Kehamilan

fase kehidupan manusia yang berada dalam tubuh ibu

Kehamilan adalah keadaan saat seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya. Dalam kehamilan, dapat terjadi banyak gestasi (misalnya, dalam kasus kembar, atau triplet/kembar tiga).

Kehamilan
Ilustrasi sederhana kehamilan
Informasi umum
Nama lainGestasi
SpesialisasiObstetrik, Kebidanan
PenyebabHubungan seksual, teknologi reproduksi berbantuan[1]
Aspek klinis
Gejala dan tandaTelat menstruasi, payudara melembut, mual dan muntah, kelaparan, sering buang air kecil [2]
Komplikasikeguguran, tekanan darah tinggi kehamilan, diabetes gestasional, Anemia kekurangan zat besi, mual dan muntah parah[3][4]
Durasi~40 Minggu dari periode terakhir menstruasi[5][6]
DiagnosisTes kehamilan[7]
Tata laksana
PencegahanKontrol kelahiran (termasuk Kontrasepsi darurat)[8]
PerawatanPerawatan sebelum melahirkan/prenatal care,[9] aborsi[8]
PengobatanAsam folat, suplemen zat besi[9][10]
Distribusi dan frekuensi
Prevalensi213 juta (2012)[12]
KematianKurang dari 230,600 per tahun (2016)[11]

Latar belakang

Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin atau fetus (sampai kelahiran). Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1. Seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0.

Dalam banyak masyarakat, definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi tiga periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari perkembangan janin. Triwulan pertama membawa risiko tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin). Sedangkan pada masa triwulan ke-2, perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosis. Triwulan ke-3 menandakan awal 'viabilitas', yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal alami atau kelahiran dipaksakan.

Karena kemungkinan viabilitas janin yang telah berkembang, definisi budaya dan legal dari hidup sering kali menganggap janin dalam triwulan ke-3 adalah sebuah pribadi hidup yang baru.

Usia kehamilan

Umur hamil dapat ditentukan dengan Rumus Naegle, Gerakan pertama fetus, Palpasi abdomen, Perkiraan tinggi fundus uteri, dan Ultrasonografi.[13]

Rumus Naegle

Selain dari detak jantung janin dan USG, usia kehamilan juga bisa dihitung menggunakan rumus Neagle yang dihitung berdasarkan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) dengan mengetahui hari perkiraan lahir (HPL) atau Expected Date of Confinement (EDC) (HPL, EDC= Expected Date of Confinement).[13]

Rumus Naegle

Jika tahun tetap adalah   dari haid terakhir. Contoh:

  • Haid terakhir tanggal 16-1-2016, maka Hari taksiran persalinan:

DD = 16 + 7 = 23 MM = 1 + 9 = 10 YY = 2016

Jadi, HPL = 23 Oktober 2016

Jika tahun bertambah satu adalah   dari haid terakhir. Contoh:

  • Haid terakhir tanggal 16-9-2016, maka Hari taksiran persalinan:

DD = 16 + 7 = 23 MM = 9 - 3 = 6 YY = 2016 + 1 = 2017

Jadi, HPL = 23 Juni 2017

Gerakan pertama fetus

Gerakan pertama fetus dapat dirasakan pada umur kehamilan 16 minggu.[13]

Palpasi abdomen

Teknik pemeriksaan pada perut ibu bayi untuk menentukan posisi dan letak janin. Palpasi abdomen pada ibu hamil disebut pemeriksaan Leoplod yang terdiri dari 4 tahap untuk menentukan posisi punggung, presentasi kepala, dan sudah memasuki jalan lahir atau belum.[13]

Perkiraan tinggi fundus uteri

Menentukan usia kehamilan dengan perkiraan tinggi fundus uteri dilakukan dengan menghitung tinggi fundus uteri, menggunakan alat ukur caliper menggunakan pita ukur, menggunakan pita ukur dengan metode berbeda.[13]

Ultrasonografi

Tujuan ultrasonografi adalah konfirmasi kehamilan dan mengetahui usia kehamilan.[13]

