Protease
Protease, disebut juga peptidase atau proteinase, merupakan enzim golongan hidrolase yang akan memecah protein menjadi molekul yang lebih sederhana, seperti menjadi oligopeptida pendek atau asam amino,[1] dengan reaksi hidrolisis pada ikatan peptida.[2] Protease merupakan enzim proteolitik yang mengkatalisis pemutusan ikatan peptida pada protein.[3] Enzim ini diperlukan oleh semua makhluk hidup karena bersifat esensial dalam metabolisme protein.[2] Protease ialah enzim yang sangat kompleks, mempunyai sifat fisiko kimia dan sifat katalitik yang sangat bervariasi.[4] Protease dapat dihasilkan secara ekstraseluler dan intraseluler dan mempunyai peranan penting dalam metabolisme sel dan keteraturan proses dalam sel.[4]
Terdapat enam jenis aktivitas katalitik spesifik dari enzim peptidase, yaitu serina-, treonina-, sisteina-, aspartat-, glutamat-, dan metalo-peptidase.[1][2]
Fungsi
Enzim protease memiliki peranannya dalam tubuh antara lain membantu pencernaan protein dalam makanan, menggunakan kembali protein-protein intraseluler, koagulasi sel darah, dan akivasi berbagai jenis protein, enzim, hormon, serta neurotransmiter.[2] Protease dibutuhkan secara fisiologi untuk kehidupan organisme pada tumbuhan, hewan maupun mikroorganisme.[3] Protease berperan penting dalam berbagai proses fisiologis dan patologis seperti katabolisme protein, pembekuan darah, pertumbuhan dan migrasi sel, pengaturan jaringan, dan inflamasi.[5]
Bromelin dan papain termasuk ke dalam protease golongan sufrihidil.[5] Kegunaan enzim bromelin lebih banyak digunakan untuk penjernihan bir, pengempukkan daging, dan dalam bidang farmasi dapat dimanfaatkan sebagai bahan kontrasepsi KB untuk memperjarang kehamilan.[5] Beberapa industri juga banyak yang menggunakan enzim papain antara lain industri farmasi, industrikosmetik, tekstil dan penyamakan kulit.[5]
Sintesis
Ada berbagai teknik yang dapat digunakan untuk memproduksi enzim ini, yaitu dengan teknik sel bebas (misalnya dengan kultur terendam) ataupun dengan teknik sel imobil, yaitu dengan memerangkap sel dalam suatu membran atau matriks.[6] Contoh bahan matriks yang dapat digunakan yaitu alginat dan nitroselulosa.[6] Imobilisasi sel memiliki beberapa kelebihan dibanding teknik sel bebas dan sudah merupakan salah satu teknik yang umum digunakan untuk meningkatkan konsentrasi dan produktivitas sel.[6]
Endopeptidase
Endopeptidase bekerja dengan menghidrolisis ikatan peptida pada bagian tengah rantai polipeptida.[2] Contoh dari endopetidase adalah chymotripsin[7] dan pepsin.[8] Ketiga jenis enzim ini banyak digunakan dalam industri berbasis teknologi pangan.[2]
Aktivitas Enzim
Aktivitas enzim protease dipengaruhi oleh banyak faktor yairu suhu, pH, konsentrasi media, waktu inkubasi[3]. aktivitas protease semakin meningkat dengan bertambahnya suhu sampai suhu optimum tercapai, setelah itu kenaikan lebih lanjut akan menyebabkan aktivitas protease menurun.[4]
Pada suhu yang lebih rendah dari suhu optimum, aktivitas enzim juga rendah, hal ini disebabkan rendahnya energi aktivasi yang tersedia.[4] Energi tersebut dibutuhkan untuk menciptakan kondisi tingkat kompleks aktif, baik dari molekul enzim maupun dari molekul substrat.[4] Perubahan pH yang ekstrim, enzim dapat mengalami denaturasi akibat gangguan terhadap berbagai interaksi non kovalen yang menjaga kestabilan struktur 3 dimensi enzim.[4]
Sumber
Protease dapat dihasilkan oleh tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme[4].[3] Penggunaan tumbuhan sebagai sumber protease terbatas oleh tersedianya lahan tanam dan kondisi pertumbuhan yang sesuai, serta memerlukan waktu produksi enzim yang lama.[3] Produksi protease dari hewan juga dibatasi oleh ketersediaan ternak penghasil enzim.[3] Mikroorganisme merupakan sumber enzim yang paling potensial dibandingkan tanaman dan hewan.[3] Penggunanan mikroorganisme lebih menguntungkan karena pertumbuhannya cepat, dapat tumbuh pada substrat yang murah, lebih mudah ditingkatkan hasilnya melalui pengaturan kondisi pertumbuhan dan rekayasa genetik.[3]
Protease mikroba dapat diklasifikasikan sebagai protease serin, protease sulfhydril, protease asam.[4]
Beberapa mikroorganisme yang telah diketahui sebagai penghasil protease untuk aplikasi komersial adalah Bacillus[4][3], Lactobacillus[3][4], Streptomyces[3], Pseudomonas[3], Pyrococcus[4], Termonospora Rhizopus[4], Mucor[4], Endothia and Aspergillus[4].
