Kabupaten Konawe

kabupaten di Indonesia, di pulau Sulawesi
Revisi sejak 22 Juni 2009 08.00 oleh Alexbot (bicara | kontrib) (bot Mengubah: jv:Kabupatèn Konawé)


Kabupaten Konawe adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Unaaha. Dulu kabupaten ini bernama Kabupaten Kendari. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 16.480 km² dan berpenduduk sebanyak 443.911 (2000). Kabupaten Konawe dikenal sebagai lumbung beras provinsi Sulawesi Tenggara. Separuh produksi beras provinsi tersebut berasal dari Kabupaten Konawe.

Kabupaten Konawe
Daerah tingkat II
Lambang Kabupaten Konawe
Berkas:Peta lokasi konawe.jpg
Peta
Kabupaten Konawe di Sulawesi
Kabupaten Konawe
Kabupaten Konawe
Peta
Kabupaten Konawe di Indonesia
Kabupaten Konawe
Kabupaten Konawe
Kabupaten Konawe (Indonesia)
Koordinat: 3°55′02″S 122°05′18″E / 3.91717°S 122.08823°E / -3.91717; 122.08823
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Tenggara
Dasar hukumUU Nomor 29 Tahun 1959
Ibu kotaUnaaha
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 30
  • Kelurahan: 405
Pemerintahan
 • BupatiDrs. H. Lukman Abunawas. SH, M.Si
Luas
 • Total16,480 km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi)
Populasi
 • Total443,911 (2.000)
Demografi
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
7403 Edit nilai pada Wikidata
Kode Kemendagri74.02 Edit nilai pada Wikidata
Situs webwww.konawe.go.id

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Konawe tahun 2004 atas dasar harga berlaku mencapai 1.361.067,87 juta rupiah atau naik sebesar 6,50 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar 1.168.266,89 juta rupiah. Atas dasar harga konstan 2000, PDRB tahun 2004 adalah sebesar Rp. 841.399,18 juta atau naik sekitar 6,69 persendari tahun sebelumnya yang mencapai Rp. 788.643,71 juta.

PDRB perkapita Kabupaten Konawe atas dasar harga berlaku meningkat dari Rp. 4.649.411,35 tahun 2003 menjadi Rp. 5.405.481,73 tahun 2004 atau meningkat sebesar 16,26 persen, sementara atas dasar harga konstan naik dari Rp.3.138.605,59 tahun 2003 menjadi 3.341.617,29 tahun 2004 atau meningkat 6,47 persen.

Sejarah

 
Lambang Kabupaten Kendari

Kabupaten Konawe dibentuk berdasarkan Undang-Undang nomor 29 Tahun 1959 tentang pembentukan daerah Tk. II di Sulawesi Tenggara, dengan nama Kabupaten Kendari dengan ibukota di Kendari.

Ketika pertama diberlakukan UU No. 6 tahun 1995 tentang Pembentukan Kota Madya Kendari, Daerah Kabupaten Konawe terdiri dari 19 wilayah kecamatan dengan 334 desa/kelurahan. Pada tahun 2002 Kabupaten Konawe terdiri dari 23 wilayah Kecamatan dengan 631 desa/kelurahan. Bagian selatan kabupaten ini terbentuk menjadi kabupaten Konawe Selatan yang meliputi 11 kecamatan.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2004 tanggal 28 September 2004 berubah nama menjadi Kabupaten Konawe

Keadaan wilayah

Letak geografis dan batas wilayah

Kabupaten Konawe ibu kotanya Unaaha, 73 km dari Kota Kendari, secara geografis terletak dibagian selatan Katulistiwa, memanjang dari utara ke selatan diantara antara 3°00' – 4°25' Lintang Selatan dan membentang dari barat ke timur antara 121°73' – 123°15' Bujur Timur dengan batas wilayah:

Luas wilayah

Luas wilayah daratan Kabupaten Konawe, 11.669,91 Km² atau 42,43 persen dari luas wilayah daratan Sulawesi Tenggara. Sedangkan luas wilayah perairan laut (termasuk perairan Kabupaten Konawe Selatan) ±11.960 Km² 2 atau 10,87 persen dari luas perairan Sulawesi Tenggara.

