Kota Banda Aceh
Kota Banda Aceh (bahasa Aceh: Jawoë: بندر اچيه) merupakan kota sekaligus ibu kota dari Provinsi Aceh, Indonesia.[1][5] Sebagai pusat pemerintahan provinsi, Kota Banda Aceh menjadi pusat kegiatan ekonomi, politik, sosial dan budaya. Kota Banda Aceh juga merupakan kota Islam yang paling tua di Asia Tenggara, di mana Kota Banda Aceh merupakan ibu kota dari Kesultanan Aceh.[6]
Kota Banda Aceh
Koeta Radja | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |||||||
• Jawoe/Jawi | بندر اچيه | ||||||
Julukan: Kota Serambi Mekkah | |||||||
Koordinat: 5°33′00″N 95°19′03″E / 5.55°N 95.3175°E | |||||||
Negara | Indonesia | ||||||
Provinsi | Aceh | ||||||
Tanggal berdiri | 22 April 1205 | ||||||
Jumlah satuan pemerintahan[1] | Daftar
| ||||||
Pemerintahan | |||||||
• Bupati | Bakri Siddiq | ||||||
• Wakil Bupati | Lowong | ||||||
Luas | |||||||
• Total | 61,36 km2 (2,369 sq mi) | ||||||
Populasi | |||||||
• Total | 270.328 | ||||||
• Kepadatan | 4.405,60/km2 (11,410,5/sq mi) | ||||||
Demografi | |||||||
• Agama | Islam 98,07% Buddha 1,07% Kristen 0,85% - Protestan 0,66% - Katolik 0,19% Hindu 0,01% [3] | ||||||
• Bahasa | Indonesia, Aceh | ||||||
• IPM | 85,71 (2021) sangat tinggi[4] | ||||||
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) | ||||||
Kode BPS | |||||||
Kode area telepon | +62 651 | ||||||
Pelat kendaraan | BL xxxx A**/J*/L** | ||||||
Kode Kemendagri | 11.71 | ||||||
Kode SNI 7657:2023 | BTJ | ||||||
DAU | Rp 591.711.772.000,- | ||||||
Semboyan daerah | Kota Madani dan Gemilang | ||||||
Situs web | bandaacehkota |
Sejarah
Banda Aceh sebagai ibu kota Kesultanan Aceh Darussalam berdiri pada abad ke-14. Kesultanan Aceh Darussalam dibangun di atas puing-puing kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha yang pernah ada sebelumnya, seperti Kerajaan Indra Purba, Kerajaan Indra Purwa, Kerajaan Indra Patra, dan Kerajaan Indrapura (Indrapuri). Dari batu nisan Sultan Firman Syah, salah seorang sultan yang pernah memerintah Kesultanan Aceh, didapat keterangan bahwa Kesultanan Aceh beribu kota di Kutaraja (Banda Aceh). (H. Mohammad Said a, 1981:157).[7]
Kemunculan Kesultanan Aceh Darussalam yang beribu kota di Banda Aceh tidak lepas dari eksistensi Kerajaan Islam Lamuri. Pada akhir abad ke-15, dengan terjalinnya suatu hubungan baik dengan kerajaan tetangganya, maka pusat singgasana Kerajaan Lamuri dipindahkan ke Meukuta Alam.[8] Lokasi istana Meukuta Alam berada di wilayah Banda Aceh.
Sultan Ali Mughayat Syah memerintah Kesultanan Aceh Darussalam yang beribu kota di Banda Aceh, hanya selama 10 tahun. Menurut prasasti yang ditemukan dari batu nisan Sultan Ali Mughayat Syah, pemimpin pertama Kesultanan Aceh Darussalam ini meninggal dunia pada 12 Dzulhijah Tahun 936 Hijriah atau bertepatan dengan tanggal 7 Agustus 1530 Masehi. Kendati masa pemerintahan Sultan Mughayat Syah relatif singkat, namun ia berhasil membangun Banda Aceh sebagai pusat peradaban Islam di Asia Tenggara. Pada masa ini, Banda Aceh telah berevolusi menjadi salah satu kota pusat pertahanan yang ikut mengamankan jalur perdagangan maritim dan lalu lintas jemaah haji dari perompakan yang dilakukan armada Portugis.
