Kewedanaan

pembagian administratif tingkat keempat di Hindia Belanda

Kawedanan ("ke-wedana-an", bentuk bahasa Jawa) adalah wilayah administrasi kepemerintahan yang berada di bawah kabupaten dan di atas kecamatan. Bentuk wilayah ini berlaku pada masa Hindia Belanda dan beberapa tahun setelah kemerdekaan Indonesia di beberapa provinsi (misalnya Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur). Pemimpinnya disebut wedana. Di wilayah Kalimantan wedana dipanggil kiai. Di beberapa daerah, ada juga yang bentuk wilayahnya disebut kademangan dengan dipimpin demang.

Patih dan wedana di Blora (tahun 1921)

Kawedanan bersama dengan keresidenan sudah dihapuskan melalui Perpres No.22 Tahun 1963 tentang Penghapusan Keresidenan dan Kewedanaan tertanggal 25 Oktober 1963. Hal ini dilakukan untuk optimalisasi otonomi daerah kabupaten/kota serta karena kawedanan dianggap tidak efektif dalam membantu tugas bupati, apalagi beberapa kawedanan masih mencakup wilayah yang sangat luas. Contohnya adalah Kawedanan Jonggol di Bogor yang luas wilayahnya mencapai 123.600 hektare (1.236 km2) atau setara dua kali wilayah DKI Jakarta, hal tersebut membuat beban kerja dari Kawedanan Jonggol sangat berlebih. Namun posisi wedana di beberapa tempat masih diisi oleh pejabat yang disebut Pembantu Bupati yang tidak memiliki kewenangan pengambilan keputusan. Wilayah kerjanya disebut Wilayah Pembantu Kabupaten.

Daftar Kewedanan per Keresidenan=

Pada tahun 1819, Pemerintah Hindia Belanda berdasarkan Staatsblad Nomor 16 Tahun 1819 membentuk 20 Residentie atau keresidenan di Pulau Jawa. Keresidenan ini ruang lingkupnya terbagi menjadi Regentschap atau Kabupaten, yang kembali terbagi menjadi Distrik atau Kawedanan, yang kemudian terbagi lagi menjadi Onder Distrik atau Asisten Kewedanan (ini yang sekarang menjadi kecamatan).

Di luar Jawa sendiri, pemerintahan terbagi menjadi tiga "gouvernement". Gouvernement van Sumatra, Gouvernement van Borneo en Onderhoorigheden, dan Gouvernement Grote Oost. Gouvernement ini terbagi menjadi residentie

Keresidenan Banten

Dahulu, menurut Staatsblad Nederlands Indie No. 81 Tahun 1828 Residentie atau Keresidenan Bantam (Provinsi Banten sekarang tanpa daerah Tangerang) dibagi menjadi 3 Regentschap atau Kabupaten yaitu:

  • Kabupaten Seram atau kabupaten utara, yang dibagi lagi menjadi 11 Kawedanan:
    • 1. Kawedanan Serang dibagi menjadi Asisten Kawedanan Kalodian dan Cibening;
    • 2. Kawedanan Banten dibagi menjadi Asisten Kawedanan Banten, Serang, Nejawang;
    • 3. Kawedanan Ciruas dibagi menjadi Asisten Kawedanan Cilegon, Bojonegara;
    • 4. Kawedanan Cilegon dibagi menjadi Asisten Kawedanan Terate, Cilegon, Bojonegara;
    • 5. Kawedanan Tanara dibagi menjadi Asisten Kawedanan Tanara dan Pontang;
    • 6. Kawedanan Baros dibagi menjadi Asisten Kawedanan Regas, Ander, Cicandi;
    • 7. Kawedanan Kolelet dibagi menjadi Asisten Kawedanan Pandeglang dan Cadasari;
    • 8. Kawedanan Pandeglang dibagi menjadi Asisten Kawedanan Pandeglang dan Cadasari;
    • 9. Kawedanan Ciomas dibagi menjadi Asisten Kawedanan Ciomas Barat dan Ciomas Utara;
    • 10. Kawedanan Anyer tidak dibagi menjadi Asisten Kawedanan-Kawedanan;
  • Kabupaten Lebak atau selatan.
    • Kawedanan Sajira, yang terdiri dari Asisten Kawedanan Ciangsa, Somang dan Sajira,
    • Kawedanan Lebak Parahiang, yang terdiri dari Asisten Kawedanan Koncang dan Lebak Parahiang.
    • Kawedanan Parungkujang, yang terdiri dari Asisten Kawedanan Parungkujang dan Kosek,
    • Kawedanan Madhoor (Madur) yang terdiri dari Asisten Kawedanan Binuangeun, dan Sawarna. Asisten Kawedanan Madhoor (Madur) sendiri ditambahkan lewat Surat Keputusan Komisaris
  • Daerah ini kemudian diubah dengan Staatsblad nomor 266 tahun 1828 menjadi:
    • Kawedanan Rangkasbitung, meliputi Asisten Kawedanan Rangkasbitung, Kolelet Wetan, Warunggunung dan Cikulur.
    • Kawedanan Lebak, meliput Asisten Kawedanan Lebak, Muncang, Cilaki dan Cikeuyeup.
    • Kawedanan Sajira meliputi Asisten Kawedanan Sajira, Saijah, Candi dan Maja.
    • Kawedanan Parungkujang, meliputi Asisten Kawedanan Parungkujang, Kumpay, Cileles dan Bojongmanik.
    • Kawedanan Cilangkahan, meliputi Asisten Kawedanan Cilangkahan, Cipalabuh, Cihara dan Bayah.* Kabupaten
  • Tjiringin atau kabupaten barat, yang dibagi lagi menjadi 5 Kawedanan
    • Kawedanan Tjiringin, terdiri dari Asisten Kawedanan Tjarita dan Tjiringin.
    • Kawedanan Menes, terdiri dari Asisten Kawedanan Menes dan Kananga.
    • Kawedanan Panimbang, terdiri dari Asisten Kawedanan Panimbang.
    • Kawedanan Tjimanok terdiri dari Asisten Kawedanan Tjimanok dan Kadoeloijang.
    • Kawedanan Tjibiliong terdiri dari Asisten Kawedanan Tjibiliong dan Patoedja.

Dari 1828 hingga 1930 sendiri terdapat banyak perubahan sehingga pada tahun 1930 Keresidenan Banten terbagi menjadi sebagai berikut:

Level 1 Level 2 Level 3 Level 4
Provincie West Java Residentie Bantam (Serang) Regentschap Serang 1) Serang 2) Tjiroeas 3) Pontang 4) Pamarajan 5) Tjilegon 6) Anjer 7) Tjiomas
Regentschap Pandeglang 1) Pandeglang 2) Menes 3) Tjaringin 4) Tjibalioeng
Regentschap Lebak 1) Rangkasbitoeng 2) Leuwidamar 3) Paroengkoedjang 4) Tjilangkahan

Lihat juga