Kopi arab

variasi jenis kopi di Yaman
Revisi sejak 20 Oktober 2022 07.06 oleh Ariyanto (bicara | kontrib)

Kopi arab merupakan kopi yang diseduh dari biji kopi arabika. Mayoritas negara di kawasan Timur Tengah mengembangkan metode yang berbeda untuk menyeduh dan menyajikan kopi. Beberapa menambahkan rempah-rempah seperti kapulaga, jahe, serai, cengkeh, kayu manis, dan sebagainya.[1] Sebagian yang lain banyak pula yang menyajikan seduhan kopi dengan atau tanpa gula.

Selain sebagai tanaman, kopi arab erat kaitannya dengan budaya dan tradisi masyarakat Timur Tengah dan Arab.

Sejarah

Di Pegunungan Sarawat bagian Yaman Raya pada abad ke-15, diyakini pertama kali biji kopi disangrai dan diseduh seperti yang kita kenal saat ini. Abd Al Ghaffar, sejarawan Arab pertama kali mendokumentasikan bagaimana minuman biji kopi yang telah disangrai sebelumnya dinikmati orang-orang Sufi agar terjaga saat beribadah.[2]

Budaya

Seiring berjalannya waktu, minuman kopi menjadi bagian penting dalam budaya Arab sehingga warung kopi atau maqha dapat dijumpai dengan mudahnya di kawasan tersebut. Selain tempat menjual kopi, maqha juga menjadi tempat para laki-laki berkumpul dan berdiskusi atau bertukar gagasan.

Menyajikan kopi Arab merupakah aspek penting dari keramahan dalam masyarakat Arab dan dianggap sebagai simbol kemurahan hati. Kopi disiapkan di depan para tamu secara tradisional. Pembuatan kopi dimulai dari memilih biji, disangrai, dan ditumbuk menggunakan alu tembaga. Bubuk kopi dimasukkan ke dalam teko kopi tembaga yang besar, kemudian air dituang dan teko diletakkan di atas api. Setelah diseduh, kopi dituang di teko kopi yang lebih kecil dan dituangkan ke dalam cangkir kecil. Kopi disajikan kepada yang tertua terlebih dahulu. Umumnya, masyarakat minum setidaknya satu cangkir namun tidak lebih dari tiga cangkir.

Para syekh dan kepala suku yang menyajikan kopi Arab di ruang pertemuan mereka, pria dan wanita Badui tua dan pemilik toko perdagangan kopi dianggap sebagai pembawa utama. Pengetahuan dan tradisi diwariskan dalam keluarga melalui pengamatan dan praktik. Anggota keluarga muda juga menemani orang tua mereka ke pasar untuk belajar bagaimana memilih biji kopi terbaik.[3]

Kopi arab baru-baru ini termasuk elemen penting warisan budaya Arab dan sejarah di negara tersebut. Banyak pula petani kopi yang mulai membuka tur pariwisata untuk melihat proses budidaya kopi hingga dapat tersaji dan siap dinikmati. Karenanya, pemerintah Arab Saudi menanggapi dengan mendeklarasikan 2022 sebagai Tahun Kopi Saudi.

Manfaat kesehatan

Kopi Arab di Asia Tenggara termasuk Indonesia dikenal dengan seduhan kopi yang dibuat dengan berbagai rempah. Untuk itu, kopi arab terkenal memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh. Selain membantu badan untuk lebih terjaga, kopi arab dengan tambahan rempah berfungsi menjaga kekebalan tubuh, melancarkan peredaran darah, dan meningkatkan stamina.[butuh rujukan]

Referensi

  1. ^ Media, Kompas Cyber (2020-07-25). "Resep Kopi Arab dengan Campuran Rempah untuk Tambah Stamina". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2022-10-19. 
  2. ^ "Mencicipi sejarah dan budaya kopi nan kental di Arab Saudi". BBC News Indonesia. Diakses tanggal 2022-10-19. 
  3. ^ "UNESCO - Arabic coffee, a symbol of generosity". ich.unesco.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-10-19.