Pada masa Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh tumbuh kembali sebagai pusat perdagangan maritim, khususnya untuk komoditas lada yang saat itu sangat tinggi permintaannya dari Eropa. Iskandar Muda menjadikan Banda Aceh sebagai taman dunia, yang dimulai dari komplek istana. Komplek istana Kesultanan Aceh juga dinamai Darud Dunya (Taman Dunia).
Pada masa agresi kedua Belanda, terjadi evakuasi besar-besaran pasukan Aceh keluar dari Banda Aceh yang kemudian dirayakan oleh Van Swieten dengan memproklamasikan jatuhnya kesultanan Aceh dan mengubah nama Banda Aceh menjadi Kuta Raja. Setelah masuk dalam pangkuan Pemerintah Republik Indonesia baru sejak 28 Desember 1962 nama kota ini kembali diganti menjadi Banda Aceh berdasarkan Keputusan Menteri Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah bertanggal 9 Mei 1963 No. Des 52/1/43-43.
Pada tanggal 26 Desember 2004, kota ini dilanda gelombang pasang tsunami yang diakibatkan oleh gempa 9,2 Skala Richter di Samudra Hindia. Bencana ini menelan ratusan ribu jiwa penduduk dan menghancurkan lebih dari 60% bangunan kota ini. Berdasarkan data statistik yang dikeluarkan Pemerintah Kota Banda Aceh, jumlah penduduk Kota Banda Aceh hingga akhir Mei 2019 adalah sebesar 270.321 jiwa.[9]
Geografi
Letak astronomis Banda Aceh adalah 05°16'15"–05°36'16" Lintang Utara dan 95°16'15"–95°22'35" Bujur Timur dengan tinggi rata-rata 0,80 meter di atas permukaan laut.
Batas Wilayah
Kota Banda Aceh berbatas dengan;
Utara | Selat Malaka |
Timur | Kabupaten Aceh Besar |
Selatan | Kabupaten Aceh Besar |
Barat | Samudra Hindia |
Geologi
Berdasarkan peta geologi lembar Banda Aceh, Sumatra (Bennet et al, 1981), wilayah Kota Banda Aceh umumnya tersusun oleh endapan kuarter yang terdiri dari endapan pematang pantai, endapan rawa, dan endapan aluvial berumur Pleistosen dan Holosen. Berdasarkan data pemboran, lapisan endapan aluvial dekat dengan pantai dapat mencapai ketebalan 206 meter di bawah permukaan tanah di daerah Cot Paya di sebelah Timur Sungai Krueng Aceh. Sementara itu, beberapa puluh kilometer ke arah hulu di daerah Lambaro, endapan aluvium mempunyai ketebalan minimum 70 meter dengan proporsi 20% pasir dan 80% lempung pasiran hingga pasir lempungan (Ploethner dan Siemon, 2006).[10]
Iklim
Seperti wilayah lain di Indonesia, Kota Banda Aceh memiliki iklim tropis yang disertai dengan dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Curah hujan tahunan di wilayah kota Banda Aceh berkisar antara 1039 hingga 1907 milimeter. Rata-rata suhu udara di wilayah Banda Aceh adalah 25°–28 °C. Tingkat kelembapan udara di wilayah ini berada pada angka 70% hingga 80%.[11]
Data iklim Banda Aceh, Indonesia | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rekor tertinggi °C (°F) | 36 (97) |
38 (100) |
39 (102) |
33 (91) |
37 (99) |
37 (99) |
37 (99) |
42 (108) |
35 (95) |
38 (100) |
34 (93) |
36 (97) |
42 (108) |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 27.8 (82) |
28.8 (83.8) |
31 (88) |
