Azis Mangasi Siagian
Azis Mangasi Siagian atau biasa dikenal dengan nama Aziz MS atau Azis Jamrud (lahir 26 Juli 1969) adalah gitaris dan pimpinan grup Jamrud yang juga memotori dan memimpin berdirinya grup tersebut. Pria keturunan batak ini menjual musiknya dengan meramu musik trash metal dengan lirik-lirik lagu dengan tema beragam mulai dari lelucon, cinta, sindiran untuk orang lain bahkan lirik dengan unsur vulgar.
Azis Mangasi Siagian | |
---|---|
Pekerjaan | Musisi, Penulis Lagu |
Instrumen | Gitar, Keyboard, Piano |
Tahun aktif | 1984–sekarang |
Label | Logiss Record (1995–2017) Triplesix Rockhouse (2021 –) (Didistribusikan oleh VMC/Warner Music Indonesia) SRN Entertainment |
Sejak remaja dan mulai mengenal musik, musisi yang satu ini memang sudah terpengaruh dengan musik-musik keras. Dia juga sempat membentuk band Jam Rock, yang merupakan cikal bakal band Jamrud yang terkenal hingga kini. Andilnya dalam band ini memang bisa dianggap paling besar di antara personel Jamrud lainnya.
Aziz adalah satu personel yang paling setia dengan Jamrud. Sempat mengalami pergantian personel, tetapi ayah tiga anak ini masih setia menghidupkan band rock ini. Ditinggal vokalisnya, Krisyanto, justru semakin meningkatkan semangatnya untuk memajukan Jamrud.
Suami Dian Firdianie ini juga turut andil dalam penggarapan album penyanyi Nicky Astria, dan sempat berkolaborasi musik dengan musisi kelas dunia seperti White Lion dan Helloween.
Biografi
Selama dunia musik Indonesia mengalami krisis di jalur musik Metal, hanya ada satu grup Metal yang tetap berkibar. Bahkan mampu menembus angka penjualan album melebihi 2 juta copy,dan tercatat sebagai satu-satunya band aliran Trash Metal Di Indonesia. Band tersebut adalah Jamrud yang dimotori dan pimpinan oleh Azis MS sang gitaris. Mungkin rahasia kesuksesan Azis dalam menjual musiknya adalah dengan meramu musik trash metal dengan berbagai tema lirik-lirik lagu mulai dari tema puitis, seksualitas, lelucon, sifat manusia, sindiran, dan masih banyak lagi. Hal ini yang membuat Jamrud lebih berbeda dibandingkan grup musik trash metal lainnya yang ada di Indonesia.
Sejak masih remaja memang sudah terinfeksi oleh musik-musik keras. Ia pun sempat terjerumus oleh gaya hidup musisi rock & roll (narkoba). Sempat mendirikan band yang bernama Jam Rock bersama Krisyanto (vokal), Yudi (gitar ritme), Ari (kibor), Ricky (bass) dan Budi Haryono (drum; mantan drummer Gigi dan Tiket). Setelah menyelesaikan demo rekaman pada tahun 1987, Jam Rock ini sudah diambang perpecahan tiga orang yakni Krisyanto, Yudi dan Budi keluar dari grup ini karena tiga orang pendiri grup yang tersisa yaitu Azis, Ricky dan Ari. Maka Fitrah Alamsyah telah masuk di gitaris ritme untuk menggantikan Yudi dan mengajak pula dua orang Oppie dan Agus Azis di vokalis dan drummer, untuk menggantikan Krisyanto dan Budhy Haryono. Saking keasyikan main band sampai-sampai kuliahnya ditelantarkan. Azis sempat berkelana ke Bali dan bermain musik reggae. Namun setelah satu tahun, ia kembali pulang ke Cimahi dan menghidupkan kembali Jam Rock dengan menarik Krisyanto (vokal), kembali lagi ke Jamrock.
Demo album yang ia gagas ditolak berbagai produser sampai akhirnya dilirk oleh kaisar rock Indonesia, Log Zhelebour. Album pertama Nekad dirilis pada tahun 1996. Dilanjutkan dengan album Putri (1997), Terima Kasih (1998). Mulai saat itu, album-album Jamrud mampu bersaing di kancah musik nasional. Puncak kejayaan Jamrud adalah pada tahun 2000 akhir ketika Jamrud mencapai kesuksesan terbesar sepanjang sejarah kariernya dengan berhasil menembus angka penjualan 2 juta keping untuk album Ningrat. Hal tersebut membuat produser Log Zhelebour memberangkatkan Azis cs ke Australia untuk proses penggarapan album berikutnya, Sydney 09.01.02.
Selama berkiprah didunia musik ia cenderung tak pernah berganti-ganti alat musik. Hanya satu kali saat ia mencoba menggunakan Ibanez JEM flower yang salah satu pick upnya adalah Dimarzio Tone Zone. Sejak saat itu ia selalu menggunakan gitar tersebut, tetapi karena bobotnya cukup berat ia kembali menggunakan Steinberger selain karena ringan juga postur yang menarik. Ia lebih memilih menggunakan efek digital jenis Korg AX-1000 karena memang biasanya efek digital lebih mudah disetting dan memiliki sound yang gahar. Bila menyimak permainan Azis memang lebih mengutamakan sound gahar dan power chord. Namun ia juga sering mencampur-campurkan ritem gitar gaya reggae, pop, gaya “kondangan” bahkan musik tradisional Jawa seperti yang terdengar dalam lagu Surti-Tejo dan Ningrat.
Selain sebagai personel dan motor grup Jamrud, Azis juga ikut serta menangani pembuatan album terbaru Nicky Astria. Di album itu terlihat sekali warna Azis MS, berbeda ketika pada era Nicky Astria ditangani oleh Ian Antono, warna God Bless cukup terasa pada album-albumnya. Ini membuktikan bahwa Azis memiliki sebuah karakter yang membangun bandnya. Prestasi Azis lainnya adalah saat mendapat kehormatan mendampingi konser band rock legendaris dunia White Lion pada tahun 2003 dan grup heavy metal legendaris dunia Helloween pada tahun 2004. Azis juga pernah membuat lagu untuk penyanyi cilik Joshua Suherman. Satu hal lagi, kecintaan terhadap jalur musik rock juga membuat Azis menamai dua orang anaknya dengan mengambil dua rock star dunia, Axl (diambil dari nama Axl Rose) dan Vai (diambil dari nama Steve Vai).
Diskografi
- Bersama Jamrud
- Nekad (1995)
- Putri (1997)
- Terima Kasih (1998)
- Ningrat (2000)
- Sydney 090102 (2002)
- BO 18+ (2004)
- All Access In Love (2006)
- New Performance 2009 (2009)
- Best Of The Best (2010) (Kompilasi Terbaru)
- Bumi & Langit Menangis (2011)
- Energi + Dari Bumi & Langit (2012)
- Saatnya Menang (2012)
- Akustikan (2015)
- 20 Years Of Rock (2016)
- God Gave Rock N Roll To Me (sebelumnya '80s) (2017/2021)
- Kau Ada Untukku (single) (2021)
- Waktuku Kecil (single) (2021)
- JAMRUD PE25PECTIVE (2022)
Pranala luar
- (Indonesia) Profil di KapanLagi.com
- Profil lengkap tentang Aziz MS JAMRUD