Global Radio

Jaringan radio musik di Indonesia
Revisi sejak 7 November 2022 01.33 oleh 36.85.2.96 (bicara)

Global Radio (sebelumnya dikenal sebagai ARH Global Radio) adalah radio hit kontemporer anak muda remaja di Indonesia resmi diluncurkan sejak tanggal 20 April 1966 dan berada di bawah naungan MNC Radio Networks milik Media Nusantara Citra.

Global Radio Jakarta (PM2FAR)
PT Radio Arif Rahman Hakim
KotaJakarta
Wilayah siarJabodetabek
Merek88.4 Global Radio Jakarta
SloganYour No.1 Music Station
Frekuensi88.4 FM
Mulai mengudara20 April 1966; 58 tahun lalu (1966-04-20)
FormatCHR Pop/Top 40
Otoritas perizinan
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia
Makna tanda panggilGlobal TV + Radio ARH
Nama sebelumnyaRadio Ampera
Radio ARH
ARH Global Radio
Frekuensi sebelumnya88.65 FM
JaringanGlobal Radio (stasiun induk)
PemilikMNC Radio Networks
Stasiun kembarMNC Trijaya FM Jakarta
RDI Jakarta
V Radio
Situs webglobalradio.co.id
Informasi tambahan
NegaraIndonesia
Kantor pusatMNC News Center, Lantai 5
Jalan Wahid Hasyim No. 28,
Kompleks MNC Center,
Kebon Sirih, Jakarta Pusat
SatelitMNC Vision: 511
Global Radio Bandung (PM3FRN)
PT Radio Mediawisata Sariasih
Berkas:GlobalRadioBandunglogo.png
KotaBandung
SloganYour No.1 Music Station
Frekuensi89.7 FM
FormatCHR Pop/Top 40
Otoritas perizinan
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia
Nama sebelumnyaWisata FM Bandung
W FM
Way FM
Buzz FM[1]
Frekuensi sebelumnya89.35 FM
JaringanGlobal Radio
PemilikMNC Radio Networks
Stasiun kembarMNC Trijaya FM Bandung
Situs webglobalradio.co.id
Informasi tambahan
NegaraIndonesia
Kantor pusatJalan Profesor Eyckman No. 20,
Pasteur, Sukajadi,
Kota Bandung, Jawa Barat

Global Radio memainkan sekitar sepenuhnya musik Top 40 Indonesia dan Barat.

Sejarah

Global Radio Jakarta

Awalnya berangkat dari semangat kebersamaan mahasiswa waktu itu untuk meneruskan perjuangan, menegakkan kebenaran, dan membela rakyat banyak. Dalam keseharian siarannya, para penyiar Radio Ampera berani mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintah Orde Lama yang dianggap melenceng dari konstitusi. Itulah gambaran Radio Ampera pada tahun 1966, tahun yang sangat penting bagi perjalanan bangsa Indonesia. Karena pada tahun itulah lahir Orde Baru. Hingga Radio Ampera oleh beberapa kalangan diidentikkan dengan Orde Baru.

Nama Arif Rahman Hakim harus diakui mengandung muatan sejarah yang mendalam. Karena beliau tewas tertembak dalam memperjuangkan kepentingan rakyat banyak, hingga digelar Pahlawan Ampera.

Mulanya, pada tahun 1966, Radio Ampera mengudara lewat jalur SW, dikelola oleh para aktivis mahasiswa Universitas Indonesia, yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) dan Laskar Ampera Arif Rahman Hakim, dengan mengobarkan semangat para mahasiswa di seluruh Jakarta, bahkan Indonesia, untuk tetap membela kebenaran dan keadilan. Seiring perkembangan massa, Radio Ampera mengubah namanya menjadi Radio ARH yang mengudara ke jalur MW dengan frekuensi 14.58 dan berubah status menjadi radio swasta komersial pada tahun 1975. Berspesialisasi dalam siaran pendidikan dan kebudayaan untuk orang-orang kelas menengah ke bawah, terutama kaum muda yang tidak bersekolah, berlokasi di Taman Ismail Marzuki.