32 (90) |
30 (86) |
30.3 (86.5) |
30.1 (86.2) |
30.9 (87.6) |
30.1 (86.2) |
30.5 (86.9) |
28.9 (84) |
27.9 (82.2) |
29.86 (85.78) |
Rata-rata harian °C (°F) | 25.9 (78.6) |
26.5 (79.7) |
27.3 (81.1) |
28.3 (82.9) |
27.6 (81.7) |
27.9 (82.2) |
27.5 (81.5) |
28.2 (82.8) |
27.4 (81.3) |
28 (82) |
26.8 (80.2) |
26.2 (79.2) |
27.3 (81.1) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 24.1 (75.4) |
24.2 (75.6) |
23.7 (74.7) |
24.6 (76.3) |
25.2 (77.4) |
25.6 (78.1) |
24.9 (76.8) |
25.6 (78.1) |
24.7 (76.5) |
25.5 (77.9) |
24.7 (76.5) |
24.5 (76.1) |
24.78 (76.62) |
Rekor terendah °C (°F) | 17 (63) |
18 (64) |
20 (68) |
20 (68) |
21 (70) |
17 (63) |
18 (64) |
18 (64) |
20 (68) |
17 (63) |
21 (70) |
20 (68) |
17 (63) |
Presipitasi mm (inci) | 124 (4.88) |
101 (3.98) |
119 (4.69) |
103 (4.06) |
116 (4.57) |
70 (2.76) |
69 (2.72) |
81 (3.19) |
98 (3.86) |
151 (5.94) |
220 (8.66) |
222 (8.74) |
1.474 (58,05) |
Rata-rata hari hujan | 9 | 7 | 8 | 8 | 8 | 6 | 6 | 7 | 8 | 11 | 12 | 12 | 102 |
% kelembapan | 81 | 76 | 81 | 82 | 81 | 73 | 74 | 71 | 77 | 81 | 83 | 84 | 78.7 |
Rata-rata sinar matahari harian | 6 | 7 | 7 | 7 | 7 | 8 | 8 | 8 | 7 | 6 | 5 | 5 | 6.8 |
Sumber #1: Climate-Data.org[12] & BMKG[13] | |||||||||||||
Sumber #2: Weatherbase[14] & Weather2travel[15] |
Pemerintahan
Daftar Wali kota
Wali Kota Banda Aceh | |||||||||
No. | Foto | Wali Kota | Mulai Jabatan | Akhir Jabatan | Prd. | Ket. | Wakil Wali Kota | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Teuku Ali Basyah | 1957 | 1959 | 1 | [ket. 1] | ||||
2 | Teuku Oesman Yacoub | 1959 | 1967 | 2 | [ket. 2] | ||||
3 | T. Mohd. Syah | 1967 | 1968 | 3 | |||||
4 | T. Ibrahim | 1968 | 1970 | 4 | |||||
(2) | Teuku Oesman Yacoub | 1970 | 1973 | ||||||
5 | Drs. Zein Hasjmy |
1973 | 1978 | 5 | |||||
6 | Drs. Djakfar Ahmad |
1978 | 1983 | 6 | |||||
7 | Drs. Baharuddin Yahya |
1983 | 1988 | 7 | |||||
1988 | 1993 | 8 | |||||||
8 | Drs. Said Hussain Al-Haj |
1993 | 1998 | 9 | |||||
i | Drs. Muhammad Y |
1998 | 1998 | [ket. 3] | |||||
9 | Drs. Zulkarnain |
1998 | 2003 | 10 | |||||
i | Drs. H. Syarifuddin Latief |
2003 | 26 Desember 2004 | — | [ket. 4] [ket. 5] |
||||
i | Ir. Mawardy Nurdin M.Eng, Sc |
8 Februari 2005 | 1 April 2006 | — | [ket. 4] | ||||
i | Drs. Razali Yussuf |
1 April 2006 | 19 Februari 2007 | — | [ket. 4] | ||||
10 | Ir. Mawardy Nurdin M.Eng, Sc |
19 Februari 2007 | 19 Februari 2012 | 11 | Illiza Sa'aduddin Djamal | ||||
i | Drs. T. Saifuddin TA M.Si |
19 Februari 2012 | 4 Juli 2012 | — | [ket. 4] | - | |||
(10) | Ir. Mawardy Nurdin M.Eng, Sc |
4 Juli 2012 | 8 Februari 2014 | 12 | [ket. 6] | Illiza Sa'aduddin Djamal | |||
i | Hj. Illiza Sa'aduddin Djamal S.E. |
17 Februari 2014 | 16 Juni 2014 | [ket. 7] | — | ||||
11 | 16 Juni 2014 | 7 Juli 2017 | Zainal Arifin | ||||||
12 | H. Aminullah Usman S.E., Ak., M.M. |
7 Juli 2017 | 7 Juli 2022 | 13 | Zainal Arifin | ||||
i | H. Bakri Siddiq S.E., M.Si. |
7 Juli 2022 | 7 Juli 2023 | — | [ket. 4] | — | |||
i | Amiruddin S.E., M.Si. |
