Defisiensi vitamin B12

Revisi sejak 9 April 2023 09.12 oleh RedomeID (bicara | kontrib) (Artikel baru yang ditulis oleh peserta WikiLatih Daring XVI (diselenggarakan oleh Pendidikan Wikimedia Indonesia) telah dilakukan penilaian.)

Defisiensi vitamin B12 memiliki kemungkinan besar diderita oleh lansia dan vegetarian ketat yang tidak mengkonsumsi vitamin B12 dalam jumlah yang tepat.[1] Nama lain vitamin B12 adalah kobalamin hal ini disebabkan karena memiliki beberapa bentuk yang mengandung mineral kobalt.[1] Vitamin B12 merupakan salah satu zat gizi mikro yang larut dalam air dan memiliki peran penting bagi tubuh seperti berperan dalam proses pembentukan sel darah merah dan fungsi saraf.[2] Walaupun dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sedikit, saat mengalami defisiensi vitamin B12 dapat menyebabkan gangguan hematologis, pencernaan, kejiwaan, dan neurologi.[2] Gangguan hematologis yang muncul seperti kelelahan, gagal jantung, nokturia dan kesulitan bernapas ketika beraktivitas.[2] Jika gangguan neurologi berupa demielinasi, atrofia, gangguan kejiwaan, strok, demensia dan sebagainya.[2]

Referensi

  1. ^ a b Salsabila, Dea Muthia (2020-10-03). "DEFISIENSI VITAMIN B12 DAN GANGGUAN NEUROLOGIS". Jurnal Medika Hutama. 2 (01 Oktober): 238–249. ISSN 2715-9728. 
  2. ^ a b c d Briani, Chiara; Tolle, Chiara Dalla; Citton, Valentina; Manara, Renzo; Pompanin, Sara; Binotto, Gianni; Adami, Fausto (2013/15 November). "Cobalamin Deficiency: Clinical Picture and Radiological Findings". Kesehatan. 5 (11): 4521–4539. doi:10.3390/nu5114521.