Selain jazirah tenggara Pulau Sulawesi, terdapat juga pulau-pulau kecil yaitu Wawonii, Karama, Bokori, Sponda Laut, Campada, Labengki, Bawulu, Saponda Darat dan Pulau Hari dengan potensi yang sangat menonjol yaitu kekayaan hasil laut disamping juga memiliki panorama yang indah. Oleh karena itu perairan kabupaten konawe sangat cocok untuk pengembangan usaha perikanan laut dan pengembangan usaha bahari.

Topografi dan hidrologi

Permukaan tanah pada umumnya bergunung dan berbukit yang diapit dataran rendah yang sangat potensial untuk pengembangan sektor pertanian. Berdasarkan garis ketinggian menurut hasil penelitian pada areal seluas 1.556.160 Ha. Jenis tanah meliputi Latosol 363.380 Ha atau 23.35 persen.Padzolik 438.110 Ha 28,15 persen, Organosol 73.316 Ha atau 4,80 persen dan tanah Campuran 553.838 Ha 35,59 persen.

Kabupaten Konawe mempunyai beberapa sungai besar yang cukup potensial untuk pengembangan pertanian, irigasi dan pembangkit tenaga listrik seperti : Sungai Konaweeha: Sungai Lahumbuti: Sungai Lapoa: Sungai Lasolo: Kokapi: Toreo: Andumowu: dan Sungai Molawe.

Keadaan iklim

Curah hujan di tahun 2005 mencapai 2.851 MM dalam 205 hari hujan (HH) atau lebih tinggi dari tahun 2004 dengan curah hujan 1.556 MM dalam 132 HH.

Secara keseluruhan, merupakan daerah bersuhu tropis. Menurut data yang diperoleh dari pangkalan udara Woltermongisidi kendari, selama tahun 2005 suhu udara maksimum 34ºC dan maksimun 15ºC atau dengan rata-rata 20ºC. Tekanan udara rata-rata 1.010,5 milibar dengan kelembaban udara rata-rata 87,7 persen. Kecepatan angina pada umumnya berjalan normal yaitu disekitar 12,75 M/Sec.

Pemerintahan

Pemerintahan Daerah

Untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat serta berbagai pertimbangan lainnya, dari 22 wilayah kecamatan tahun 2004 dimekarkan menjadi 30 wilayah, dengan 405 desa/kelurahan atau tepatnya 322 desa definif, 38 desa persiapan dan 45 kelurahan pada tahun 2005. Dalam melaksanakan tugasnya dibantu 3 perangkat staf pemerintah daerah yaitu Sekretaris Daerah (SEKDA); Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA); dan Badan Pengawas.

DPRD

Kabupaten Konawe memiliki wakil wakil rakyat sebanyak 30 orang dengan komposisi sebagai berikut: fraksi Golkar memperoleh 11 kursi atau 36,67 persen, fraksi bintang demokrat memperoleh 5 kursi atau 16,67 persen, fraksi PKS 3 kursi atau 10 persen, fraksi pembangunan 5 kursi atau 16,67 persen dan sisanya 6 kursi atau 20 persen adalah Fraksi amanat kemerdekaan. Dari 30 kursi yang disediakan 3 kursi (10 persen ) diantaranya adalah perempuan, wakil dari 3 (tiga fraksi).

Penduduk dan tenaga kerja

Jumlah dan laju pertumbuhan

Hasil sensus penduduk tahun 2000 jumlah penduduk sebanyak 235.925 jiwa atau diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 53,5 ribu jiwa selama periode 1990-2000. Berdasarkan hasil registrasi penduduk tahun 2005 pendudukan berjumlah 263.189 jiwa. Berdasarkan data tersebut, laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Konawe sebesar 2,67 persen pertahun atau sedikit lebih rendah dari pertumbuhan penduduk dalam dasa warsa 1980-1990 sekitar 4,37 persen; juga lebih rendah dibanding penduduk Sulawesi Tenggara dalam kurun waktu yang sama besar 2,86 persen.

Kepadatan dan penyebaran

Kepadatan penduduk Kabupaten Konawe mengalami peningkatan dari 22,0 jiwa perkilometer persegi tahun 2004 menjadi 22,6 jiwa pada tahun 2005.

Penyebarannya yang tidak merata masih merupakan ciri yang paling menonjol dari penduduk Kabupaten Konawe. Hal ini ditandai dengan besarnya perbedaan kepadatan antara kecamatan satu dengan yang lainnya. Kecamatan Unaaha, Sampara, Wonggeduku, Soropia dan Wawotobi merupakan wilayah dengan tingkat kepadatan jauh diatas rata-rata, masing-masing 5,6 jiwa, 1,9 jiwa, 1,1 jiwa dan 3,0 jiwa per kilometer persegi. Sementara kecamatan Asera, Langgikima, Wiwirano, Routa dan Latoma memilki tingkat kepadatan masing-masing dibawah 0,1 jiwa per kilometer persegi.

