Martanagara
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (November 2022) |
Raden Adipati Aria Martanagara, atau Marta Negara, (9 Februari 1845 – 2 September 1926) adalah seorang Bupati kesepuluh Kabupaten Bandung. Ia adalah menak dari Sumedang yang merupakan anak dari Bupati R.A. Kusumahdilaga dan Raden Tejamirah.
R.A.A. Martanagara | |
---|---|
Bupati Bandung ke-10 | |
Masa jabatan 7 Juni 1893[1] (Sumpah jabatan pada 15 Juli 1893)[2] – 14 Oktober 1918[3] | |
Informasi pribadi | |
Lahir | [2] Sumedang | 9 Februari 1845
Meninggal | 2 September 1926 Burujul, Pasanggrahan, Sumedang Selatan, Sumedang[4] | (umur 81)
Makam | Komplek Pemakaman Gunung Puyuh Sukajaya, Sumedang Selatan, Sumedang 6°51′48″S 107°55′04″E / 6.8633911°S 107.9177567°E |
Suami/istri |
|
Anak | Dengan R. Ratnainten: Aom Pahrussuhada (1868 - Desember 1870)[5] |
Orang tua |
|
Kerabat |
|
Sunting kotak info • L • B |
Martanagara merupakan anak kelima dari lima bersaudara. Adapun keempat kakaknya sudah meninggal lebih dulu ketika keempatnya masih belum berusia dua tahun. Pada usia balita, Martanagara dirawat oleh pamannya, R. Adipati Surianagara dan disunat di pendopo Kabupaten Sumedang.[7]
Pada akhir tahun 1857, Ia sempat tinggal di rumah Raden Saleh untuk sekolah dan sempat pindah sekolah ke Semarang. Di tahun 1859, ia kembali ke Batavia.[8]
Sebelum dan pada masa jabatannya sebagai Bupati Bandung, Ia memimpin sejumlah proyek pembangunan sejumlah infrastruktur. Proyek pertama yang ia pimpin adalah pembangunan jembatan Bayabang semi-permanen yang terbuat dari bambu yang menghubungkan Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bandung Barat di tahun 1890.[9] Pembangunan jembatan permanen ini dilanjutkan oleh Wiranatakusumah V sebagai Bupati Cianjur dintahun 1917 dan selesai sesudah Martanagara wafat atau beberapa waktu sesudah September 1926. Namun, jembatan ini hilang karena Bayabang sudah terendam Waduk Cirata.[2]
Sebelum menjadi Bupati Bandung, Martanagara pernah menjadi Patih untuk Afdeeling Mangunreja di tahun 1883 berdasarkan Besluit №18 per tanggal 29 April 1883.[10]
Martanegara mula-mula diminta oleh Asisten Residen Mangunreja yang bernama Revenswal pada bulan Mei 1893. Revenswaal meminta Martanagara menjadi Bupati Bandung untuk menggantikan R.A. Kusumahdilaga yang wafat pada bulan April yang lalu.[10]
Gelar
- Martanagara, 9 Februari 1845
- Raden Martanagara
- Raden Aria Martanagara, mulai dari 12 Februari 1892[10]
Karya
- Wawacan Angling Darma
- Wawacan Batara Rama
- Piwulang Barata Sunu
- (Sunda) Babad Sumedang, 1921, dalam huruf pegon
Otobiografi
- (Sunda) Babad Raden Adipati Aria Martanagara, Oktober 1923, dalam huruf latin[11]
Referensi
Catatan kaki
- ^ [1]
- ^ a b c Arifianto 2022, hlm. 10.
- ^ Ekadjati et al. 1994, hlm. 104.
- ^ Ekadjati et al. 1994, hlm. 25.
- ^ a b Ekadjati et al. 1994, hlm. 100.
- ^ Ekadjati et al. 1994, hlm. 24.
- ^ a b c d Ekadjati et al. 1994, hlm. 97.
- ^ Kraus, Werner (8 Oktober 2018). Vogelsang, Irina, ed. Raden Saleh dan Karyanya. Diterjemahkan oleh Setiadi, Hendarto; Effendi, Suchjar. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 114.
- ^ Arifianto 2022, hlm. 1.
- ^ a b c Ekadjati et al. 1994, hlm. 102.
- ^ Ekadjati et al. 1994, hlm. 94.
Kepustakaan
- Arifianto, Bambang (27 September 2022), "Martanagara, Bapak Pembangunan Bandung", Pikiran Rakyat
- Ekadjati, Edi S.; Hardjasaputra, A. Sobana; Anggawisastra, Ade Kosmaya; Masduki, Aam (1994), Empat Sastrawan Sunda Lama, Jakarta Pusat: Direktorat Jenderal Kebudayaan
Pranala luar
- R.A.A Martanegara. Situs Web Resmi Pemkab Bandung.
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: R.A. Kusumahdilaga |
Bupati Bandung 7 Juni 1893 – 14 Oktober 1918 |
Diteruskan oleh: R.H.A.A. Wiranatakusumah V |