Kota Cilegon

kota di Provinsi Banten, Indonesia

6°0′37″S 106°2′31″E / 6.01028°S 106.04194°E / -6.01028; 106.04194

Kota Cilegon
Transkripsi bahasa daerah
 • Aksara Sundaᮎᮤᮜᮨᮌᮧᮔ᮪
 • Cacarakanꦕꦶꦊꦒꦺꦴꦤ꧀
Dari atas, ke bawah: Pelabuhan Merak, Kota Cilegon dari kejauhan, PLTU Suralaya Cilegon
Lambang resmi Kota Cilegon
Julukan: 
  • Kota Industri
  • Kota Baja
Motto: 
Akur, sedulur, jujur, adil, makmur
Peta
Peta
Kota Cilegon di Indonesia
Kota Cilegon
Kota Cilegon
Peta
Koordinat: 6°7′12″S 106°9′1″E / 6.12000°S 106.15028°E / -6.12000; 106.15028
Negara Indonesia
ProvinsiBanten
Tanggal berdiri27 April 1999; 25 tahun lalu (1999-04-27)
Dasar hukumUU Nomor 15 Tahun 1999[1]
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
Pemerintahan
 • Wali KotaH. Helldy Agustian
 • Wakil Wali KotaSanuji Pentamarta
Luas
 • Total176 km2 (68 sq mi)
Populasi
 • Total455.721
 • Kepadatan2.508/km2 (6,500/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 97,28%
Kristen 1,97%
Protestan 1,57%
Katolik 0,40%
Buddha 0,38%
Hindu 0,06%
Konghucu 0,01%
Lainnya 0,30%[2]
 • BahasaIndonesia
Sunda
Jawa Serang
 • IPMKenaikan 73,35 (2022)
tinggi[3]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
Kode BPS
3672 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0254
Pelat kendaraanA xxxx R*/S*/T*/U*
Kode Kemendagri36.72 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 656.840.613.000- (2022)
Situs webwww.cilegon.go.id


Cilegon (aksara Sunda: ᮎᮤᮜᮨᮌᮧᮔ᮪, Cacarakan:  ꦕꦶꦊꦒꦺꦴꦤ꧀) adalah sebuah kota yang berada di Provinsi Banten, Indonesia. Cilegon berada di ujung barat laut Pulau Jawa, di tepi Selat Sunda. Kota Cilegon dikenal sebagai kota baja.

Di Kota Cilegon terdapat berbagai macam objek vital negara, antara lain Pelabuhan Merak, Pelabuhan Cigading, Krakatau Steel, PLTU Suralaya, PLTU Krakatau Daya Listrik, Krakatau Tirta Industri Water, Jembatan Selat Sunda dan Berikat Selat Sunda.

Geografis

 
Cilegon Skyline
 
Masjid Agung Cilegon

Secara administratif wilayah berdasarkan Undang-Undang No.15 Tahun 1999 tentang terbentuknya Kota Depok dan Kota Cilegon. Pada tanggal 27 April 1999, Kota Administratif Cilegon berubah menjadi Kotamadya Cilegon.[4]

Batas wilayah

Cilegon mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:

Utara Laut Jawa
Timur Kabupaten Serang
Selatan Kabupaten Serang
Barat Selat Sunda

Topografi

Cilegon memiliki wilayah yang relatif landai di daerah tengah dan pesisir barat hingga timur kota, tetapi di wilayah utara Cilegon topografinya menjadi berlereng karena berbatasan langsung Gunung Batur, sedangkan di wilayah selatan topografi menjadi sedikit berbukit-bukit terutama wilayah yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Mancak, Serang.

Kota ini memiliki wilayah strategis yang berhubungan langsung dengan selat sunda, dan terhubung dengan Jalan Tol Jakarta–Merak. Selain itu rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda yang nantinya akan terkoneksi dengan jalan lingkar selatan Kota Cilegon serta menambah tingkat konektivitas kota ini dengan daerah lain di sekitarnya.