Struktur umur dan jenis kelamin

Dari 263.189 jiwa penduduk kabupaten konawe, 51,08 persen atau 134.437jiwa adalah laki-laki dan 48,92 persen atau 128,752 jiwa adalah perempuan. Berarti rasio jenis kelamin (sex ratio) penduduk adalah sebesar 104,4, artinya dalam setiap 204 penduduk terdapat 100 penduduk perempuan dan 104 penduduk laki-laki

Ketenagakerjaan

Berdasarkan hasil sensus kor tahun 2005, penduduk yang berusia 10 tahun keatas sekitar 76,30 persen atau 200.803 jiwa, terdiri dari angkatan kerja yang meliputi bekerja sebesar 93,63 persen dan mencari kerja sebesar 39,37 persen serta bukan angkatan kerja yang meliputi sekolah 51.41 persen, mengurus RT 35.10 dan lainnya 13.50 persen.

Menurut status pekerja utama bagian terbesar penduduk adalah sebagai pekerja tidak dibayar (37,7 persen) kemudian diikuti secara berturut-turut yaitu usaha / pekerja dibantu buruh tidak dibayar (29,6 persen) usaha atau bekerja sendiri (16,4 persen), buruh / karyawan (13,8 persen) usaha dibantu buruh dibayar (1,8 persen) pekerja bebas non pertanian (0,47 persen) dan pekerja bebas non pertanian (0,2 persen).

Sosial

Pendidikan

Pada tahun ajaran 2005/2006, tercatat sebanyak 134 buah TK dengan 187 orang guru dan 3.898 orang murid. Berarti rasio guru persekolah sebesar 1,4 (dalam 10 buah TK terdapat 14 orang guru), rasio murid perguru sebesar 20,8 (satu guru anak 21 orang murid).

Pada tahun ajaran 2005/2006 tercatat sebanyak 385 buah SD dengan 4.519 orang guru dan 45.024 orang murid. Rasio guru persekolah sebesar 11,7 (sekitar dua belas orang guru persekolah) dan rasio murid perguru 10,0 (rata-rata satu guru untuk 10 murid).

Pada tingkat SLTP tercatat 71 buah sekolah, dengan 1.210 orang guru dan 14.645 orang murid. Rasio guru persekolah sebesar 17,0 dan rasio murid perguru sebesar 12,1.

Pada tahun anggaran 2005/2006, terdapat 32 buah SLTA dengan 458 orang murid. Dengan demikian rasio guru persekolah 14,3 (rata-rata 14 guru persekolah) dan rasio murid perguru 16,6 (satu guru untuk 17 murid).

Pada tahun anggaran 2005/2006, terdapat 2 buah perguruan tinggi yaitu Universitas Lakidende dan Akademi Keperawatan (AKPER) Unaaha. Perguruan tinggi tersebut memiliki 64 orang dosen tetap dan 108 orang dosen luar biasa serta 485 orang mahasiswa.

Pada tahun ajaran 2005/2006, tercatat 4.491 penyandang tiga buta (turun 48,41 persen dari tahun ajaran 2004/2005). Dari jumlah tersebut, telah dientaskan sebanyak 360 orang (8,02), sehingga masih tersisa banyak 4.131 orang (91,98 persen)

Kesehatan

Pada tahun 2005, selain tersedia satu buah rumah sakit dengan kapasitas tempat tidur, juga tersedia 20 puskemas, 72 puskesmas pembantu dan 370 posyandu. Terdapat 25 orang dokter umum atau rata-rata satu dokter per kecamatan, tiga orang dokter gigi atau rata-rata satu dokter untuk empat hingga lima kecamatan, 86 orang bidang atau rata-rata 8 orang per kecamatan dan 101 perawat atau rata-rata tujuh hingga delapan per kecamatan. Sebagai prasarana penunjang kesehatan, pada tahun 2005, di Kabupaten Konawe terdapat 4 buah apotik dan 6 buah toko obat.

