Perikatan Nasional
Perikatan Nasional (akronim: PN) adalah koalisi partai politik nasional di Malaysia. Pada awalnya, PN merupakan gabungan fraksi-fraksi partai politik untuk membentuk pemerintahan federal pada 24 Februari 2020. Namun, pada tanggal 14 September 2020, PN berhasil didaftarkan sebagai koalisi partai secara sah dengan meluncurkan benderanya yang terkenal menggunakan kata "Perikatan Nasional" sebagai simbol koalisi partai.[5][6] Koalisi PN memimpin pemerintahan hingga masa keruntuhannya setelah Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu menarik kembali dukungannya terhadap pemerintah.[7]
Perikatan Nasional | |
---|---|
Nama dalam bahasa Melayu | Perikatan Nasional ڤريکتن ناسيونل |
Nama dalam bahasa Mandarin | 國民聯盟 国民联盟 Guómín liánméng |
Nama dalam bahasa Tamil | பெரிக்காத்தான் நேசனல் Perikkāttāṉ Nēcaṉal |
Ketua umum | Muhyiddin Yassin |
Sekretaris Jenderal | Hamzah Zainudin |
Wakil Ketua Umum |
|
Dibentuk | 23 Februari 2020[1] |
Didaftarkan | 7 Agustus 2020[2] |
Disahkan | 14 September 2020[3] |
Dipisah dari | • Pakatan Harapan • Gagasan Sejahtera • Barisan Nasional • Gabungan Partai Sarawak • Gabungan Rakyat Sabah |
Didahului oleh | Persatuan Perikatan Parti Malaysia[4] |
Kantor pusat | B4-3-1 Urbane Tower 1 Jalan Dutamas 1 Solaris Dutamas 50480 Kuala Lumpur |
Keanggotaan | 3,518,864 (Oktober 2022) |
Ideologi | Nasionalisme Melayu Konservatisme bangsa Konservatisme sosial Demokrasi Islam Nasionalisme ekonomi Populisme sayap kanan Perjanjian 20 hal |
Posisi politik | Tengah ke kanan tengah |
Afiliasi regional | Koalisi kerja sama
|
Himne | Kami Perikatan Nasional |
Dewan Negara | 22 / 70 |
Dewan Rakyat | 46 / 222 |
Dewan Undangan Negeri | 133 / 593 |
Kepala pemerintahan daerah | 4 / 13 |
Lambang pemilu | |
kecuali Kelantan dan Terengganu khusus Kelantan dan Terengganu | |
Bendera | |
Situs web | |
perikatan-nasional | |
Komponen utama Perikatan Nasional, Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) sempat berlabuh dalam Pakatan Harapan (PH), di mana partai tersebut mengusung Mahathir Mohamad dari Partai Bersatu untuk menjadi Perdana Menteri Malaysia setelah kemenangan Koalisi PH pada pemilihan umum 2018. Semua itu berubah ketika Mahathir mulai mengalami kekurangan kepercayaan di parlemen yang melibatkan partainya sendiri. Akibatnya, krisis politik pun dimulai dengan munculnya "Langkah Sheraton". Setelahnya, Presiden Partai Bersatu, Muhyiddin Yassin membentuk Perikatan Nasional sebagai sebuah koalisi pemerintahan baru yang terdiri dari Barisan Nasional, Partai Islam Se-Malaysia, Partai Pribumi Bersatu Malaysia, Gabungan Partai Sarawak, Partai Bersatu Sabah, Partai Solidaritas Tanah Air, dan Partai Bersatu Rakyat Sabah.[8][9]
Perikatan Nasional pertama kali menunjukkan pengaruhnya dalam politik semasa mengikuti pemilihan umum negara bagian Sabah tahun 2020 dan berkoalisi dengan Barisan Nasional. Oleh sebab itu, terbentuklah Gabungan Rakyat Sabah atau GRS dengan mendukung Hajiji Noor sebagai Ketua Menteri Sabah melawan Shafie Apdal dari WARISAN+. Koalisi GRS berhasil memperoleh kursi mayoritas. Pada 11 Februari 2021, Partai Gerakan Rakyat Malaysia secara resmi bergabung dengan Koalisi PN.[10]
Kesenjangan antara Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu (UMNO) dengan Koalisi PN mulai tampak ketika UMNO menegaskan untuk menolak bekerja sama dengan Perikatan Nasional pada Perhimpunan Agung UMNO pada 28 Maret 2021. Pada akhirnya, UMNO menarik kembali dukungan mereka terhadap Muhyiddin sehari setelah Ismail Sabri Yaakob dari UMNO dilantik sebagai Wakil Perdana Menteri Malaysia.[11] Ketidakstabilan tersebut berujung pada pengunduran diri menteri-menteri kabinet dari UMNO, seperti Noraini Ahmad dan Shamsul Anuar Nasarah. Pada 16 Agustus 2021, Kabinet Muhyiddin resmi dibubarkan secara serta merta sekaligus mengakhiri pemerintahan Perikatan Nasional.[12] Kini, koalisi Perikatan Nasional (PN) mendokong sepenuhnya kerajaan Gabungan Rakyat Sabah (GRS), Gabungan Partai Sarawak (GPS), Partai Sarawak Bersatu (PSB), dan Partai Keadilan Rakyat (PKR).