Iklim

Menurut klasifikasi Iklim Koppen, iklim di Kota Cilegon termasuk dalam Iklim Hutan Basah Tropis, tetapi semakin dengan pesatnya perkembangan Kota Cilegon jumlah tutupan hijau di kota ini menjadi sangat berkurang sehingga mengubah jenis tutupan permukaan di wilayah Kota Cilegon. Kota ini mempunyai iklim tropis dengan suhu rata-rata 22 °C-33 °C.

Curah hujan maksimum terjadi pada bulan Desember–Februari dengan Januari sebagai bulan terbasah dan curah hujan minimum berlangsung pada bulan Juli-September dengan Agustus sebagai bulan terkering.

Curah hujan tahunan di wilayah Kota Cilegon berada pada angka 1800 – 2100 mm per tahun dengan jumlah hari hujan yakni ≥130 hari hujan per tahun. Tingkat kelembapan nisbi pertahun berkisar antara 77%–85%.

Data iklim Cilegon, Banten, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 30.6
(87.1)
31.1
(88)
31.6
(88.9)
32.2
(90)
32.5
(90.5)
32.4
(90.3)
32.4
(90.3)
32.4
(90.3)
32.8
(91)
33
(91)
32.6
(90.7)
31.8
(89.2)
32.12
(89.78)
Rata-rata harian °C (°F) 26.6
(79.9)
26.9
(80.4)
27.2
(81)
27.5
(81.5)
27.7
(81.9)
27.4
(81.3)
27.1
(80.8)
27
(81)
27.4
(81.3)
27.8
(82)
27.7
(81.9)
27.4
(81.3)
27.31
(81.19)
Rata-rata terendah °C (°F) 22.7
(72.9)
22.8
(73)
22.8
(73)
22.9
(73.2)
23
(73)
22.4
(72.3)
21.9
(71.4)
21.7
(71.1)
22.1
(71.8)
22.6
(72.7)
22.9
(73.2)
23
(73)
22.57
(72.55)
Presipitasi mm (inci) 344
(13.54)
307
(12.09)
203
(7.99)
156
(6.14)
123
(4.84)
76
(2.99)
80
(3.15)
43
(1.69)
48
(1.89)
92
(3.62)
162
(6.38)
240
(9.45)
1.874
(73,77)
Rata-rata hari hujan 14 13 10 8 7 5 4 3 3 6 8 12 93
% kelembapan 84 83 82 81 80 78 76 74 73 77 80 82 79.2
Rata-rata sinar matahari bulanan 144 153 196 231 242 233 272 283 260 241 198 169 2.622
Sumber #1: BMKG[5] & Climate-Data.org[6]
Sumber #2: Weatherbase[7]

Sejarah

Masa Kesultanan Banten

Kota Cilegon dalam pembentukannya mengalami beberapa masa, yang dimulai dari masa Sultan Ageng Tirtayasa. Pada tahun 1651, Cilegon merupakan kampung kecil dibawah kekuasaan Kesultanan Banten. Pada masa itu Cilegon berupa tanah rawa yang belum banyak didiami orang.

Namun sejak masa keemasan Kesultanan Banten dilakukan pembukaan daerah di Serang dan Cilegon yang dijadikan daerah persawahan dan jalur perlintasan antara Pulau Jawa dan Sumatra. Sejak saat itu banyak pendatang yang menetap di Cilegon sehingga masyarakat Cilegon sudah menjadi heterogen disertai perkembangan yang sangat pesat.

Masa Hindia Belanda

 
Pelabuhan Merak pada tahun 1932.
 
Foto Groepsportret van leerlingen van de H.I.S. di Cilegon.

Pada tahun 1816 dibentuk Districh Cilegon oleh Hindia Belanda dibawah Keresidenan Banten di Kota Serang. Rakyat Cilegon ingin membebaskan diri dari penindasan penjajahan Belanda. Puncak perlawanan rakyat Cilegon kepada Kolonial Belanda yang dipimpin oleh KH. Wasyid yang dikenal dengan pemberontakan Geger Cilegon tepatnya pada tanggal 9 Juli 1888.

Sedangkan pada tahun 1924, di Districh Cilegon telah ada perguruan pendidikan yang berbasis Islam yaitu Perguruan Al-Khairiyah dan Madrasah Al-Jauharotunnaqiyah. Dari perguruan pendidikan tersebut melahirkan tokoh-tokoh yang berbasis Islam di Cilegon.