Agama

Pada tahun 2005, dari 263.189 jiwa penduduk Kabupaten Konawe 251.417 (95,63 persen) beragama islam, 4.488 (1,62 persen) beragama Kristen protestan, 456 (0,33 persen) beragama Kristen katolik, 6.820 (2,60 persen) beragama hindu dan 8 (0,02 persen ) agama budha.

Ekonomi

Pertanian

Produksi padi tahun 2005 tercatat sebanyak 117.688 ton atau naik 5.81 persen; jagung 2.378 ton atau naik 18,85 persen, ubi kayu 13.456 ton atau naik 21.94 persen, ubi jalar 4.130 ton atau naik 2.18 persen, sedangkan kacang tanah 657 ton atau turun 15,34 persen, kacang kedelai 640 ton atau turun 2.86 persen, dan kacang hijau 640 ton atau turun 11,97 persen.

Secara umum jenis tanaman buah-buahan yang diusahakan meliputi 19 jenis tanaman. Dari 19 jenis tanaman buah-buahan yang diusahakan pada tahun 2005, produksi terlihat sbb : pisang sebanyak 6.715 kuintal, jeruk 11.440 kuintal, nangka 6.113 kuintal, mangga 6.715 kuintal, rambutan 2.648 kuintal, papaya 1.168 kuintal, langsat 20.367 kuintal, durian 4.138 kuintal, nenas 1.126 kuintal, jambu biji 1.527 kuintal, jambu air 1.379 kuintal, dan 6 jenis lainnya (sawo, belimbing, sirsak, salak alpokat dan sukun) yang produksinya dibawah 700 kuintal.

Pada umumnya jenis tanaman sayur-sayuran yang diusahakan di kabupaten konawe hanya disajikan 18 unit tanaman yaitu : bawang merah, bawang putih, bawang daun, kubis, kentang, sawi, kacang merah, kacang panjang, cabe, wortel, tomat, terong, buncis, ketimun, labu, bayam, semangka, dan kangkung. Produksi kacang panjang 10,217 kuintal, terung 4,687 kuintal, ketimun 7.749 kuintal, tomat 2,572 kuintal, kangkung 11,423 kuintal, bayam 4.014 kuintal, cabe 11,012 kuintal, sawi 4,682 kuintal, bawang daun 818 kuintal, kubis 2.341 kuintal, dan labu 2.107 kuintal.

Perkebunan

Jenis perkebunan rakyat yang diusahakan adalah kelapa, kopi, cengke, kakao, jambu mete, kapuk, kapas, kemiri, lada, pala, vanili, pinang, enau, tembakau dan sagu. Terlihat bahwa selama tahun 2005 luas tanaman dari beberapa jenis tanaman perkebunan rakyat yang terbesar adalah kakao seluas 18,059 Ha, jambu mete seluas 15,579 Ha, dan kelapa seluas 9.128,7 Ha, jenis tanama lainnya mempunyai luas tanaman dibawah 7000 Ha.

Dari sisi produksi, jenis tanaman perkebunan terbesar adalah kakao 6.618,6 ton, dan kelapa sebesar 4.197 ton jenis tanaman lainnya mempunyai produksi tanaman dibawah 3000 ton.

Peternakan

Populasi ternak besar dan kecil seperti sapi, kerbau, kuda, kambing, domba dan babi pada tahun 2005 berturut-turut tercatat sebesar 54.828 ekor, 584 ekor, 14 ekor, 12.375 ekor, 0 ekor dan 8.814 ekor. Dibanding dengan tahun 2004 berturut-turut tercatat sebesar 54.120 ekor, 595 ekor, 13 ekor, 10,702 ekor, 0 ekor, dan 7.516 ekor. Berarti ternak yang mengalami peningkatan adalah sapi, kuda, kambing dan babi, sedangkan yang mengalami penurunan adalah kerbau.

Populasi unggas selama tahun 2005 tercatat sebagai berikut : ayam buras 1.235.688 ekor, ayam ras 20.200 ekor, dan itik/manila 87,864 ekor. Dibanding tahun sebelumnya ayam buras meningkat 180.713 ekor (17,13 persen) ayam ras meningkat 2.700 ekor atau (15,43 persen) dan itik manila meningkat 5.802 ekor (7,07 persen).

Perikanan

Jumlah armada perahu/kapal yang digunakan untuk penangkapan ikan tahun 2005 tercatat sebanyak 3.960 unit. Sebagai besar berupa perahu tidak bermotor 80.37 persen atau 3.197 unti, motor temper sebesar 15,86 persen (628 unit), dan kapal motor sebesar 3.31 persen atau 1.31 unit.

