Pengelabu

tokoh yang dianggap sebagai sosok yang licik
Revisi sejak 24 Februari 2024 08.52 oleh Ariyanto (bicara | kontrib) (Kosmetika)

Tokoh licik adalah suatu tokoh (dewa, siluman, antropomorfik, manusia, atau makhluk gaib) dalam dongeng, cerita rakyat, atau mitologi, yang dianggap sebagai sosok yang licik (banyak akal buruk, pandai menipu, curang).[1][2] Namun demikian tokoh ini dikenal mempunyai watak penipu dan pengganggu.[2] Tokoh ini dikenal memiliki kepribadian ganda (dualistis).[2] Di satu sisi, dia mempunyai sifat yang arif dan bijaksana.[2] Di sisi lain, dia memiliki sifat buruk dan suka menipu.[2] Tokoh ini kerap disebut sebagai perantara antara manusia dengan para dewa.[3] Dalam ilmu folklore dan analisis mitologi, tokoh ini disebut sebagai trickster atai penipu.[2] Trickster diyakini menguasai dunia perdagangan.[2] Hal ini membuatnya disembah oleh golongan pedagang dalam masyarakat.[2] Tokoh ini pula yang dikenal sebagai dewa yang mengajarkan ketrampilan atau teknologi baru kepada manusia.[2] Dalam bahasa Inggris dewa ini sering dikenal dengan nama cultural hero.[2] Jika diterjemahkan menjadi pahlawan kebudayaan atau dewa pembawa adat.[2] Dalam banyak kepercayaan termasuk di Indonesia, tokoh licik digambarkan dengan sosok tidak tampan.[2]

Tokoh licik Reynard si Rubah yang digambarkan pada buku anak-anak tahun 1869 oleh Michel Rodange.

Rujukan

  1. ^ Arti kata 'licik', Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia 
  2. ^ a b c d e f g h i j k l Hassan Sadhily. Ensiklopedi Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve. hlm. 804. 
  3. ^ Anonym (1989). Ensiklopedi Nasional Indonesia. Jakarta: Cipta Adi Pusaka.