Masa Orde Lama dan Orde Baru

Memasuki era 1962, di Cilegon berdiri sebuah Pabrik Baja Trikora yang merupakan babak baru bagi era industri wilayah Cilegon. Industri Baja Trikora berkembang pesat setelah keluar Peraturan Pemerintah Nomor 35 tahun 1970 tanggal 31 Agustus 1970 yang mengubah Pabrik Baja Trikora menjadi Krakatau Steel berikut anak perusahaannya.

Perkembangan industri yang pesat di Cilegon berdampak pula terhadap sektor lainnya seperti perdagangan, jasa dan jumlah penduduk yang terus meningkat. Mata pencaharian penduduk Cilegon yang semula sebagian besar adalah petani berubah menjadi buruh, pedagang dan lain sebagainya.

Krakatau Steel telah mendorong pembangunan dan perkembangan yang sangat pesat bagi wilayah Cilegon, yang akhirnya mempengaruhi kondisi sosial budaya dan tata guna lahan. Daerah persawahan dan perladangan menjadi daerah industri, perdagangan dan jasa.

Menurut Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 1986, bahwa Kota Administratif Cilegon berada dibawah pemerintahan Kabupaten Serang, baik dalam penyelenggaraan pemerintahan maupun keuangan. Aspirasi yang bekembang dalam lingkup Kota Administratif Cilegon disalurkan melalui wakil-wakil yang ditunjuk atau ditugaskan sebagai anggota DPRD Kabupaten Serang.

Sebagai pusat pelayanan bagi wilayah Banten dan sekitarnya baik pelayanan jasa koleksi maupun distribusi, pertumbuhan masyarakat Cilegon sangat ditopang oleh adanya perkembangan industri dan perdagangan. Sebagai pusat pertumbuhan, Cilegon memberikan kontribusi efek dalam mengoleksi hasil produksinya dan demikian pula sebaliknya, yaitu mendistribusikan hal-hal yang dibutuhkan daerah tersebut. Untuk melayani kebutuhan tersebut perlu aparat yang memadai setingkat dengan Daerah Tingkat II.

Dalam perkembangannya Kota Cilegon telah memperlihatkan kemajuan di berbagai bidang baik pembangunan fisik, sosial dan ekonomi yang cukup pesat. Perkembangan ini tidak terlepas dari struktur kota yaitu sebagai pintu gerbang Pulau Jawa-Sumatra.

Perkembangan dan kemajuan Kota Administratif Cilegon tersebut tidak saja memberikan dampak berupa kebutuhan peningkatan pelayanan di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, tetapi juga memberikan gambaran mengenai dukungan, kemampuan dan potensi wilayah untuk menyelenggarakan otonomi daerah.

Dengan demikian untuk lebih meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan, serta pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat, dipandang sangat perlu Kota Administratif Cilegon berubah menjadi Kotamadya.

Masa Reformasi

Peluang yang diberikan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah semakin memberikan keleluasan bagi Cilegon untuk mewujudkan cita-cita masyarakatnya. Peluang tersebut semakin nyata setelah institusi pemerintah di Kota Cilegon menjadi lengkap dengan terbentuknya DPRD Kota Cilegon.

Dengan ditetapkannya dan disahkannya Undang-Undang Nomor 15 tahun 1999 tanggal 27 April 1999 tentang pembentukan Kotamadya Depok dan Kotamadya Cilegon. Status Kota Administratif Cilegon berubah menjadi Kotamadya Cilegon, dengan kepemimpinan Drs. H. Tb. Rifai Halir sebagai pejabat wali kota Cilegon dan H. Zidan Rivai sebagai Ketua DPRD Cilegon.