Masa kehamilan

Triwulan I

Minggu ke-1

Idealnya, calon ibu berada dalam kondisi sehat optimal. Kebiasaan seperti merokok, minum beralkohol dan obat-obatan yang tidak perlu sudah seharusnya dihentikan pada masa ini. Suhu tubuh basal akan sedikit meningkat pada masa ovulasi sekitar 36,6 C dan berangsur-angsur akan meningkat. Konsultasi genetik bisa dilakukan dengan dokter kandungan untuk mengetahui riwayat penyakit menurun dalam keluarga, seperti hemofili, fibrosis kistik, atau berbeda tipe golongan darah Rhesus.

Minggu ke-2

Masa fertilisasi atau pembuahan saat berjuta-juta sperma pasangan akan masuk ke vagina dan mencapai tuba falopi. Beberapa ratus sperma akan menuju sel telur sambil mengeluarkan enzim yang membuat salah satu sperma berhasil menembus lapisan pelindung sel telur yang matang. Pada saat ini, terjadi perubahan kimiawi yang mencegah sperma lain memasuki sel telur. Tubuh sperma yang berhasil masuk sel telur akan terurai dan inti sel yang membawa kode genetik akan menyatu dengan kode genetik sel telur yang telah dibuahi.

Jenis kelamin bayi pada masa ini ditentukan oleh 46 kromosom yang menyusun karakteristik genetiknya. Sel sperma dan sel telur membawa kode genetiknya masing-masing. Sel telur hanya memiliki kromosom X, sedangkan sel sperma membawa kromosom X dan Y. Bila sperma yang membuahi sel telur membawa kromosom X maka akan membentuk seorang bayi perempuan. Lain halnya bila yang membuahi sel telur adalah sel sperma yang membawa kromosom Y, maka bayi laki-laki-lah yang akan terbentuk. Pada hal ini, calon ayah-lah yang sebenarnya menentukan jenis kelamin bayi.

Sel telur yang telah dibuahi akan mebelah dua menjadi 2 sel, 4 sel, dan terus membelah sambil bergerak meninggalkan tuba falopi menuju rahim. Saat ini, dengan perkiraan kasar terdapat 30 sel hasil pembelahan. Kumpulan sel tersebut dinamakan morula, dari bahasa Latin yang berarti anggur.

Minggu ke-3

Kira-kira 7 hari setelah fertilisasi, morula akan tertanam di lapisan dalam rahim (endometrium). Secara formal, hal ini dapat dikatakan sebagai suatu kehamilan. Kelompok sel tersebut akan semakin matang dan menjadi blastokista, substansi yang akan men-stimulasi terjadinya perubahan dalam tubuh calon ibu termasuk terhentinya siklus menstruasi.

Selama minggu-minggu awal kehamilan, bayi akan berkembang pesat. Setiap hari pasti akan terjadi perubahan besar. Hanya dalam waktu 7 hari, sebuah sel akan menjadi suatu kelompok berisi ratusan sel. Walau secara kasatmata bahkan dengan bantuan mikroskop tetap sulit dilihat, sel-sel ini telah mengatur dirinya sendiri dengan benar. Sebagian membentuk embrio, sedangkan yang lain menjadi struktur penyokong yang memberi nutrisi kepada embrio. Bagaimana hal ini terjadi masih menjadi misteri bagi para ahli.

Minggu Ke-4

Meskipun kehamilan bisa diketahui sendiri, tetapi tes darah lebih mampu membuktikan kehamilan secara akurat, terutama pada periode ini. Hal ini disebabkan adanya blastokista yang akan mengeluarkan sejumlah hormon kehamilan (Human Chorionic Gonadotrophin/HCG) yang dapat terdeteksi dalam darah. Hormon ini juga dapat ditemukan di urin, tetapi hasilnya tidak seakurat tes darah.