Aplikasi industri
Protease tidak hanya berperan dalam proses metabolisme seluler, namun juga dapat diaplikasikan dalam bidang industri.[3] Enzim ini merupakan salah satu enzim skala industri dengan tingkat penjualan hingga 60% dari total penjualan enzim di dunia.[3][9] Aplikasi enzim protease di antaranya pada industri pembuatan detergen, industri penyamakan kulit, bahan aditif pada industri pangan, dan zat terapeutik pada bidang farmasi.[3][9] Protease alkalin merupakan jenis protease yang paling banyak diaplikasikan dalam bidang industri.[9]
Peptidase merupakan salah satu jenis enzim yang banyak digunakan dalam berbagai jenis industri,[2] seperti roti, daging, tekstil, detergen,[1] dan keju.[2] Rennet merupakan enzim golongan peptidase yang digunakan dalam mengkoagulasikan protein susu dalam pembuatan keju.[2] Jenis peptidase lain, seperti papain dan bromelain, banyak digunakan dalam mengempukkan tekstur daging.[10] Peptidase juga dapat diaplikasikan dalam industri tekstil untuk membuat benang yang berkualitas baik.[2]
Referensi
- ^ a b c (Inggris) Watanabe K, Hayano K. 1994. Estimate of the source of soil protease in upland fields. Biol Fertil Soils 18:341-346.
- ^ a b c d e f g h i j Poliana J, MacCabe AP. 2007. Industrial Enzymes; Structure, Function, and Applications. Dordrecht: Springer. Halaman:174. ISBN 978-1-4020-5376-4
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o Yuniati, Rani; Nugroho, Titania T.; Puspita, Fifi (Februari 2015). "UJI AKTIVITAS ENZIM PROTEASE DARI ISOLAT Bacillus sp. GALUR LOKAL RIAU". Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Riau Kampus Binawidya Pekanbaru, 28293, Indonesia. 1 (2): 116–122.
- ^ a b c d e f g h i j k l m n Mahdiyah, Dede (Oktober 2015). "Isolasi Bakteri dari Tanah Gambut Penghasil Enzim Protease". ResearchGate. Universitas Sari Mulia. 2 (2): 71–79. doi:10.13140/RG.2.1.1353.4326. ISSN 2460-9560.
- ^ a b c d Arcinthya Rachmaniaa, Rizky; Wahyudib, Priyo; Mutia Wardania, Aniza; Rohmatul Insania, Dini (2017). "PROFIL BERAT MOLEKUL ENZIM PROTEASEBUAH NANAS (Ananas comosusL.Merr) DAN PEPAYA (Carica papaya L.) MENGGUNAKAN METODE SDS-PAGE" (PDF). ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia. 13 (1): 52–65. doi:10.20961/alchemy.v13i1.2540.
- ^ a b c (Inggris) Rao et al. 1998. Molecular and biotechnological aspects of microbial proteases. Microbiol and Mol Biol Rev 3: 597-635.
- ^ Graf L, Szilagyi L, Venekei I. 2004. Chymotrypsin. Dalam Handbook of Proteolytic Enzymes. London: Elsevier. Halaman 1495–1501.
- ^ Barret Aj, Rawlings ND, Woessner JF. 2004. Handbook of Proteolytic Enzymes. London: Elsevier. Halaman 19-28.
- ^ a b c Akhdiya, Alina (December 2003). "Isolasi Bakteri Penghasil Enzim Protease Alkalin Termostabil". Buletin Plasma Nutfah. Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, Bogor. 9 (2): 38–44. doi:10.21082/blpn.v9n2.2003.p38-44.
- ^ Barret Aj, Rawlings ND, Woessner JF. 2004. Handbook of Proteolytic Enzymes. London: Elsevier. Halaman 1125-1128.
Lihat Pula