Surah Al-'Alaq

surah ke-96 dalam al-Qur'an
Revisi sejak 21 April 2006 00.22 oleh Borgx (bicara | kontrib) ({{rapikan}})

Surat Al 'Alaq terdiri atas 19 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah. Ayat 1 sampai dengan 5 dari surat ini adalah ayat-ayat Al Quran yang pertama sekali diturunkan, yaitu di waktu Nabi Muhammad s.a.w. berkhalwat di gua Hira'. Surat ini dinamai Al 'Alaq (segumpal darah), diambil dari perkataan Alaq yang terdapat pada ayat 2 surat ini. Surat ini dinamai juga dengan Iqra atau Al Qalam.


Pokok-pokok isinya:

Perintah membaca Al Quran; manusia dijadikan dari segumpal darah; Allah menjadikan kalam sebagai alat mengembangkan pengetahuan; manusia bertindak melampaui batas karena merasa dirinya serba cukup; ancaman Allah terhadap orang-orang kafir yang menghalang-halangi kaum muslimin melaksanakan perintah-Nya.

Surat Al 'Alaq menerangkan bahwa Allah menciptakan manusia dari benda yang hina kemudian memuliakannya dengan mengajar membaca, menulis dan memberinya pengetahuan. Tetapi manusia tidak ingat lagi akan asalnya, karena itu dia tidak mensyukuri nikmat Allah itu, bahkan dia bertindak melampaui batas karena melihat dirinya telah merasa serba cukup.

HUBUNGAN SURAT AL 'ALAQ DENGA SURAT AL QADR

Pada surat Al 'Alaq Allah memerintahkan agar Rasulullah s.a.w. membaca Al Quran, sedang pada surat Al Qadr Allah menerangkan tentang permulaan turunnya Al Quran.

Isi Surat

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم: Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

 اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ    	

[96.1] Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,

 خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ    	

[96.2] Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

 اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأكْرَمُ    	

[96.3] Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,

 الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ    	

[96.4] Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.

 عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ    	

[96.5] Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

 كَلا إِنَّ الإنْسَانَ لَيَطْغَى    	

[96.6] Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas,

 أَنْ رَآهُ اسْتَغْنَى    	

[96.7] karena dia melihat dirinya serba cukup.

 إِنَّ إِلَى رَبِّكَ الرُّجْعَى    	

[96.8] Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah kembali (mu).

 أَرَأَيْتَ الَّذِي يَنْهَى    	

[96.9] Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang,

 عَبْدًا إِذَا صَلَّى    	

[96.10] seorang hamba ketika dia mengerjakan salat,

 أَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ عَلَى الْهُدَى    	

[96.11] bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu berada di atas kebenaran,

 أَوْ أَمَرَ بِالتَّقْوَى    	

[96.12] atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?

 أَرَأَيْتَ إِنْ كَذَّبَ وَتَوَلَّى    	

[96.13] Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu mendustakan dan berpaling?

 أَلَمْ يَعْلَمْ بِأَنَّ اللَّهَ يَرَى    	

[96.14] Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya?

 كَلا لَئِنْ لَمْ يَنْتَهِ لَنَسْفَعًا بِالنَّاصِيَةِ    	

[96.15] Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya,

 نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍ    	

[96.16] (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka.

 فَلْيَدْعُ نَادِيَهُ    	

[96.17] Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya),

 سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَ    	

[96.18] kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah,

 كَلا لا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ    	

[96.19] sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan)