Brigade Infanteri 17

Brigade Infanteri Para Raider 17/Sakti Budi Bhakti disingkat Brigif Para Raider 17/SBB atau Brigif PR 17/Kujang I merupakan satuan setingkat Brigade Dalam jajaran Divisi Infanteri 1/Kostrad. Brigif Para Raider ini terdiri dari tiga batalyon, 1 Detasemen Maskas & 1 Detasemen Khusus:

  1. Yonif Para Raider 305/Tengkorak (Karawang, Jawa Barat)
  2. Yonif Para Raider 328/Dirgahayu (Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat)
  3. Yonif Para Raider 330/Tri Dharma (Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat).
  4. Detasemen Markas Brigif Para Raider 17/Sakti Budi Bhakti (Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur)
  5. Detasemen Pandu Taikam Brigif Para Raider 17/Sakti Budi Bhakti (Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur)
Brigade Infanteri Para Raider 17/Sakti Budi Bhakti
Lambang Brigif Para Raider 17/SBB
Dibentuk20 Mei 1966
NegaraIndonesia
CabangInfanteri Para Raider
Tipe unitSatuan Tempur
PeranPasukan Pemukul Reaksi Cepat Lintas Udara
Bagian dariDivisi Infanteri 1/Kostrad
MarkasCijantung, Jakarta Timur, DKI JAYA
JulukanBrigif PR 17/Kujang I
MotoProfesional, Modern & Menentukan
Baret HIJAU LUMUT 
MaskotKujang
Ulang tahun20 Mei
Situs webwww.brigifpararaider17.com
Tokoh
KomandanKolonel Inf. Febi Triandoko, M.Si.(Han).
Kasbrigif

Markas Komando (Mako) Brigif Para Raider 17/Kujang I terletak di Cijantung, Jakarta Timur. Brigade ini didirikan pada tanggal 20 Mei 1966. Satuan ini sebelumnya bernama Brigade Infanteri Lintas Udara 17/Kujang I disingkat Brigif Linud 17/Kujang I.

Sejarah

Brigif Linud 17/Kujang I resmi berdiri pada 20 Mei 1966 dalam sebuah upacara di Bandung yang dipimpin oleh Jenderal TNI Soeharto selaku Menpangad (setingkat KSAD). Tanggal ini sengaja dipilih karena menyesuaikan hari lahir komando di atasnya, yaitu Kodam III/Siliwangi, yang lahir pada 20 Mei 1946. Awalnya, Brigif Linud 17/Kujang I memang berada di bawah Kodam III/Siliwangi. Baru sekitar tahun 1969 Brigif Linud 17/Kujang I dialihkan ke Kostrad.[1]

Sebagai komandan pertama ditunjuk Kolonel Inf Himawan Soetanto, perwira asal Magetan, Jawa Timur yang besar di Siliwangi dan dikenal setia pada Soeharto. Saat meresmikan Brigif Linud 17/Kujang I, Soeharto baru saja memperoleh Supersemar. Karena keberadaan Kolonel Inf Himawan Soetanto dan Supersemar itu, interpretasi bahwa Brigif Linud 17/Kujang I dirancang sebagai bagian dari konsolidasi rezim Orde Baru sulit dihindari.

Tanggal peresmian Brigif Linud 17/Kujang I sengaja dibuat sama dengan hari lahir Divisi Siliwangi, juga berdasarkan alasan historis mengingat tiga satuan yang berada di bawah Brigif Linud 17/Kujang I, masing-masing Yonif Para Raider 305/Tengkorak (Karawang, Jawa Barat), Yonif Para Raider 328/Dirgahayu (Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat), Yonif Para Raider 330/Tri Dharma (Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat). merupakan satuan yang mulanya organik Kodam III/Siliwangi.