Pemerintahan

Kecamatan

Kota Cilegon terdiri dari 8 kecamatan dan 43 kelurahan dengan jumlah penduduk pada tahun 2017 diperkirakan sebesar 404.426 jiwa dan luas wilayah 175,50 km² dengan kepadatan 2.304 jiwa/km².[8][9]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Cilegon, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Kodepos[10] Jumlah
Kelurahan
Daftar
Kelurahan
36.72.01 Cibeber 42422-42427 6
36.72.02 Cilegon 42415-42419 5
36.72.08 Citangkil 42441-42444 7
36.72.04 Ciwandan 42445-42449 6
36.72.06 Gerogol 42436 4
36.72.05 Jombang 42411-42414 5
36.72.03 Pulomerak 42438-42439 4
36.72.07 Purwakarta 42431-42434
42437
6
TOTAL 43

Wali kota

Berikut adalah daftar Wali Kota Cilegon secara definitif sejak tahun 1999 di bawah Pemerintah Republik Indonesia.

Nomor urut Wali Kota Potret Partai Awal Akhir Masa jabatan Periode Wakil Ref.
1   Aat Syafaat
(tidak diketahui–2016)
Golkar 7 April 2000 7 April 2005 5 tahun, 0 hari 1
(2000)
Djoko Munandar
2000–2002
20 Juli 2005 20 Juli 2010 5 tahun, 0 hari 2
(2005)
Rusli Ridwan
2005–2010
2 Iman Ariyadi
(lahir 1974)
  Golkar 20 Juli 2010 20 Juli 2015 5 tahun, 0 hari 3
(2010)
Edi Ariadi
2010–2017
17 Februari 2016 25 September 2017 1 tahun, 220 hari 4
(2015)
3 Edi Ariadi
(lahir 1956)
  NasDem 20 Februari 2019 17 Februari 2021 1 tahun, 363 hari Ati Marliyati
2019–2021
[11]
4 Helldy Agustian
(lahir 1970)
  Gerindra 26 Februari 2021 Petahana 3 tahun, 261 hari 5
(2020)
Sanuji Pentamarta
2021–sekarang
[12][13]


Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Cilegon dalam tiga periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014–2019[14] 2019–2024[15] 2024–2029[16]
PKB 2   1   1
Gerindra 3   6   7
PDI-P 4   4   1
Golkar 10   10   8
NasDem (baru) 4   3   4
Gelora (baru) 1
PKS 4   4   4
PAN 3   4   6
Demokrat 1   2   3
PPP 4   2   5
Berkarya (baru) 4
Jumlah Anggota 35   40   40
Jumlah Partai 9   10   10

Penduduk

Dalam kurun waktu 15 tahun terakhir (1991-2005), jumlah penduduk Kota Cilegon bertumbuh sebesar 47,18%. Perkembangan jumlah penduduk Kota Cilegon pada periode 2001-2005 bergerak secara rata-rata 2,66% per tahun.

 
Cilegon Habeam Centre

Dengan jumlah penduduk yang tinggi membuat Kota Cilegon menjadi kota terbesar ke-4 di Banten. Masih cukup tingginya laju pertumbuhan penduduk di Kota Cilegon tersebut terutama dipengaruhi oleh peristiwa migrasi yang masuk.

Agama

Pada tahun 2019 tercatat ada 382 masjid dan 287 musholla di Cilegon, tanpa ada satu pun gereja, pura, maupun vihara, meskipun terdapat 6.740 warga Kristen, 1.743 warga Katolik, 215 warga Hindu, 215 warga Buddha, dan 7 warga Konghucu. Proposal pembangunan Gereja Huria Kristen Batak Protestan di Cilegon mengalami penolakan warga, sehingga jemaatnya terpaksa beribadah di Kota Serang.[17]

Budaya

Budaya yang tercipta di Cilegon merupakan budaya campuran (mestizo) tetapi secara umum budaya mereka merupakan budaya Sunda Kuno Banten dan budaya Jawa Cirebonan dengan pencampuran sangat kental dengan pengaruh keislaman. Suku Asli Cilegon adalah Suku Sunda Banten

Bahasa yang digunakan masyarakat asli kota Cilegon adalah bahasa Sunda Banten. Pemakaian Bahasa Indonesia jamak umum di pakai di seantero Kota Cilegon. Bahasa lain juga dipergunakan oleh para suku pendatang yang turut menambah keberagaman budaya Kota Cilegon.

