9 Desa
Kelurahan
16.08.14 Semendawai Barat 12 Desa
16.08.15 Semendawai Timur 19 Desa
16.08.08 Semendawai Suku III 19 Desa
TOTAL 7 305

Ekonomi

Lahan pertanian

Kabupaten OKU Timur memiliki potensi lahan pertanian yang cukup luas. Kabupaten OKU Timur juga merupakan salah satu daerah penghasil beras terbesar di Sumatra Selatan. Hal ini di dukung oleh Bendungan Perjaya dan jaringan irigasi yang memadai di daerah ini. Di sektor perkebunan, komoditas andalan dari Kabupaten OKU Timur adalah karet dan kelapa sawit.

Bahan Galian

Bahan galian merupakan salah satu aset Kabupaten OKU Timur untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Potensi kekayaan alam Kabupaten OKU Timur meliputi batubara yang tersebar di Kecamatan Buay Madang, Madang Suku II, Martapura dan Buay Pemuka Peliung.

Pariwisata

Objek Wisata

Bendungan Perjaya (Irigasi Upper Komering)

Salah satu potensi wisata di Kabupaten OKU Timur adalah Bendungan Perjaya, Kecamatan Martapura. Bendungan yang dibangun tahun 1991 ini, selain berfungsi sebagai sarana irigasi juga potensial untuk dijadikan objek wisata alam sebagai sumber pendapatan daerah dan hiburan rakyat.

Selain itu juga wisata Danau Datuk juga memiliki potensi untuk dikembangkan. Letak Danau Datuk sekitar 40 km dari Ibu kota Kabupaten Martapura. Terletak di Desa Surabaya dan Desa Mendayun, Kecamatan Madang Suku I.

Sumber Mata Air Mencar

Sumber mata air mencar merupakan sumber mata air tanah. Sumber mata air ini dijadikan masyarakat sebagai sumber kehidupan untuk mandi, air minum, mencuci pakaian, dll. Sumber mata air mencar juga dijadikan objek wisata dengan cara dibuatkan waduk. Sumber mata air mencar ini tepatnya terdapat di Desa Mencar, Kecamatan Jayapura.

Villa Masin / Guci Antik

Objek wisata Villa Masin terletak di Desa Mendah, Kecamatan Jayapura 20 Km dari Martapura, di dalam objek wisata ini terdapat Guci besar yang sering disebut oleh masyarakat dengan sebutan Gurin, Guci ini terletak di dekat aliran sungai yang mana guci ini berisi air yang tak pernah kering dan kadang kala terasa asin, hal ini juga yang membuat kepercayaan di masyarakat setempat bahwa airnya dapat dijadikan sarana pengobatan dan membuat orang akan tampak lebih awet muda.

Objek Wisata Ziarah

  • Makam Pangeran Peranpati
  • Makam Ratu Bagus Baginda Ali
  • Makam Abdullah Gelar Raden Bebas & Abdul Malik Gelar Mas Purba di Desa Betung, Kec. Semendawai Barat.
  • Makam Mangku Yuda di Desa Betung, Kec. Semendawai Barat.
  • Makam Muyang Tuan Raja Benar, Muyang Putih, dan Muyang Maulana Sakti di Desa Betung, Kec. Semendawai Barat.

Demografi

Berdasarkan hasil SP2000, penduduk OKU Timur tercatat 515.807 jiwa, sementara hasil SP2010 meningkat menjadi 609.715 jiwa. Maka laju pertumbuhan penduduk per tahun sebesar 1,69 persen. Sebagai daerah pemekaran baru yang terus berkembang laju pertumbuhan penduduk tersebut cukup moderat. Perbaikan kesejahteraan masyarakat dan perhatian pemerintah yang tinggi terhadap kesehatan penduduk mengakibatkan angka kematian menurun dari waktu ke waktu. Hal ini mengakibatkan angka kelahiran di OKU Timur lebih besar dibandingkan dengan kematian, yang mendorong relatif tingginya angka pertumbuhan penduduk. Kecamatan Jayapura memiliki angka pertumbuhan tertinggi di OKU Timur (5,91%). Kondisi tersebut dipicu oleh tingginya imigrasi di kecamatan ini akibat adanya pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit dan karet yang menarik masuknya tenaga kerja ke Jayapura. Sementara laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Buay Madang merupakan yang terkecil (0,20%).

Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010 (angka sementara), jumlah penduduk Kabupaten OKU Timur adalah 609.715 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 312.147 jiwa dan perempuan 297.568 jiwa. Hasil ini menunjukkan bahwa penduduk laki-laki di OKU Timur lebih banyak dibandingkan dengan penduduk perempuan. Penyebaran penduduk antar kecamatan di OKU Timur tidak merata. Tiga kecamatan yang memiliki jumlah penduduk terbesar secara berturut-turut adalah Kecamatan Buay Madang Timur (53.498 jiwa atau 8,77%), Kecamatan Belitang (50.396 jiwa atau 8,27%) dan Kecamatan Martapura (48.126 jiwa atau 7,89%). Adapun kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit adalah Kecamatan Jayapura (11.633 jiwa atau 1,91%) dan Kecamatan Buay Pemuka Bangsa Raja (11.054 jiwa atau 1,81%).

Populasi
Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa) (LPP)
2000 515.807 1,24%
2005 556.631 1,31%
2006 564.824 1,36%
2008 576.699 1,43%
2009 590.092 1,52%
2010 609.715 1,69%
2011 619.460 1,71%
2018 670.272 7,58%
(2011-2018)
Sumber:[8][9]

Sex ratio atau rasio jenis kelamin, yang merepresentasikan perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan, OKU Timur sebesar 104,9. Seluruh kecamatan di OKU Timur juga memiliki sex ratio di atas 100, artinya di OKU Timur penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan penduduk perempuan. Tiga kecamatan dengan sex ratio tertinggi adalah Kecamatan Jayapura (114,7), Kecamatan Madang Suku I (108,4) dan Kecamatan Cempaka (107,8). Laju pertumbuhan penduduk OKU Timur per tahun sebesar 1,69 persen. Laju pertumbuhan penduduk tertinggi terjadi di Kecamatan Jayapura (5,91%), Kecamatan Madang Suku II (2,90%) dan Kecamatan Belitang III (2,53%). Kecamatan Buay Madang memiliki laju pertumbuhan terendah, yaitu 0,20 persen. Dengan luas wilayah 3.379 Km2, maka kepadatan penduduk OKU Timur tahun 2010 sebesar 181 jiwa/Km². Sebagai ibu kota Kabupaten OKU Timur, maka Kecamatan Martapura adalah yang terpadat dengan kepadatan 471 jiwa/Km², sedangkan Kecamatan Jayapura yang terjarang dengan kepadatan penduduknya hanya 51 jiwa/Km².

Referensi

  1. ^ a b "Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Dalam Angka 2019". www.okutimurkab.bps.go.id. Diakses tanggal 14 Februari 2020. 
  2. ^ "Jumlah Pemeluk dan Rumah Peribadatan di Kabupaten OKU Timur Menurut Kelompok Agama dan Kepercayaan". www.okutimurkab.go.id. Diakses tanggal 14 Februari 2020. 
  3. ^ Profil Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Diarsipkan 2014-08-14 di Wayback Machine. kemendagri.go.id
  4. ^ Perolehan Kursi DPRD OKU Timur 2014-2019
  5. ^ Perolehan Kursi DPRD OKU Timur 2019-2024
  6. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  7. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  8. ^ Badan Pusat Statistik[pranala nonaktif permanen] (diakses pada 10 Mei 2011)
  9. ^ Sensus Penduduk Bahan Acuan DAU

Pranala luar