Organisasi

Detasemen Pandu Pengintaian Keamanan (Denpandutaikam) merupakan satuan setingkat Detasemen yang berada di bawah Brigif Para Raider 17/Kujang I Kostrad. Detasemen ini dibentuk pada 16 Januari 2020.[2] memiliki kemampuan khusus melaksanakan infiltrasi malam hari dengan cara diterjunkan (free fall) untuk mendukung satuan Yonif Para Raider yang akan masuk di sasaran. Denpandutaikam juga membawahi Kompi Pandu Udara. Termasuk Tim KDOL (Kelompok Depan Operasi Linud) memahami dan mampu menerapkan Teknik dan Taktik dalam melaksanakan tugas sebagai Tim KDOL. Dan juga siap memberikan dukungan sesuai tugas dan fungsinya kepada Satgas Linud dalam Operasi Lintas Udara. Per 2020, detasemen ini dipimpin oleh Kapten Inf Indra Lutfi Wibisono, S.E.

Komandan

  1. Kolonel Inf Himawan Sutanto (1966—1968)⭐⭐⭐
  2. Kolonel Inf M. Sanif (1968—1971)⭐⭐⭐
  3. Kolonel Inf Djoni Abdurachman (1971—1974)⭐⭐
  4. Kolonel Inf Soegiarto (1974—1977)⭐⭐⭐
  5. Kolonel Inf Feisal Tanjung (1977—1979)⭐⭐⭐⭐
  6. Kolonel Inf Ade Picaulima (1979—1981)⭐⭐
  7. Kolonel Inf Kilian Sidabutar (1981—1984)⭐⭐
  8. Kolonel Inf Makmun Rasyid (1984—1987)
  9. Kolonel Inf I Ketut Wirdhana (1987—1989)⭐⭐
  10. Kolonel Inf Dr. E.D. Bimo Prakoso, PSC., MPA., M.Sc. (1989—1990)⭐⭐
  11. Kolonel Inf Agus Widjojo (1990—1992)⭐⭐⭐
  12. Kolonel Inf Soegiono (1992—1993)⭐⭐⭐
  13. Kolonel Inf Susilo Bambang Yudhoyono (1993—1994)⭐⭐⭐⭐
  14. Kolonel Inf Ryamizard Ryacudu (1994—1995)⭐⭐⭐⭐
  15. Kolonel Inf Moch Irianto (1995—1996)⭐⭐
  16. Kolonel Inf Suroyo Gino (1996—1998)⭐⭐
  17. Kolonel Inf Andi Geerhan Lantara (1998—2002)⭐⭐⭐
  18. Kolonel Inf Adi Mulyono (2002—2003)⭐⭐
  19. Kolonel Inf Muhammad Munir (2003—2004)⭐⭐⭐
  20. Kolonel Inf Heronimus Guru (2004—2006)⭐⭐
  21. Kolonel Inf Surawahadi (2006—2008)⭐⭐
  22. Kolonel Inf Muslimin Akib (2008—2010)⭐
  23. Kolonel Inf Ida Bagus Purwalaksana (2010—2011)⭐⭐⭐
  24. Kolonel Inf Tandyo Budi Revita (2011—2012)⭐⭐
  25. Kolonel Inf Bobby Rinal Makmun (2012—2014)[3]⭐⭐
  26. Kolonel Inf Christian Kurnianto Tehuteru (2014—2015)⭐
  27. Kolonel Inf Elkines Villando Dewangga Kusumawide, S.AP. (2015—2016)[4]
  28. Kolonel Inf Hengki Yuda Setiawan (2016—2017)[5]
  29. Kolonel Inf Riksani Gumay (2017—2019)[6]
  30. Kolonel Inf Ade Rony Wijaya (2019—2020)
  31. Kolonel Inf Marwan Supriyanto (2020—2021)
  32. Kolonel Inf Fendri Navyanto Ramita (2021—2022)
  33. Kolonel Inf Febi Triandoko, M.Si.(Han). (2022—Sekarang)

Referensi