7 Juli 2023 | 14 Juli 2023 | — | [ket. 8] | — | |||
14 Juli 2023 | Petahana | — | [ket. 4] [16] |
- Keterangan
Dewan Perwakilan
DPRK Banda Aceh memiliki 30 orang anggota yang dipilih secara langsung dalam pemilihan umum legislatif lima tahun sekali. Anggota DPRK Banda Aceh yang saat ini menjabat adalah hasil Pemilu 2019 yang menjabat untuk periode 2019-2024 sejak 11 September 2019.[17] DPRK Banda Aceh dipimpin oleh satu ketua dan dua wakil ketua yang berasal dari partai politik pemilik kursi dan suara terbanyak. Pimpinan DPRK Banda Aceh periode 2019-2024 dijabat oleh Farid Nyak Umar dari Partai Keadilan Sejahtera sebagai Ketua, Usman dari Partai Amanat Nasional sebagai Wakil Ketua I, dan Isnaini Husda dari Partai Demokrat sebagai Wakil Ketua II.[18] Berikut ini adalah komposisi anggota DPRK Banda Aceh dalam tiga periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||
---|---|---|---|---|
2014–2019[19] | 2019–2024[20] | 2024–2029 | ||
PKB | 0 | 0 | 1 | |
Gerindra | 2 | 4 | 4 | |
Golkar | 3 | 3 | 3 | |
NasDem | 4 | 3 | 5 | |
PKS | 4 | 5 | 5 | |
PAN | 3 | 5 | 5 | |
Demokrat | 5 | 5 | 5 | |
PPP | 3 | 2 | 2 | |
PNA | 0 | 1 | 0 | |
PDA | 1 | 0 | 0 | |
Partai Aceh | 4 | 2 | 0 | |
PKPI | 1 | 0 | ||
Jumlah Anggota | 30 | 30 | 30 | |
Jumlah Partai | 10 | 9 | 8 |
Kecamatan
Kota Banda Aceh memiliki 9 kecamatan dan 90 gampong dengan kode pos 23111-23244 (dari total 243 kecamatan dan 5827 gampong di seluruh Aceh). Per tahun 2010 jumlah penduduk di wilayah ini adalah 224.209 (dari penduduk seluruh provinsi Aceh yang berjumlah 4.486.570) yang terdiri atas 115.296 pria dan 108.913 wanita (rasio 105,86). Dengan luas daerah 617 ha (dibanding luas seluruh provinsi Aceh 5.677.081 ha), tingkat kepadatan penduduk di wilayah ini adalah 36.425 jiwa/km² (dibanding kepadatan provinsi 78 jiwa/km²). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya sebesar 238.814 jiwa dengan luas wilayahnya 61,36 km² dan sebaran penduduk 3.892 jiwa/km².[1][5]
Daftar kecamatan dan gampong di Kota Banda Aceh, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Gampong |
Daftar Gampong |
---|---|---|---|
11.71.01 | Baiturrahman | 10 | |
11.71.07 | Banda Raya | 10 | |
11.71.08 | Jaya Baru | 9 | |
11.71.02 | Kuta Alam | 11 | |
11.71.06 | Kuta Raja | 6 | |
11.71.05 | Lueng Bata | 9 | |
11.71.03 | Meuraxa | 16 | |
11.71.04 | Syiah Kuala | 10 | |
11.71.09 | Ulee Kareng | 9 | |
TOTAL | 90 |
Ekonomi
Kesehatan
Rumah sakit
№ | Kode | Nama Rumah Sakit | Jenis | Tipe | Alamat |
---|---|---|---|---|---|
1. | 1171015 | RSUD dr. Zainoel Abidin | RSUD | A | Jalan Teuku Moh. Daud Beureueh №108, Bandar Baru, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Aceh 24415 |
2. | 1171110 | RSUD Meuraxa | RSUD | B | Jalan Soekarno–Hatta №1, Mibo, Kec. Banda Raya, Kota Banda Aceh, Aceh 23231 |
3. | 1171143 | RS Bhayangkara Aceh | RS | C | Jalan Cut Nyak Dhien №23, Lamteumen Barat, Kec. Jaya Baru, Kota Banda Aceh, Aceh 23232 |
4. | 1171146 | RS Cempaka Az-Zahra | RS | C | Jalan Pocut Baren №36, Laksana, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Aceh 24415 |
5. | 1171096 | RS Harapan Bunda Aceh | RS | C | Jalan Teuku Umar №181, Seutui, Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Aceh 23243 |
6. | 1171026 | RS Iskandar Muda | RS | B | Jalan T. Angkasa Bendahara №1, Kuta Alam, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Aceh 24415 |
7. | 1171041 | RS Jiwa Banda Aceh | RS Jiwa | A | Jalan Dr. Syarif Thayeb №25, Bandar Baru, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Aceh 23126 |
8. | 1171085 | RS Malahayati | RS | C | Jalan Cut Nyak Dhien №498, Lamteumen Timur, Kec. Jaya Baru, Kota Banda Aceh, Aceh 23232 |
9. | 1171145 | RS Meutia Aceh | RS | D | Jalan Cut Mutia №55, Kampung Baru, Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Aceh 23116 |
10. | 1171150 | RS Pertamedika Ummi | RS | C | Jalan Sekolah №5, Ateuk Pahlawan, Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Aceh 23241 |
11. | 1171147 | RS Prince Nayef | RS | D | Jalan Lingkar Kampus №1, Kopelma Darussalam, Kec. Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Aceh 24411 |
12. | 1171106 | RS Teuku Fakinah | RS | C | Jalan Jend. Sudirman №27, Geuceu Iniem, Kec. Banda Raya, Kota Banda Aceh, Aceh 23232 |
13. | 1171121 | RSIA Provinsi Aceh | RSIA | B | Jalan Prof. A. Majid Ibrahim I №3, Punge Jurong, Kec. Meuraxa, Kota Banda Aceh, Aceh 23116 |
Media Massa
Radio
Kota Banda Aceh juga memiliki beberapa terdiri dari 25-stasiun radio bersiaran lokal seperti:
Nama | Frekuensi |
---|---|
Radio Republik Indonesia (RRI Banda Aceh Pro-1) | FM 97.7 |
Radio Republik Indonesia (RRI Banda Aceh Pro-2) | FM 92.6 |
Radio Republik Indonesia (RRI Banda Aceh Pro-3) | FM 88.6 |
Radio Republik Indonesia (RRI Banda Aceh Pro-4) | FM 87.8 |
Binkara FM | FM 89.4 |
Pop FM | FM 89.6 |
Serambi FM | FM 90.2 |
Seulaweut FM | FM 91.0 |
Hot FM | FM 93.2 |
Three FM | FM 94.5 |
Meugah FM | FM 95.3 |
A-Radio FM | FM 96.1 |
Radio MNC Trijaya Banda Aceh (MNC Trijaya FM) | FM 96.9 |
Baiturrahman FM | FM 98.5 |
Toss FM | FM 99.3 |
P-Radio FM | FM 100.3 |
Radio Elshinta FM Banda Aceh (Elshinta Radio) | FM 100.9 |
Kontiki FM | FM 101.2 |
Antero FM | FM 102.0 |
OZ Radio FM | FM 102.8 |
Djati FM | FM 103.6 |
Flamboyant FM | FM 105.2 |
Nikoya FM | FM 106.0 |
Radio Rumoh PMI FM | FM 107.0 |
Radio Rodja FM | FM 107.7 |
Televisi
Pariwisata
Kota Banda Aceh sebagai ibu kota dari Kesultanan Aceh Darussalam yang dahulunya merupakan salah satu dari lima Kerajaan Islam terbesar di dunia menyimpan berbagai situs peninggalan sejarah dari berbagai masa, mulai dari masa Kesultanan, masa Kolonial Belanda, masa bergabung dalam bingkai NKRI, masa konflik hingga tsunami. Berbagai situs objek wisata tersebut antara lain adalah Masjid Raya Baiturrahman, Komplek Taman Ghairah, Museum Sejarah Aceh, Museum Tsunami Aceh, Makam Sultan Iskandar Muda dan berbagai macam situs peninggalan sejarah lainnya terdapat di berbagai sudut kota Islam tertua di Asia Tenggara ini.