Produk budaya

Produk budaya masyarakat cilegon antara lain Tari Bendrong Lesung, Patingtung Bambu, Pencak Silat Khas Cilegon, Rampak Bedug dan Ubrug. Produk Budaya lain berupa benda adalah Batik Lereng Lesung Mandiri, Golok, dan alat musik patingtung, apalagi dengan adanya Sangar Batik Krakatoa Cilegon yang mengedapankan batik lokal dengan motif yang tidak lepas dengan budaya Cilegon.

 
Golok
 
Batik Lereng Lesung Khas Cilegon

Transportasi

Stasiun

Kota Cilegon memiliki 4 stasiun KA Lokal Merak yang masih beroperasi, diantaranya:

Selain itu, Kota Cilegon juga memiliki 3 stasiun yang sudah berhenti beroperasi dikarenakan jalur tidak aktif, yaitu:

Ruas Jalan Tol

Kesehatan

Rumah Sakit

  • RSUD Cilegon
  • RS Krakatau Medika
  • RS Kurnia Cilegon
  • RSIA Mutiara Bunda Cilegon
  • RS Citra Sundari
  • RS Hermina Cilegon

Pendidikan

Pemerintah Kota Cilegon menyediakan sarana pendidikan dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Kualitas dari pendidikan pun juga sangat bervariasi dari gedung mewah ber-AC sampai yang sederhana.

Daftar sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan di Kota Cilegon:

  1. SMA Negeri 1 Cilegon
  2. SMA Negeri 2 Cilegon
  3. SMA Negeri 3 Cilegon
  4. SMA Negeri 4 Cilegon
  5. SMA Negeri 5 Cilegon
  6. SMA Cilegon International
  7. SMA Singapore International
  8. SMA Raudhatul Jannah
  9. SMK Negeri 1 Cilegon
  10. SMK Negeri 2 Cilegon
  11. SMK Negeri 3 Cilegon
  12. SMK Negeri 4 Cilegon
  13. SMK YPWKS Cilegon
  14. SMK Fatahillah 1 Cilegon
  15. SMK Fatahillah 2 Cilegon
  16. SMK Al-Islah Cilegon
  17. SMK Yabhinka Cilegon
  18. SMK Al-Khairiyah As-Syuhada
  19. SMK Al-A'raaf Cilegon
  20. SMK Bina Bangsa Cilegon
  21. SMK Madinatul Hadid KS Cilegon
  22. SMK 17 Cilegon
  23. MA Aljauharotunnaqiyah Cibeber
 
SMP Negeri 1 Cilegon, salah satu sekolah negeri yang ada di Kota Cilegon

Selain itu terdapat sekolah menengah pertama, diantaranya:

  1. SMP Negeri 1 Cilegon
  2. SMP Negeri 2 Cilegon
  3. SMP Negeri 3 Cilegon
  4. SMP Negeri 4 Cilegon
  5. SMP Negeri 5 Cilegon
  6. SMP Negeri 6 Cilegon
  7. SMP Negeri 7 Cilegon
  8. SMP Negeri 8 Cilegon
  9. SMP Negeri 9 Cilegon
  10. SMP Negeri 10 Cilegon
  11. SMP Negeri 11 Cilegon
  12. SMP Cilegon International
  13. SMP Singapore International
  14. SMP Raudhatul Jannah
  15. SMP Mardi Yuana Cilegon
  16. SMP Al-Azhar Syifa Budi
  17. SMP YPKS Cilegon
  18. SMP Madani
  19. SMP Pembangunan
 
Gedung Kuliah "Letter U" Kampus Cilegon

Ada Juga Perguruan Tinggi Dan Beberapa Universitas Swasta:

  1. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  2. Universitas Al-Khairiyah
  3. Universitas Terbuka
  4. Politeknik Krakatau
  5. Sekolah Tinggi Analis Kimia
  6. Sekolah Tinggi Teknologi Fatahillah
  7. Sekolah Tinggi Teknik Ilmu Komputer Insan Unggul

Media Massa

Surat Kabar

Surat Kabar lokal di Kota Cilegon adalah

  • Radar Banten (Jawa Pos)
  • Kabar Banten
  • Banten Raya
  • Banten Pos

Radio

  • 90,2 Kis FM Cilegon
  • 91,8 Top FM Cilegon
  • 95,3 FM Banten Radio
  • 96,9 FM Sam Radio
  • 102,0 Mandiri FM (Siaran Pemda)
  • 105,2 Cilegon Pass FM
  • 107,7 Gema Suara Tercinta
  • 107,8 Flash Radio FM

