Dampak pandemi COVID-19 terhadap komunitas LGBT

Revisi sejak 8 April 2023 16.53 oleh Sastra wwangta (bicara | kontrib) (Menyunting artikel baru)

{inuse}LGBT merupakan suatu akronim dari Lesbian, Gay, Bisexual, sertaTransgender[1]. Hal tersebut merujuk ke suatu individualis yang berpikiran orientasi dalam satu kelamin saja. Dalam artian lain, memiliki rasa cinta terhadap sesama jenis.

Latar Belakang

Negara yang tergabung pada PPB dihimbau oleh badan internasional tersebut untuk serius dalam menangani dan membuat kebijakan mengenai pandemi Covid 19 dan damapknya, serta akibat yang di dapatkan oleh kaum lesbian, gay, bisexsuall, serta transgender di dunia. Pandemi yang melanda beberapa tahun itu, ditakutkan sangat berpengaruh pada kesehatan kaum LGBT dan lingkungan sekitarnya.[2]

Efek Pandemi

Pandemi COVID-19 mempunyai efek sangat besar terhadap semua kelompok manusia di dunia, salah satunya ialah orang dengan komunitas LGBT. Bertahan hidup setalah mengalai gempuran masa-masa krisis tersebut bukanlah hal yang mudah, dikarenakan banyak berbagai sektor kehidupan yang lpengoperasiannya kurang stabil bahkan ada yang berhenti, seperti halnya ekonomi, sosial. Sama halnyan dengan kaum LGBT, selepas pandemi hilang, pasti merasakan suatu hal yang baru.

LGBT di Indonesia

Deretan hal-hal susah yang beragam telah menambah berat beban kehidulpan LGBT. Pandemi COVID-19 telah mengakibatkan hilangnya pekerjaan bagi kaum LGBT di Indonesia, sehingga kapasitas pengangguran menjadi tinggi dan ketidakamanan finansial. Banyak dari mereka yang dipecat ataupun dikurangi waktu efektifnya dalam bekerja. [3]

Refrensi

  1. ^ "Impact of the COVID-19 pandemic on the LGBT community". Wikipedia (dalam bahasa Inggris). 2023-03-27. 
  2. ^ WHAT IS SOCIAL STIGMA? Social stigma in the context of health is the negative association between a person or group of people who share certain characteristics and a specific disease. In an outbreak, this may mean people are labelled, stereotyped, discriminated against, treated separately, and/or experience loss of status because of a perceived link with a disease.
  3. ^ "lgbt Archives". Unit Kajian Gender & Seksualitas (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-04-08.