Galeri
-
Komplek Taman Ghairah merupakan taman Kesultanan Aceh yang berada di jantung Kota Banda Aceh
-
Makam Sultan Iskandar Muda yang merupakan Sultan Aceh paling termasyur sepanjang sejarah.
-
Masjid Tua Ulee Kareng
Kota kembar
Referensi
- ^ a b c "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Désémber 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>
tidak sah; nama "Permendagri-137-2017" didefinisikan berulang dengan isi berbeda - ^ "Kota Banda Aceh Dalam Angka 2020" (pdf). www.bandaacehkota.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-28. Diakses tanggal 20 November 2020.
- ^ "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2020" (Virtual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-05. Diakses tanggal 28 Juli 2021.
- ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021". www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-01. Diakses tanggal 29 Desember 2021.
- ^ a b "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ "Mengenang Tuan Di Kandang, Penggagas Lahirnya Banda Aceh". kumparan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-04. Diakses tanggal 2020-06-04.
- ^ SEJARAH KOTAMADYA BANDA ACEH Diarsipkan 2020-06-04 di Wayback Machine.
- ^ Rusdi Sufi & Agus Budi Wibowo a, 2006:72-73
- ^ "Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh". aceh.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-04. Diakses tanggal 2020-06-04.
- ^ "Kerentanan Likuifaksi Wilayah Kota Banda Aceh Berdasarkan Metode Uji Penetrasi Konus". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-11. Diakses tanggal 2018-10-11.
- ^ "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-10-22. Diakses tanggal 2020-08-21.
- ^ "Banda Aceh, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 19 Agustus 2020.
- ^ "Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia" (PDF). BMKG. hlm. 65 & 130. Diakses tanggal 19 Oktober 2024.
- ^ "BANDA ACEH, INDONESIA". Weatherbase. Diakses tanggal 19 Agustus 2020.
- ^ "Banda Aceh climate guide". Weather2travel. Diakses tanggal 19 Agustus 2020.
- ^ "Sah, Amiruddin Pj Wali Kota Banda Aceh". Pemerintah Kota Banda Aceh. 15 Juli 2023. Diakses tanggal 1 Januari 2023.
- ^ Junaidi, Hafid (11-09-2019). "Sah, 30 Anggota DPRK Banda Aceh 2019-2024 Dilantik". Laman Resmi Pemko Banda Aceh. Diakses tanggal 18-07-2020.
- ^ "Pimpinan DPRK Banda Aceh Resmi Dilantik". Laman Resmi DPRK Banda Aceh. 08-10-2019. Diakses tanggal 17-07-2020.
- ^ Perolehan Kursi DPRK Banda Aceh 2014-2019
- ^ Perolehan Kursi DPRK Banda Aceh 2019-2024
- ^ "Banda Aceh - Samarkand". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-29. Diakses tanggal 2011-11-27.
- ^ "Dutch - Indonesian sister cities". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-12-14. Diakses tanggal 2011-11-27.
- ^ "Sister Cities". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-07-10. Diakses tanggal 2011-11-27.
Pranala luar
Cari tahu mengenai Banda Aceh pada proyek-proyek Wikimedia lainnya: | |
Definisi dan terjemahan dari Wiktionary | |
Gambar dan media dari Commons | |
Berita dari Wikinews | |
Kutipan dari Wikiquote | |
Teks sumber dari Wikisource | |
Buku dari Wikibuku |
- (Indonesia) Situs Resmi Pemerintah Kota Banda Aceh
- (Indonesia) Situs Resmi Bappeda Kota Banda Aceh
- (Indonesia) Situs resmi pariwisata Kota Banda Aceh