Fu Shou
Fu Shou (meninggal 214) merupakan seorang permaisuri Dinasti Han. Ia adalah istri pertama Kaisar Xian, Kaisar Han yang terakhir.
Fu Shou | |
---|---|
Permaisuri dari Dinasti Han | |
Lahir | (tidak diketahui) |
Wafat | 214 |
Nama | |
Hanzi tradisional | 伏壽 |
Hanzi sederhana | 伏寿 |
Pinyin | Fú Shòu |
Wade–Giles | Fu Shou |
Latar belakang keluarga dan pernikahan dengan Kaisar Xian
Ayahanda Fu Shou bernama Fu Wan (伏完), generasi ketujuh keturunan pejabat awal Dinasti Han yang bernama Fu Dan (伏湛) dan ahli waris Markis Buqi. Istrinya (meskipun diragukan apabila ia merupakan ibunda Fu Shou) adalah Puteri Yang'an (陽安公主), putri Kaisar Huan). Keluarga Fu berasal dari keluarga sarjana Konfusianisme yang terkenal Fu Sheng.
Pada tahun 190, karena Kaisar Xian didesak oleh Dong Zhuo untuk memindahkan ibu kota barat ke Chang'an, Nyonya Fu menjadi selir kekaisaran. Pada tahun 195, ketika Kaisar Xian dikendalikan bawahan Dong Li Jue (李傕) dan Guo Si (郭汜), ia mengangkatnya sebagai permaisuri.
Sebagai permaisuri
Ketika Kaisar Xian terus memerintah di bawah kekuasaan seorang pemimpin, ia dan Permaisuri Fu hidup dengan rukun, namun kekuasaan mereka mengecil. Kemudian pada tahun 195, ketika Kaisar Xian kembali ke ibu kota yang lama Luoyang, Permaisuri Fu secara pribadi membawa sutra tapi dirampas oleh beberapa prajurit yang berpura-pura melindunginya bahkan pengawal pribadinya sendiri tewas terbunuh. Ketika mereka kembali ke Luoyang, istana sangat kekurangan. Meskipun tidak ada catatan yang menyatakan bahwa Permaisuri Fu sendiri di bawah ancaman kelaparan, sejumlah pejabat kekaisaran mati kelaparan atau tewas terbunuh oleh para perampok. Istana menjadi lebih baik setelah Cao Cao tiba pada tahun 196 dan mengendalikan Kaisar Xian. Cao mengalokasikan istana ke kantor pusatnya Xu (yang sekarang Xuchang, Henan).
Permaisuri Fu tampaknya tidak senang dengan dominasi Cao di dalam politik. Pada tahun 200, ketika gundik Kaisar Xian Selir Dong, yang ayahandanya Dong Cheng tewas terbunuh di dalam sebuah konspirasi yang gagal melawan Cao, terpaksa dieksekusi oleh Cao yang bertentangan dengan keinginan Kaisar Xian, Permaisuri Fu menjadi marah dan takut, dan ia menulis kepada ayahandanya Fu Wan sebuah surat yang menceritakan kekejaman Cao dan memintanya untuk mulai merencanakan sebuah konspirasi baru. Fu Wan ketakutan dan tidak berbuat apa-apa, tetapi surat Permaisuri Fu ditemukan pada tahun 214. Cao sangat marah dan mendesak Kaisar Xian untuk memecat Permaisuri Fu. Kaisar Xian ragu-ragu, dan Cao mengirim pasukannya untuk memaksanya mengeluarkan dekret. Permaisuri Fu bersembunyi di dalam istana, tetapi akhirnya dapat ditangkap dan diseret keluar. Ketika ia digiring keluar, ia berteriak memanggil Kaisar Xian untuk menyelamatkannya, yang hanya dijawab oleh kaisar bahwa ia sendiripun tidak tahu nasib apa yang akan menimpa dirinya kelak. Permaisuri tewas terbunuh bersama dengan kedua putranya dan keluarganya. Kaisar Xian diampuni namun statusnya sebagai kaisar boneka terbongkar terang-terangan. Cao berdalih bahwa Permaisuri Fu mati mendadak dan memakamkannya dengan upacara untuk seorang permaisuri.
Lihat pula
Keluarga Aisin Gioro | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Permaisuri He |
Permaisuri Dinasti Han Timur 195–214 |
Diteruskan oleh: Permaisuri Cao |