Pada minggu ini, blastokista yang tadinya berbentuk seperti bola mulai berubah menjadi sebuah embrio. Embrio ini dibedakan menjadi 3 jenis lapisan yang nantinya membentuk 3 jenis jaringan, yaitu:

Keseluruhan sel dalam setiap jaringan akan bergerak mengelilingi untuk menuju tempat masing-masing dan bentuk bakal kepala embrio akan meruncing seperti tetesan air mata.

Minggu ke-5

Tanda utama kehamilan adalah tidak menstruasi sekitar 2-3 minggu setelah konsepsi. Akan tetapi, ketiadaan menstruasi (amenore) ini bisa juga disebabkan oleh hal-hal lain. Untuk memastikannya, perlu dilakukan tes urin sehingga dokter dapat menaksir perkiraan hari persalinan dihitung semenjak hari pertama siklus menstruasi terakhir.

Selain tidak menstruasi (amenore), terdapat tanda-tanda awal lainnya yang juga perlu diperhatikan, misalnya mual muntah atau biasa disebut morning sickness, perubahan selera makan, perubahan pada payudara, dan kelelahan.

Kehamilan biasanya terbagi dalam periode, yang dikenal sebagai triwulan, yaitu:

  • Triwulan I: berlangsung hingga minggu kehamilan ke-13. Pada masa ini terjadi perkembangan janin yang cepat. Pada masa ini risiko keguguran juga termasuk tinggi.
  • Triwulan II: berlangsung dari minggu ke-14 hingga minggu kehamilan ke-27.
  • Triwulan II: berlangsung dari minggu ke-28 hingga masa kelahiran.

Pada saat ini janin dalam rahim sang ibu telah memiliki bentuk yang lebih jelas. Janin telah memiliki bagian atas bawah, kanan kiri, serta depan belakang. Di daerah punggung terdapat suatu celah melengkung yang akan membentuk struktur seperti tabung silinder yang disebut neural tube (tabung saraf). Dalam perkembangannya, pada tabung ini akan terbentuk sumsum tulang belakang dan otak. Bagian atas dari tabung tersebut akan meluas dan mendatar untuk mebentuk otak depan. Selain itu di bagian pusat janin akan terbentuk suatu tonjolan yang merupakan bakal jantung. Tonjolan tersebut akan dialiri oleh pembulu darah rudimenter (pembuluh darah yang belum sempurna).

Minggu ke-6

Pada saat ini banyak wanita yang menghubungkan kehamilan dengan timbulnya keluhan, khususnya nausea (pusing dan mual). Biasanya para ibu saat ini merasa lebih mudah tersinggung dan lelah daripada sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya peningkatan hormon progesteron. Biasanya isitrahat yang cukup akan membantu proses relaksasi dalam neghadapi hal-hal tersebut.

Tabung saraf di sepanjang tulang belakang telah menutup. Di salah satu ujungnya telah terbentuk bakal otak yang akan mengisi tulang tengkorak. Sementara itu terdapat 2 buah piringan pigmen kecil yang membentuk struktur seperti mangkuk di kedua sisi kepalanya. Bagian ini disebut vesikel optikus yang merupakan bakal mata.

Walaupun jantung bayi pada awalnya hanya berupa tabung kecil, tetapi pada tahap ini bakal jantung telah berdenyut dan tidak akan pernah berhenti hingga akhir hidup. Bakal kaki dan tangan juga mulai terlihat, demikian pula tulang ekor akan makin terlihat jelas di tahap ini.

Minggu ke-7

Lima minggu setelah konsepsi, dinding rahim melunak sehingga mempermudah penanaman blastosit. Pada saat ini serviks (mulu tahim mulai melunak. Perubahan yang terjadi di organ dalam lain adalah penebalan lendir serviksyang akan menggumpal membentuk sumbat (plug) dalam saluran mulut rahim. Nantinya lendir ini akan dikeluarkan sesaat sebelum proses persalinan, yaitu saat serviks mulai membuka (hal ini disebut show).