Komponen Partai
Logo | Nama | Posisi politik | Pemimpin | Kursi diperebutkan |
Hasil 2018 | Kursi saat ini | |||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Pemilihan (%) | Kursi | Komposisi | |||||||
Anggota Partai | |||||||||
BERSATU | Partai Pribumi Bersatu Malaysia | Tengah ke kanan tengah | Muhyiddin Yassin | 52 (di bawah PH) |
5.95% | 13 / 222
|
29 / 56
| ||
PAS | Partai Islam Se-Malaysia | Sayap kanan | Abdul Hadi Awang | 157 (di bawah GS) |
16.82% | 18 / 222
|
17 / 56
| ||
GERAKAN | Partai Gerakan Rakyat Malaysia | Kanan tengah | Dominic Lau Hoe Chai | 9 (di bawah BN) |
1.07% | 0 / 222
|
0 / 56
| ||
STAR | Partai Solidaritas Tanah Air | Kanan tengah | Jeffrey Kitingan | 5 | 0.18% | 1 / 222
|
1 / 56
| ||
SAPP | Partai Progresif Sabah | Tengah | Yong Teck Lee | 2 | 0.05% | 0 / 222
|
0 / 56
|
Kerja sama politik
Dalam pemerintahan federal di Malaysia, Perikatan Nasional (PN) menjadi salah satu koalisi partai politik yang membentuk dan memimpin pemerintahan yang dikenal sebagai Pemerintahan Perikatan Nasional bersama dengan Barisan Nasional (BN), Gabungan Partai Sarawak (GPS), Partai Bersatu Sabah (PBS), dan anggota parlemen dari fraksi Independen. Tak hanya itu, PN juga membentuk koalisi pemerintahan di tingkat negara bagian, seperti Gabungan Rakyat Sabah (GRS). Muafakat Nasional (MN) yang beranggotakan Partai Islam Se-Malaysia (PAS) dan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) juga bersekutu atau bekerja sama politik dengan PN.
Selain negara bagian Sabah, PN memimpin pemerintahan negara bagian Kedah, Kelantan, dan Terengganu. Sedangkan negara bagian Perlis, Perak, Melaka, Johor, dan Pahang justru dipimpin oleh koalisi BN yang didukung oleh PN.
Meski mengusai pemerintahan di negara bagian, PN bersama dengan BN justru menjadi koalisi oposisi di negara bagian Pulau Pinang dan Selangor. Namun, BN memimpin oposisi di Negeri Sembilan tanpa PN dikarenakan tidak ada perwakilan kursi di negara bagian tersebut.
