Tridarma

Revisi sejak 18 April 2010 10.01 oleh Kenrick95Bot (bicara | kontrib) (Bot: perubahan kosmetika)

Tridarma (tri: tiga dan darma: pengabdian) adalah filosofi sikap yang pernah dicanangkan oleh Mangkunagara I (Said) untuk dipegang setiap warganegara maupun pemimpin apabila ingin wilayahnya makmur. Motto ini populer di kalangan warga Surakarta dan menjadi pegangan pemerintahan Praja Mangkunegaran hingga sekarang.

Secara lengkap Tridarma berbunyi

  1. Rumangsa mèlu handarbèni ("merasa ikut memiliki")
  2. Wajib mèlu hanggondhèli (("berkewajiban ikut membela/mempertahankan")
  3. Mulat sarira hangrasa wani ("berani berintrospeksi/mawas diri")

Pada awalnya, motto ini dipakai oleh Said untuk membina kesatuan gerakan pemberontakan yang dipimpinnya. Setelah ia menjadi Mangkunagara I Tridarma diterapkannya pula kepada warganya.

Baris terakhir Tridarma sekarang dipakai sebagai motto Kota Surakarta. Soeharto, presiden kedua Indonesia, diketahui juga berusaha mempraktekkan petuah ini meskipun dianggap tidak berhasil.

Lihat pula

  • Tridharma, istilah yang sama namun merujuk kepada ajaran sinkretis masyarakat Tionghoa.