Kondensor
Kondensor adalah salah satu alat penukar panas (heat exchanger) yang dapat mengembunkan fasa uap menjadi fasa cair atau fluida. Pada kondensor, uap gas dengan temperatur tinggi masuk melalui dinding kondensor dan melewati ruang kondensasi dimana uap tersebut didinginkan dengan aliran fluida bersuhu rendah pada sistem kondensor sehingga uap panas yang masuk dapat mengembun menjadi cairan. Cara kerja dari kondensor sendiri adalah kalor yang ditangkap oleh evaporator dibuang ke lingkungan dengan wujud cairan sehingga biasanya kondensor diletakkan di luar ruangan. Cairan pendingin (refrigerant) diberikan tekanan tinggi di evaporator sehingga menguap, kemudian uap didinginkan di kondensor menjadi fasa cair. Kalor yang dihasilkan dari sistem pendinginan dibuang ke lingkungan oleh kondensor[1]
Kondensor Permukaan
Prinsip dari kondensor permukaan atau surface condensor adalah pemanas (steam) masuk melalui bagian atas kondensor. Steam dengan suhu tinggi pada bagian shell kondensor mengalami perubahan akibat adanya aliran suhu rendah pada bagian tube. Steam kemudian terkondensasi menjadi kondensat dan terakumulasi pada bagian hotwheel.
Kondensor Horizontal
Prinsip dari kondensor horizontal adalah air yang memiliki peran sebagai pendingin masuk melalui bagian bawah kondensor. Steam dengan suhu tinggi masuk lewat bagian tengah dan keluar sebagai kondensat melalui bagian bawah. Bentuk dari kondensor ini lebih sederhana sehingga mudah untuk dicopot pasang.
Kondensor Vertikal
Prinsip dari kondensor vertikal adalah air yang memiliki peran sebagai pendingin masuk ke dalam pipa pipa pendingin dan keluar melalui bagian atas. Steam dengan suhu tinggi masuk melalui bagian atas kondensor dan keluar melalui bagian bawah. Kondensor ini memiliki operational cost yang rendah dibandingkan kondensor lain.
Kondensor Direct-contact
Prinsip dari kondensor direct-contact adalah steam dengan suhu tinggi dikondensasikan dengan cara dikontakkan secara langsung dengan air pendingin. Kondensor jenis ini banyak digunakan pada kasus geothermal powerplan dan OTEC.
Spray Kondensor
Prinsip dari spray kondensor adalah steam dengan suhu tinggi dicampur dengan air pendingin dengan metode air pendingin disemprotkan secara langsung pada steam. Steam yang telah disemprot air kemudian keluar dari bagian bawah dan menghasilkan kondensat bersifat saturated . Kondensat ini dipompa kembali ke cooling tower dan sebagian dipompa kembali ke boiler sebagai umpan masuk. Proses berulang terjadi sehingga tidak ada steam yang terbuang ke lingkungan.
Barometric dan Jet Kondensor
Prinsip dari bentuk kondensor ini sama dengan spray kondensor akan tetapi tidak membutuhkan pompa. Di dalam barometric dan jet kondensor, prinsip static digunakan menggunakan diffuser.
Rumus
Energi yang dibutuhkan pada proses kondensasi di kondensator dapat dihitung dengan rumus berikut :
dengan,
Q = energi
m = massa kondensat
Cp = kapasitas panas air
dT = selisih suhu
apabila rumus di atas dijabarkan, maka akan menghasilkan rumus sebagai berikut :
dengan,
T2 = suhu akhir campuran
T1 = suhu awal cairan
Rumus kalor antara satu cairan dengan yang lain memiliki keterikatan sebagai berikut :
dengan,
Q1 = kalor panas cairan 1
Q2 = kalor panas cairan 2
yang kemudian apabila diturunkan menjadi :
dengan,
m1 = massa cairan 1
m2 = massa cairan 2
Cp1 = kapasitas panas cairan 1
Cp2 = kapasitas panas cairan 2
dT1 = selisih suhu campuran dengan suhu cairan 1
dT2 = selisih suhu campuran dengan suhu cairan 2
Kondensasi
Kondensasi merupakan proses yang terjadi di dalam kondensor. Kondensasi adalah proses pelepasan kalor dari sistem yang dapat menyebabkan uap berubah menjadi cair. Perubahan fasa uap menjadi cair ini dilakukan dengan meningkatkan tekanan dan merendahkan suhu uap hingga fasanya berubah menjadi fluid.
Besar kalor yang dilepas kondensor dapat dinyatakan dalam rumus berikut :
qc = kalor yang dibuang ke lingkungan
h1 = entalpi cairan masuk kondensor
h2 = entalpi cairan keluar kondensor
Perpindahan Panas
Pada dasarnya, kondensor adalah alat penukar panas sehingga di dalamnya terjadi perpindahan panas antara satu cairan dengan yang lain. Perpindahan panas adalah proses berpindahnya suatu energi panas (kalor) dari satu substansi ke substansi lain akibat adanya perbedaan kondisi seperti perbedaan suhu dll. Laju perpindahan panas dihitung dengan beberapa metode seperti long mean temperature different (LMTD) dan metode effectiveness (E). Ada dua jenis perpindahan panas yaitu perpindahan panas secara konduksi dan perpindahan panas secara konveksi. Perpindahan panas secara konduksi terjadi dikarenakan perbedaan suhu dan aktivitas atom molekuler. Laju perpindahan panas ini dihitung dengan menggunakan hukum Fourier sebagai berikut :
dengan,
qx = laju perpindahan panas ke arah sumbu x positif
k = konduktivitas panas
A = luas penampang
dT/dx = suhu gradien
- ^ Anwar, Misbachul (2018). "PERENCANAAN PENGERING SEPATU BOOT DENGAN MEMANFAATKAN PANAS BUANG UDARA KONDENSOR". Skripsi Program Studi Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Malang.