Pimpinan dan struktur kepengurusan
Ketua Umum
№ | Potret | Ketua Umum Perikatan Nasional | Mulai jabatan | Akhir jabatan | Lama menjabat | Partai | Ref | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Muhyiddin Yassin (lahir 1947) | 23 Februari 2020 | Petahana | 4 tahun, 292 hari | BERSATU |
Sekretaris Jenderal
Sekretaris Jenderal | Mulai menjabat | Akhir menjabat | Ref | |
---|---|---|---|---|
Hamzah Zainudin | 7 Agustus 2020 | Petahana |
Partai
- Ketua Umum:
- Muhyiddin Yassin (BERSATU)
- Wakil Ketua Umum:
- Abdul Hadi Awang (PAS)
- Jeffrey Kitingan (STAR)
- Yong Teck Lee (SAPP)
- Dominic Lau Hoe Chai (GERAKAN)
- Ahmad Faizal Azumu (BERSATU)
- Sekretaris Jenderal:
- Hamzah Zainuddin (BERSATU)
- Bendahara Umum:
- Ahmad Samsuri Mokhtar (PAS)
- Ketua Bidang Hubungan Masyarakat:
- Mohamed Azmin Ali (BERSATU)
- Asisten Sekretaris Jenderal:
- Takiyuddin Hassan (PAS)
- Ketua Wanita:
- Rina Harun (BERSATU)
- Ketua Pemuda:
- Ahmad Fadhli Shaari (PAS)
- Anggota Dewan Tertinggi:
- Ronald Kiandee (BERSATU)
- Edward Dagul (SAPP)
- Oh Tong Keong (GERAKAN)
- Direktur Pemilihan Umum:
- Mohamed Azmin Ali (BERSATU)
- Wakil Direktur Pemilihan Umum:
- Takiyuddin Hassan (PAS)
- Sekretaris Eksekutif:
- Saiful Adli Mohd Arshad (BERSATU)
- Ketua di Negara Bagian:
- Johor: Sahruddin Jamal (BERSATU)
- Kedah: Muhammad Sanusi Md Nor (PAS)
- Kelantan: Ahmad Yakob (PAS)
- Melaka: Mohd. Yadzil Yaakub (BERSATU)
- Negeri Sembilan: Eddin Syazlee Shith (BERSATU)
- Pahang: Saifuddin Abdullah (BERSATU)
- Penang: Dominic Lau Hoe Chai (GERAKAN)
- Perak: Ahmad Faizal Azumu (BERSATU)
- Perlis: Mohd. Shukri Ramli (PAS)
- Sabah: Hajiji Noor (BERSATU)
- Sarawak: Jaziri Alkaf Suffian (BERSATU)
- Selangor: Mohamed Azmin Ali (BERSATU)
- Terengganu: Ahmad Samsuri Mokhtar (PAS)
- Wilayah Federal: Muhammad Suhaimi Yahya (BERSATU)
Bacaan lebih lanjut
- James Chin (2020) Malaysia: the 2020 putsch for Malay Islam supremacy . The Round Table 109(3):288-297. DOI: 10.1080/00358533.2020.1760495
- James Chin (2020) The new ruling coalition Malaysia takes a turn to the right, and many of its people are worried, The Conversation, Maret 2020
Referensi
- ^ HARIAN, WARTAWAN SINAR (2020-02-23). "Najib sahkan tandatangan SD sokong gabungan baharu". Sinarharian (dalam bahasa Melayu). Diakses tanggal 2020-03-02.
- ^ BERITA HARIAN, Muhammad Yusri Muzamir (2020-08-07). "Perikatan Nasional didaftarkan". Berita Harian. Diakses tanggal 2020-08-07.
- ^ BERITA HARIAN, Muhammad Yusri Muzamir (2020-09-14). "Pendaftaran Perikatan Nasional disahkan oleh ROS". Berita Harian. Diakses tanggal 2020-09-14.
- ^ PN Official, Leadership (2020-03-23). "Persatuan Perikatan Parti Malaysia (PPPM) telah menjadi Gabungan rasmi politik yang dikenali sebagai Parti Perikatan Nasional (PN)". Gabungan Perikatan Nasional (dalam bahasa Melayu). Diakses tanggal 2020-03-23.
- ^ BERITA HARIAN, Muhammad Yusri Muzamir (2020-09-14). "Perikatan Nasional approved and legalised by ROS". Berita Harian. Diakses tanggal 2020-09-14.
- ^ "All key Perikatan leaders present for rally in Sabah to unveil flag, logo". Malay Mail (dalam bahasa Inggris). 2020-09-09. Diakses tanggal 2022-02-12.
- ^ Utusan Digital, Zareen Humairah Sejahan (2021-08-16). "All Perikatan Nasional Cabinet resign". Utusan Digital. Diakses tanggal 2021-08-16.
- ^ "BN, PAS, GPS, PBS and STAR support formation of PN". The Sun Daily. 17 Mei 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 Mei 2020. Diakses tanggal 17 Mei 2020.
- ^ Ar, Zurairi (17 Mei 2020). "BN, Bersatu, PAS and three others agree to form Perikatan Nasional". Malay Mail. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 Mei 2020. Diakses tanggal 17 Mei 2020.
- ^ Minderjeet Kaur (11 Februari 2021). "Gerakan joins PN" (dalam bahasa Inggris). Free Malaysia Today. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-11. Diakses tanggal 12 Februari 2021.
- ^ Sebastian Strangio (8 Juli 2021). "UMNO Withdraws its support" (dalam bahasa Inggris). The Diplomat. Diakses tanggal 12 Februari 2022.
- ^ Lim Huey Teng (16 Agustus 2021). "Malaysia's Muhyiddin resigns after troubled 17 months in power" (dalam bahasa Inggris). Al Jazeera. Reuters. Diakses tanggal 12 Februari 2022.