Pariwisata

Objek Wisata

  • Gunung Batu Lawang

Gunung yang berada di wilayah Gerem – Merak, anda dapat melihat objek wisata berupa hamparan pegunungan granit yang memiliki bermacam-macam bentuk bebatuan sehingga membentuk semacam pintu selamat datang. Selain itu anda akan melihat hamparan pesisir barat Kota Cilegon dari Gunung Batu Lawang.

  • Gunung Batur

Gunung Batur terletak dikawasan kecamatan Pulomerak, dapat ditempuh sekitar 10 menit dari pusat Kota Cilegon dengan jarak ± 8 km. Adalah suatu daerah tujuan wisata Agro, yang berorentasi pada wisata minat khusus, seperti: Hiking, Camping Area, Study Flora dan Fauna, Jogging, Layang gantung atau gantole

  • Krakatau Country Club

Krakatau Country Club adalah pusat rekreasi di tengah Kota Cilegon yang dikelola oleh anak perusahaan Krakatau Steel. Disini terdapat fasilitas berbagai macam kolam renang, padang golf, hotel, spa & sauna, karaoke, lapangan tennis hingga rumah makan khusus ekspatriat.

  • Pulau Merak Besar dan Merak Kecil

Pulau Merak Besar terletak tepat (± 500 M) didepan pelabuhan penyebrangan Merak – Bakauheni (ASDP), dengan luas areal sekitar 20 Ha. Dipulau ini terdapat Flora ( Aneka tumbuhan dan pepohonan ) dan Fauna (Kera, Ular, dan aneka Kerang ), alamnya masih asri dan tidak berpenghuni, terdapat pula bebatuan dan koral situs Tsunami Gunung Krakatau tahun 1883. Sedangkan Pulau Merak Kecil terletak ± 1 Km disebelah daya pelabuhan Merak dan dapat ditempuh ± 10 menit dengan menggunakan perahu motor. Pulau ini memiliki luas areal 4,62 Ha dan merupakan gugusan dari Pulau merak besar. Selain sebagai destinasi wisata di Kota Cilegon gugusan pulau ini juga menjadi gugus penghalang ombak laut yang melindungi Pelabuhan Merak dari terjangan ombak selat sunda.

  • Pantai Kelapa Tujuh

Pantai kelapa tujug terletak di Merak, kota Cilegon Banten 9 Km dari pintu Tol Jakarta – Merak,kearah utara pelabuhan penyeberangan Merak. Pantai ini menawarkan pesona pantai pesisir yang landai dengan pedagang kaki lima di sekitar pantai selain itu pantai ini menawarkan kerindangan yang khas karena tepat berada di balik lereng gunung Batur.

  • Pantai Pulorida

Objek wisata yang satu ini terletak di kota Cilegon, Provinsi Banten sekitar 4 km dari Pelabuhan Merak.

  • Cagar Alam Gunung Tukung Gede

Tempat wisata selanjutnya adalah Cagar Alam Gunung Tukung Gede. Cagar alam ini memiliki dua sungai besar yang bermuara ke Pantai Anyer, yaitu Sungai Cikoneng dan Digandik.

Di sini kamu bisa melakukan hiking, belajar tentang ragam hayati yang ada. Cagar Alam Gunung Tukung Gede sendiri berlokasi di Gunung Tukung, Desa Sindang Mandi, Anyar, Cilegon atau sekitar 1 jam dari pusat Kota Cilegon.

  • Batu Gambir

Selanjutnya ada Batu Gambir yang terletak di Tamansari, Pulomerak, Cilegon. Salah satu tempat wisata di Cilegon ini memiliki pemandangan yang indah berpadu dengan suasana yang sejuk karena masih banyak pepohonan di sekitarnya.

Batu Gambir sendiri masih bisa terus dikelola agar lebih menarik minat wisatawan.