Di minggu ini terjadi perubahan pada tubuh, wajah, dan kaki bayi. Saluran pencernaan janin mulai terbentuk dan usus depan telah terlihat. Bentuk tulang ekor juga jelas terlihat namun akan menghilang di minggu ke-10 atau 11. Paru-paru juga mulai berkembang sementara itu tali pusat akan berkembang setelah plasenta dewasa. Selain itu telah terbentuk pula bakal wajah, sedikit pigmentasi pada iris mata dan lubang pada mulutnya. Seminggu setelah pembentukan bakal kaki, maka bakal lengan justru telah dapat dibedakan menjadi segmen tangan dan bahu.

Minggu ke-8

Walaupun rahim mulai membesar, perubahan ini biasanya belum terlihat dari luar. Yang lebih dahulu mendeteksi perubahan ini secara umum adalah dokter. Dokter akan meraba pembesaran saat melakukan pemerikasaan panggul. Biasanya ukuran baju sang ibu mulai membesar karena pinggang terasa mulai adanya pengetatan akibat membesarnya janin yang tumbuh.

Pada ujung-ujung tubuh yang sedang berkembang, mulai terbentuk bakal jari tangan dan kaki, sedangkan bakal lengan akan sedikit fleksi (membengkok) pada bagian pergelangan dan siku. Pada bagian sisi lehernya tampak bakal telinga luar yang mulai tumbuh, begitu pula halnya bakal bibir atas dan ujung hidung pada wajahnya. Bakal mata janin masih saling berjauhan satu sama lain, tetapi bakal kelopak mata mulai terbentuk mengitarinya. Dalam tubuh janin, usus halus tampak panjang sekali sehingga rongga perut tidak mampu menampung. Beberapa akan menonjol ke tali pusat janin yang disebut hernia (penonjolan) fisiologik.

Minggu ke-9

Pada saat in hormon kehamilan hCG sedang berada di posisi puncak sehingga sang ibu akan mengalami beberapa perubahan. Kulit wajah sang ibu akan terasa lebih halus dan kencang walau mungkin akan sedikit berjerawat pula. Rambut sang ibu akan terasa lebih kering dan payudara terlihat sedikit mengencang, kadang-kadang padat, atau sedikit nyeri bila ditekan. Pada saat ini pula cairan keluar dari vagina dalam jumlah bervariasi.

Punggung bayi saat ini akan sedikit menegak dan tulang ekornya akan sedikit memendek. Proporsi kepala masih lebih besar dari anggota tubuh lainnya dan bagian kepala masih menekuk ke arah dada. Kedua mata bayi telah berkembang dengan baik namun masih ditutupi oleh membran kelopak. Selain itu bayi sudah dapat melakukan gerakan-gerakan kecil setelah otot-ototnya mulai berkembang dan perubahan ini dapat dilihat melalui USG. Anggota badan lainnya juga muali berkembang, seperti perkembangan lengan dan jari tangan lebih cepat daripada tungkai dan jari kaki. Pada tahap ini, telapak tangan janin telah memiliki batas jari tangan yang jelas. Kelima jari tangan tampak terpisah satu sama lain.

Proses dan Tanda Terjadinya Kehamilan

Kehamilan dapat terjadi ketika sperma membuahi sel telur setelah dilepaskan dari ovarium selama proses ovulasi. Telur yang berhasil dibuahi kemudian akan bergerak menuju rahim, tempat proses implantasi akan terjadi. Ketika proses implantasi berjalan dengan baik maka kehamilan pun dapat terjadi.