Untuk lebih mengantisipasi persaingan stasiun-stasiun radio yang semakin gencar dengan format dan target yang sama, pada tanggal 13 November 1988, Radio ARH beralih ke jalur FM dengan frekuensi 88.65 serta bergabung dengan Bimantara Citra di kawasan RCTI, Jalan Perjuangan No. 1, Kebon Jeruk, Jakarta Barat bersama dengan Trijaya AM. Pada tanggal yang sama juga beralih format untuk radio hit kontemporer anak muda remaja.

Pada tanggal 1 Agustus 2004, Radio ARH berpindah frekuensi ke 88.4 FM.

Pada tanggal 15 Januari 2005, Media Nusantara Citra resmi mengakuisisi Radio ARH, bersamaan dengan stasiun televisi Global TV yang mulai menayangkan programnya sendiri dan mengubah namanya menjadi ARH Global Radio yang juga diambil dari Global TV serta berkantor di kawasan Wisma Indovision, Jalan Panjang Blok Z3, Kompleks Green Garden, Kedoya Utara, Jakarta Barat.

Pada 11 Oktober 2017, Global Radio resmi meluncurkan logo barunya.

Global Radio Bandung

Radio ini mulai mengudara pada di era 1990-an, dengan nama Wisata FM yang bersiaran di frekuensi 89,35. Sesuai namanya, fokusnya saat itu adalah menyiarkan informasi tentang pariwisata di Bandung dan sekitarnya, meskipun juga memperdengarkan musik. Target pendengar utama Wisata FM berusia antara 20 hingga 35 tahun, yang dipanggil "Traveler".[2] Pada tahun 2001, Wisata FM melakukan merger dengan Top FM Stereo (yang sudah berhenti beroperasi sejak 1995 dan bersiaran di kanal 89,7 FM), sehingga namanya berubah menjadi W FM. Nama W FM tidak bertahan lama, dan kemudian berganti kembali menjadi Way FM.[3][4] Baik W FM dan Way FM masih mengudara di frekuensi yang sama dengan Wisata FM, yaitu di 89,35 FM.[5]

Pada tahun 2004, Way FM diambilalih oleh Smart Group, sebuah grup media di Bandung yang mengelola radio 99ers. Mulai 2 Maret 2004, Way FM resmi menempati jalur eks-TOP FM, yaitu 89,7 FM dengan nama baru yaitu Buzz FM. Buzz FM memiliki fokus pendengar dewasa muda yang produktif. Logonya adalah sebuah lebah yang merefleksikan pendengarnya. Nama "Buzz" juga dipilih karena dianggap "keren". Tagline-nya adalah "The Buzzing Station" dengan memainkan format musik Hot AC.[6][7] Namun, nama Buzz FM hanya bertahan selama 3 tahun, karena pada 20 September 2007 namanya berganti lagi menjadi Global Radio, setelah manajemen dan kepemilikannya resmi diambilalih oleh kelompok MNC. Perubahan format siarannya kemudian efektif diterapkan pada 1 Februari 2008 dengan kini menargetkan remaja 18-25 tahun.[8]

Jaringan

Identitas

Slogan

Sebagai Radio ARH

  • Station for the Future

Sebagai Global Radio

  • Radionya Sahabat Muda (15 Januari 2005–1 Juli 2008)
  • Station for Young People (1 Juli 2008–8 Oktober 2010)
  • Think Big for Big Things! (8 Oktober 2010–28 Maret 2012)
  • Hanya Memutarkan Lagu yang Kamu Mau (28 Maret 2012–31 Desember 2019)
  • Your Favourite Music Station (1 Januari–31 Desember 2020)
  • Your No.1 Music Station (1 Januari 2021–sekarang)

Lihat pula

Referensi

Pranala luar