  • Bukit Teletubbies

Bukit Teletubbies di Cilegon berlokasi di kawasan Suralaya, Pulomerak, Cilegon. Bukit yang bernama asli Bukit Kembang Kuning ini sudah cukup banyak dikunjungi oleh wisatawan, sebelum pandemik COVID-19.

Karena itu banyak disebut menjadi Bukit Teletubbies oleh wisatawan, akhirnya tempat wisata ini pun terkenal dengan nama serial anak-anak itu. Bukit ini sangat cocok untuk kamu yang suka menjelajah saat berwisata.

Kuliner

Kuliner khas Kota Cilegon yang terkenal adalah Ayam Bekakak Kranggot, Rabeg, Sate Bandeng dan Sate Bebek Cibeber. Ayam Bekakak Kranggot bentuknya kurang lebih sama dengan ayam bakar biasa tetapi bumbunya menggunakan bumbu khas banten yang sangat kaya akan rempah, sedangkan Rabek adalah sejenis semur daging kesukaan sultan banten yang awalnya berasal dari daerah arab (rabiq), sedangkan Sate Bandeng adalah panganan satai yang terbuat dari daging bandeng tumbuk yang terakhir adalah Sate Bebek Cibeber yaitu sejenis sate yang dibakar dengan bumbu panggang khas cibeber yang berwarna merah namum cukup manis.

Disamping itu Kota Cilegon juga terkenal akan makanan khas lainnya yaitu Kue Jipang, dan Aneka kue ketan dari Kue Ketan Bintul yang khas hingga ketan siram yang manis. Selain itu seiring dengan perkembangannya yang di Kota Cilegon dapat dengan mudah di jumpai beraneka ragam makanan internasional maupun domestik. Restoran Internasional yang banyak terdapat di Kota Cilegon adalah restoran korea dan jepang mengingat banyaknya ekspatriat asal korea yang bekerja di Kota Cilegon.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Undang-Undang Nomor 15 tahun 1999". peraturan.bpk.go.id. 
  2. ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2022" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 17 April 2022. 
  3. ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022". www.bps.go.id. Diakses tanggal 17 April 2022. 
  4. ^ "Profil Kota Cilegon". 
  5. ^ "Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia" (PDF). BMKG. hlm. 72 & 137. Diakses tanggal 24 September 2024. 
  6. ^ "Cilegon, Banten, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 4 September 2020. 
  7. ^ "CILEGON, INDONESIA". Weatherbase. Diakses tanggal 4 September 2020. 
  8. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  9. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  10. ^ Kode Pos Kota Cilegon
  11. ^ Ridho, Rasyid (20 Februari 2019). "Edi Ariadi Resmi Jabat Wali Kota Cilegon". Okezone.com. Diakses tanggal 9 Februari 2020. 
  12. ^ Iqbal, Muhammad (23 Januari 2021). "KPU Tetapkan Helldy-Sanuji Jadi Wali Kota-Wakil Wali Kota Cilegon Terpilih". Detik.com. Diakses tanggal 16 Februari 2023. 
  13. ^ Rifai, Bahtiar (26 Februari 2021). "Lantik Wali Kota Cilegon-Bupati Serang, Ini Pesan Gubernur Banten". Detik.com. Serang. Diakses tanggal 16 Februari 2023. 
  14. ^ Puskapol UI (11 November 2014). "Hasil Pemilu 2014 Provinsi Banten". Diakses tanggal 13 Maret 2019. 
  15. ^ "KESBANGPOL | PELANTIKAN 40 ANGGOTA DPRD KOTA CILEGON PERIODE 2019-2024". kesbangpol.bantenprov.go.id. Diakses tanggal 2023-02-03. 
  16. ^ "KPU Cilegon Tetapkan Anggota Legislatif Hasil Pileg 2024". bantentv.com. Diakses tanggal 2024-07-07. 
  17. ^ Prabowo, Haris (18 Juli 2022). "Tak Ada Gereja di Cilegon: Diskriminasi di Balik Topeng Pluralisme". tirto.id. Diakses tanggal 18 Juli 2022. 
  18. ^ "Rute Angkot Kota Cilegon". cilegonkota.bps.go.id. Diakses tanggal 2022-02-17. 

Pranala luar