Produksi perikanan selama tahun 2005 sebesar 20.994 ton dengan nilai 165,292,05 juta rupiah terdiri atas hasil budidaya 1474, 2 ton dengan nilai 31.707,05 juta rupiah serta hasil penagkapan di laut dan perairan umum sebanyak 19.519,8 ton dengan nilai 133.585 juta rupiah disbanding dengan tahun 2003 yang berjumlah 20.286 ton dengan nilai 170.183 juta rupiah,terdiri atas hasil budidaya 1.387 ton dengan nilai 39.944 juta rupiah serta hasil pengkapan di laut dan perairan umum sebayak 18.899 ton dengan nilai 129.339 juta rupiah.

Industri

Pada tahun 2005 jumlah usaha industri kecil/kerajinan rumah tangga yang tercatat pada Dinas Perindag Kabupaten Konawe sebanyak 2.542 unit menyerap 13.036 orang tenaga kerja, terdiri dari 754 unit industri kecil formal dengan 4.779 orang tenaga kerja dan 1.788 unit industri kecil non formal dengan 8.257 orang tenaga kerja. Dari 2.542 unit industri kecil tersebut menghasilkan produksi sebesar 35.324,34 juta rupiah, masing-masing 29.854,60 juta rupiah dan 5.469,74 juta rupiah dari indutri kecil formal dan non formal.

Perdagangan

Nilai ekspor tahun 2005 mencapai 2.747.290 US$. Sekitar 58,90 persen atau sebesar 343.210 US$ adalah hasil perikanan/kelautan dan sisanya 41,10 persen atau 339,700 US$ merupakan hasil pertanian lainnya dan peralatan mesin genset.

Jenis komoditi andalan adalah udang beku sebesar 1.650.380 US$ (60,07 persen). Selain itu peralatan mesin genset, ikan cakalang dan kayu olahan masing-masing sebesar 839.290 US$ (30,55 persen), 86.160 US$ (3,14 persen) dan 81.460 US$ (2,97 persen). Sementara 3 jenis komoditi lainnya masih dibawah 2 persen.

Jepang merupakan negara tujuan ekspor utama. Seluruh ekspor hasil perikanan/kelautan, minus ikan moradji dan kulit kerang, atau sekitar 1.736.540 US$ (63,21 persen) dari total ekspor ditujukan ke Jepang. Negara utama lainnya adalah Singapura sekitar 839.290 US$ (30,55 persen).

Nilai perdagangan antar pulau selama tahun 2005 mencapai 15.540.178 juta rupiah. Hampir sebagian besar (49,65 persen) merupakan hasil subsektor peternakan. Subsektor perkebunan mencapai 41,47 persen dan sisanya 6,58 persen dari subsektor kehutanan dan 2,30 persen dari subsektor tanaman pangan.

Menurut jenis komoditi, sapi merupakan unggulan pertama yaitu sekitar 48,26 persen. Komoditas unggulan yang lain adalah mete gelondingan dan batang kelapa, masing-masing sebesar 20,37 dan 8,54 persen. Komoditas lainnya masing-masing dibawah 5 persen.

Transportasi dan Komunikasi

Panjang Jalan

Panjang jalan di Kabupaten Konawe tahun 2004 mencapai 1.341,8 km yang terdiri atas Jalan Negara 118 km atau 5,80 persen, Jalan Provinsi 476,0 km atau 43,43 persen dan Jalan Kabupaten 747,8 km atau 50,81 persen.

Menurut jenis permukaan, jalan beraspal 543,90 km atau 40,54 persen, jalan kerikil 582,90 km atau 43,44 persen, permukaan tanah 94,00 km atau 7,01 persen dan tidak dirinci 124 km atau 9,01 persen.

Pos dan Telekomunikasi

Pada tahun 2005 tercatat 9 kantor pos dan giro pembantu, 9 unit pos keliling desa, 7 rumah pos dan 9 unit bis surat.

Pengiriman benda pos dalam negeri dan luar negeri dari tahun ketahun menunjukkan turun menurun. Pengiriman benda pos tahun 2004 mencapai 46,342 kg. Sedangkan penerimaan tercatat sebanyak 35,989 kg.

Kapasitas sentral telepon otomat di Konawe tahun 2004 sebanyak 2.306 saluran, sementara sambungan induk 1.444 saluran.

Pranala luar