Lambang Jawa Tengah
Lambang Jawa Tengah berbentuk kendi amerta (cupu manik) dengan bentuk dasar segi lima. Di dalam lambang, terdapat lukisan siluet candi Borobudur, laut dan gunung kembar, bambu runcing, bintang, padi dan kapas. Terdapat motto daerah prasetya ulah sakti bhakti praja di bagian bawah.
Lambang Jawa Tengah | |
---|---|
Detail | |
Digunakan sejak | 1965 - 1966 1985 - 1986 (berlaku hingga sekarang) [dengan motto] |
Mustaka | Bintang segi lima emas |
Perisai | Kendi amerta Hijau, siluet Borobudur Hitam, diapit dua gunung Emas, di bawah tiga lapis gelombang biru dengan tepi putih, di atasnya ditimpa Bambu Runcing beruas 8 Emas. |
Penopang | Padi 17 butir di kiri, kapas dengan motif ikal berdaun 4, berbuah 5 di kanan, di puncak umbul-umbul merah dan putih. |
Kompartemen | jawa-tengah tulisan Hitam pada lapik Emas, disokong dengan lapik Merah. |
Motto | prasetya ulah sakti bhakti praja warna Hitam di atas pita putih. |
Semboyan
Di bagian bawah cupu manik terdapat sulur penopang berwarna kuning keemasan, diatasnya terdapat tulisan "Jawa Tengah". Di bawah lambang, terdapat pita putih yang bertulisan prasetya ulah sakti bhakti praja (Janji akan bekerja keras membangun bangsa dan negara).
Makna
Cupu manik amerta dengan bentuk dasar segi lima, melambangkan Pancasila. Bambu runcing dengan sembilan ruas menjulang di tengah sebagai simbol perjuangan kemerdekaan. Pada bagian atas terdapat sulur-sulur bergulung berwarna merah putih — warna bendera kebangsaan Indonesia — melambangkan semangat kebangsaan.
Candi Borobudur yang terdapat di Kabupaten Magelang, merupakan identitas Jawa Tengah; sebagai lambang keluhuran budaya dan keagungan sejarah Jawa Tengah. Gunung kembar memiliki arti persatuan antara rakyat dan pemerintah daerah. Gunung kembar yang sesungguhnya terdapat di Jawa Tengah, antara lain Gunung Sindoro-Sumbing dan Gunung Merapi-Merbabu, maka gunung kembar juga menggambarkan kondisi geografis dan geologis Jawa Tengah yang bergunung api. Baik laut dan gunung melambangkan hidup dan kehidupan.
Bintang bersudut lima di tengah bagian atas melambangkan Ketuhanan, sementara padi dan kapas yang mengapit kedua sisi lambang bermakna kemakmuran dan kesejahteraan. Hal ini melambangkan hari depan rakyat Jawa Tengah, menuju masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.[1]
Referensi
- ^ Arief Mudzakir, BA & Sulistiono, S.S, ed. (February 2003). "35". Rangkuman Pengetahuan Umum Lengkap (RPUL) (dalam bahasa Bahasa Indonesia) (edisi ke-1). Semarang: Aneka Ilmu. hlm. viii + 296. Diakses tanggal January 2008.