Saat hamil, akan mengalami beberapa gejala umum, seperti:

  • Tidak Menstruasi. Jika kamu terlambat atau tidak mengalami menstruasi, hal ini bisa menjadi tanda utama dari kehamilan. Namun, ada beberapa gejala lain yang perlu diperhatikan.
  • Sakit Kepala. Kondisi ini menjadi tanda lain dari awal kehamilan. Hal ini terjadi akibat peningkatan hormon dan peningkatan volume darah.
  • Flek Darah. Beberapa wanita akan mendapati flek darah di awal kehamilan yang merupakan bagian dari proses implantasi.
  • Kenaikan Berat Badan. Memasuki trimester pertama kenaikan berat badan tidak akan mengalami peningkatkan yang besar. Kenaikan berat badan akan terjadi cukup besar ketika memasuki trimester kedua.
  • Heartburn. Perubahan hormon pada masa kehamilan memicu ibu hamil mengalami heartburn.
  • Konstipasi. Perubahan hormon juga membuat metabolisme pencernaan kamu menjadi lebih lambat. Hal ini membuat ibu hamil rentan mengalami konstipasi.
  • Perubahan Payudara. Perubahan payudara menjadi salah satu tanda kehamilan. Payudara akan terasa lebih lembut dan padat.
  • Mual. Kondisi ini dikenal juga sebagai morning sickness. Hal ini terjadi akibat peningkatan hormon pada tubuh ibu hamil.

Pemeriksaan kehamilan

Pemeriksaan perlu dilakukan saat kamu mengalami kehamilan. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan kondisi ibu dan janin dalam kondisi yang sehat. Selain memastikan kondisi kesehatan ibu dan janin, pemeriksaan ini juga dilakukan untuk memastikan gaya hidup dan pola makan yang perlu dijalankan ibu untuk menjaga kesehatan selama menjalani kehamilan. Selain itu, saat kehamilan kamu juga akan disarankan untuk melakukan pemeriksaan darah dan melakukan USG. Pemeriksaan USG juga dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan bayi dalam keadaan baik. Dengan melakukan USG ibu bisa mengetahui berat badan serta tinggi bayi saat pemeriksaan. Ibu juga bisa mengetahui jenis kelamin bayi melalui USG saat kehamilan memasuki trimester kedua.

Komplikasi Kehamilan

Ibu perlu melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala pada dokter kandungan untuk menghindari berbagai komplikasi yang mungkin terjadi saat kehamilan. Ada beberapa komplikasi yang perlu diwaspadai, yaitu:

  • Tekanan darah tinggi.
  • Diabetes gestasional.
  • Preeklamsia.
  • Gangguan cemas dan depresi.
  • Keguguran.
  • Anemia.
  • Kematian janin dalam kandungan.

Perawatan Kehamilan

Agar kehamilan dapat berjalan dengan lancar hingga persalinan, sebaiknya lakukan berbagai perawatan, seperti:

  • Mengonsumsi berbagai makanan sehat.
  • Mengonsumsi suplemen vitamin kehamilan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi tumbuh kembang janin dalam kandungan.
  • Memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
  • Melakukan pemeriksaan secara rutin.
  • Menghindari konsumsi makanan mentah atau yang diolah secara tidak matang.
  • Jangan merokok dan mengonsumsi alkohol.
  • Aktif bergerak atau berolahraga.
  • Penuhi kebutuhan istirahat.
  • Kelola stres dengan baik.

pula

Referensi

  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama She2016
  2. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama NIH2013Sym
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama John2012
  4. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama NIH2013Compli
  5. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama NIH2013Def
  6. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Ab2011
  7. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama NIH2012Diag
  8. ^ a b Taylor D, James EA (2011). "An evidence-based guideline for unintended pregnancy prevention". Journal of Obstetric, Gynecologic, and Neonatal Nursing. 40 (6): 782–93. doi:10.1111/j.1552-6909.2011.01296.x. PMC 3266470 . PMID 22092349. 
  9. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama NIH2013Prenatal
  10. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Keats2019
  11. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama GBD2016
  12. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Sed2014
  13. ^ a b c d e f Rochmawati, Lusa, Menentukan usia kehamilan, Juli, 2011, Pengajar dan pendidik aktif di perguruan tinggi di Yogyakarta dan Surakarta.

Bacaan lanjutan

  • Mittendorf R, Williams MA, Berkey CS, Cotter PF. The length of uncomplicated human gestation. Obstet Gynecol 1990;75:929-32. PMID 2342739.

Pranala luar

Klasifikasi
Sumber luar