Nawaksara

Pidato 22 Juni 1966 oleh Sukarno di Sidang umum MPRS yang ke-IV
Revisi sejak 26 September 2023 13.06 oleh L.commander (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Nawaksara adalah sebuah judul pidato yang dilakukan Presiden Soekarno pada tanggal 22 Juni 1966 dalam Sidang Umum ke-IV MPRS.

Pidato ini disampaikan oleh Presiden Soekarno sebagai pertanggungjawabannya atas sikapnya dalam menghadapi Gerakan 30 September.[butuh rujukan] Soekarno sendiri menolak menyebut gerakan itu dengan nama tersebut. Menurutnya Gerakan itu terjadi pada tanggal 1 Oktober dini hari, dan karena itu ia menyebutnya sebagai Gestok (Gerakan 1 Oktober).

Pidato pertanggungjawaban Soekarno ini ditolak oleh MPRS,[butuh rujukan] dan sebaliknya MPRS memutuskan untuk memberhentikannya dari jabatannya sebagai presiden seumur hidup, dan mengangkat Jenderal Soeharto sebagai penggantinya.

Istilah

Pidato ini disebut Nawaksara karena terdiri dari sembilan bahasan (nawa berarti sembilan dalam bahasa Sanskerta):

  1. Retrospeksi
  2. Landasan-Kerja Melanjutkan Pembangunan.
  3. Hubungan Politik dan Ekonomi
  4. Detail ke DPR
  5. Tetap Demokrasi Terpimpin
  6. Merintis Jalan ke Arah Pemurnian Pelaksanaan UUD 1945
  7. Wewenang MPR dan MPRS
  8. Kedudukan Presiden dan Wakil Presiden
  9. Penutup

Adapun di dalam pidatonya tidak disinggung perihal Gestok ataupun Pembantaian di Indonesia 1965–1966

Pranala luar