Bukit Asam
Artikel ini memiliki beberapa masalah. Tolong bantu memperbaikinya atau diskusikan masalah-masalah ini di halaman pembicaraannya. (Pelajari bagaimana dan kapan saat yang tepat untuk menghapus templat pesan ini)
|
PT Bukit Asam Tbk adalah bagian dari MIND ID yang terutama bergerak di bidang pertambangan batu bara. Hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini memegang lima Izin Usaha Pertambangan (IUP) dengan total luas lahan mencapai 68.777 hektar yang total cadangan batu baranya mencapai 3,053 milyar ton. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini juga memiliki pelabuhan di Tarahan serta dermaga di Teluk Bayur dan Kertapati.[3][4]
Sebelumnya | PT Tambang Batubara Bukit Asam (1981 - 2002) |
---|---|
Perusahaan publik | |
Kode emiten | IDX: PTBA |
Industri | Pertambangan |
Didirikan | 2 Maret 1981 |
Kantor pusat | Muara Enim, Indonesia |
Wilayah operasi | Asia Pasifik |
Tokoh kunci | Arsal Ismail[1] (Direktur Utama) Agus Suhartono[2] (Komisaris Utama) |
Produk | |
Jasa |
|
Pendapatan | Rp 29,261 triliun (2021)[3] |
Rp 7,576 triliun (2021)[3] | |
Total aset | Rp 36,124 triliun (2021)[3] |
Total ekuitas | Rp 24,254 triliun (2021)[3] |
Pemilik | Inalum (65,93%) |
Karyawan | 1.827 (2021)[3] |
Anak usaha | Lihat anak usaha |
Situs web | www |
Sejarah
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1919 saat Tambang Air Laya di Tanjung Enim mulai dioperasikan dengan menggunakan metode penambangan terbuka. Pada tahun 1923, Tambang Air Laya mulai dioperasikan dengan menggunakan metode penambangan bawah tanah. Pada tahun 1938, Tambang Air Laya mulai beroperasi secara komersial. Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1961, pemerintah membentuk sebuah perusahaan negara (PN) bernama PN Tambang Batubara Bukit Asam (TABA) untuk mengelola Tambang Air Laya.[5] Pada tahun 1968, pemerintah menggabungkan PN TABA dengan PN Tambang Batubara Mahakam dan PN Tambang Batubara Ombilin untuk membentuk PN Tambang Batubara.[6]
Pada bulan Maret 1981, Unit Tambang Bukit Asam dari PN Tambang Batubara dijadikan modal untuk mendirikan perusahaan ini dengan nama PT Tambang Batubara Bukit Asam.[7] Pada tahun 1984, status PN Tambang Batubara diubah menjadi perusahaan umum (Perum).[8] Pada tahun 1990, pemerintah menggabungkan Perum Tambang Batubara ke dalam perusahaan ini.[9] Pada tahun 1993, pemerintah menugaskan perusahaan ini untuk berbisnis di bidang produksi briket batu bara. Pada tahun 2002, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia dan mengubah namanya menjadi seperti sekarang.
Pada tahun 2015, Menteri ESDM, Sudirman Said, meresmikan pengoperasian PLTU Banjarsari yang berkapasitas 2x110 MW, serta meletakkan batu pertama pembangunan PLTU Banko Tengah yang berkapasitas 2x620 MW di Tanjung Agung. Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, juga meresmikan Pelabuhan Tarahan sebagai dermaga batu bara dan pelabuhan curah terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas mencapai 25 juta ton dan dapat disandari oleh kapal dengan bobot mati hingga 210.000 DWT. Pada tahun 2015 juga, perusahaan ini mengakuisisi PT Bumi Sawindo Permai, PT Satria Bahana Sarana, PT Tabalong Prima Resources, dan PT Mitra Hasrat Bersama yang masing-masing bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, kontraktor penambangan, pertambangan batu bara, dan infrastruktur penambangan batu bara.
Pada tahun 2017, pemerintah menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke Indonesia Asahan Aluminium sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang industri pertambangan.[10] Pada tahun 2018, perusahaan ini menyepakati pembiayaan pembangunan PLTU Sumsel-8 dengan Exim Bank of China. Pada tahun 2019, Tambang Ombilin milik perusahaan ini ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.[3][4]
Anak usaha
Hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini memiliki 9 anak usaha, yakni:
Produk batu bara
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memiliki beberapa jenis produk batu bara sesuai dengan kandungan kadar kualitas sebagai berikut:[11]
Merek Dagang | Calorific Value
(Kcal/Kg.ar) | |
---|---|---|
IPC | GAR 4600 | 4.600 |
GAR 4700 | 4.700 | |
GAR 4800 | 4.800 | |
PTBA | BA-48 | 4.800 |
BA-50 | 5.000 | |
BA-64 | 6.400 | |
BA-67 | 6.700 | |
BA-71 | 7.100 |
Penghargaan & pencapaian
- April - Top Performing Listed Companies 2009 dalam acara Investor Award 2009 untuk emiten sektor Industri Dasar dan Primer.
- Februari - Award Terbaik III Bidang Sosial, dalam CSR Award yang diselenggarakan oleh CSR Indonesia
- Memperoleh sertifikat OHSAS 18001 Standard Management System bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja dari TUV Nord Germany.
- Mei 2010 - Best Listed Companies 2010 dari Investor Awards 2010.
Lihat pula
Pranala luar
- (Indonesia) Situs Resmi PT Tambang Batu Bara Bukit Asam
Referensi
- ^ "Dewan Direksi". PT Bukit Asam Tbk. Diakses tanggal 27 Februari 2023.
- ^ "Dewan Komisaris". PT Bukit Asam Tbk. Diakses tanggal 27 Februari 2023.
- ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2021" (PDF). PT Bukit Asam Tbk. Diakses tanggal 27 Februari 2023.
- ^ a b "Sejarah Perusahaan". PT Bukit Asam Tbk. Diakses tanggal 27 Februari 2023.
- ^ "Peraturan Pemerintah nomor 93 tahun 1961" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 27 Februari 2023.
- ^ "Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 1968" (PDF). Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Diakses tanggal 27 Februari 2023.
- ^ "Peraturan Pemerintah nomor 42 tahun 1980" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 27 Februari 2023.
- ^ "Peraturan Pemerintah nomor 28 tahun 1984" (PDF). Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Diakses tanggal 27 Februari 2023.
- ^ "Peraturan Pemerintah nomor 56 tahun 1990" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 27 Februari 2023.
- ^ "Peraturan Pemerintah nomor 47 tahun 2017" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 27 Februari 2023.
- ^ http://www.ptba.co.id/id/tentang-kami/produk-batubara