Simpang Dua, Ketapang
Simpang Dua adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Indonesia. Simpang Dua yang juga merupakan ibukota kecamatan dari Simpang Dua, yang terletak di bagian utara kabupaten ketapang yang bebatasan langsung dengan kabupaten kubu raya dan kabupaten kayong utara. Bertani Padi dan Karet keunggulan perekonomian simpang dua. Bukan hanya sektor pertanian, sekarang sektor perkebunan,Kelapa sawit mandominasi seluruh wilayah Simpang Dua. Selain itu juga kecamatan Simpang Dua mempunyai nilai pariwisata alam seperti Bukit Batu Daya dan Taman Nasional Gunung Juring.
Simpang Dua | |||||
---|---|---|---|---|---|
Koordinat: 0°47′59″S 110°22′04″E / 0.79976°S 110.36764°E | |||||
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Kalimantan Barat | ||||
Kabupaten | Ketapang | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | Antonius Bobby, S.T., M.A. | ||||
Populasi (2020) | |||||
• Total | 13.867 jiwa | ||||
• Kepadatan | 8/km2 (20/sq mi) | ||||
Kode pos | 78854 | ||||
Kode Kemendagri | 61.04.20 | ||||
Kode BPS | 6106121 | ||||
Luas | 1048,10 km² | ||||
Kepadatan | 8 | ||||
Desa/kelurahan | 6 desa | ||||
|
Geografis
Secara geografis Kecamatan Simpang Dua terletak pada posisi 00 19’ 00’’LS – 00 54’ 00’’ LS dan 1090 46’ 24’’ BT – 1100 54’ 00’’ BT. Kecamatan Simpang Dua terletak relatif lebih dekat dengan ibukota Provinsi Kalimantan Barat, yaitu sekitar 380 km.[butuh rujukan] Sementara jarak tempuhnya dari ibukota Kabupaten Ketapang sekitar 230 km.[1] Perjalanan dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi darat.[butuh rujukan]
Sejarah
Masa Kerajaan
Dari abad ke 17 sampai 19 Wilayah ini berada dalam pengaruh kerajaan Simpang-Matan yang berpusat di teluk melano atau sekitaran (Daerah Aliran Sungai) DAS Matan. Diperkirakan pada awal abad ke 18 sebagian dari masyarakat Sukadana mencari wilayah baru, yang dikenal sebagai Kecamatan Simpang Dua saat ini. Peninggalan sejarah yang cukup terkenal yaitu Gua Nek Takon yang berada di Sukadana.
Masa Pemerintahan Hindia Belanda
Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, sejak tahun 1936 Kecamatan Simpang Dua merupakan salah satu daerah (afdeling) yang merupakan bagian dari Keresidenan Kalimantan Barat (Residente Western Afdeling van Borneo) dengan pusat pemerintahannya di Pontianak. Dimana Kecamatan Simpang Dua termasuk kedalam pengaruh Onder Distrik Simpang Hulu yang dipimpin oleh seorang asisten Wendana, serta diatas Onder Afdeling Sukadana yang dipimpin oleh seorang Wedana. Salah satu peninggalan era kolonial yang masih dapat dilihat yaitu jalan Kria Pantoh-Selantak
Masa Pendudukan Jepang
Tidak banyak perubahan pada masa pemerintahan kolonial Jepang wilayah simpang dua masih dibawah Onder Distrik Simpang Hulu. Peninggalan era Jepang yang masih dapat dilihat yaitu ladang tua/desa/kampung muh muntuh aih Nate Jang Berangin (Gemuroh).
Batas Wilayah
Adapun batas-batas wilayah administratif Kecamatan Simpang Dua adalah sebagai berikut:
Utara | berbatasan dengan Kecamatan Simpang Hulu |
Timur | berbatasan dengan Kecamatan Sungai Laur |
Selatan | berbatasan dengan Kecamatan Simpang Hilir, Kab. Kayong Utara |
Barat | berbatasan dengan Kecamatan Teluk Batang, Kab. Kayong Utara |
Kecamatan Simpang Dua terdiri dari 5 desa yang berstatus definitif. Dari 5 desa terdapat 2 desa yang diewati oleh jalan Trans Kalimantan, diantaranya adalah desa Semandang Kanan dan desa Gema. Desa Batu Daya merupakan desa yang lokasinya terjauh dengan jarak sekitar 50 Km dari Ibukota Kecamatan dapat ditempuh dengan transportasi darat.[2]
Pendidikan
Pada tahun 2018 tercatat 15 SD, 5 SMP dan 1 SMA di Kecamatan Simpang Dua. Tidak terdapat SMK dan Perguruan Tinggi di Kecamatan Simpang Dua. Kemudahan Untuk Mencapai Sarana Pendidikan Terdekat Bagi Desa/Kelurahan yang Tidak ada Sarana Pendidikan bervariasi. Pertama, semua desa di Simpang Dua memiliki SD sehingga tidak ada kesulitan akses menuju sarana tersebut. Kedua, terdapat dua desa yang tidak memiliki SMP, yaitu desa Kampar Sebomban dan Batu Daya. Ketiga, hanya desa semandang yang memiliki SMA.
No | Nama Sekolah | Alamat | NPSN |
---|---|---|---|
01 | TK Santo Mikael Simpang Dua | Jl. Pateh Burang | 69896491 |
02 | TK Santo Gabriel Gerai | Dusun Mantuk | 69974083 |
03 | TK Negeri 01 Simpang Dua | Jl. Pattimura | 70001867 |
04 | SD Negeri 01 Simpang Dua | Jl. Pateh Burang No. 20 | 30103749 |
05 | SD Negeri 02 Simpang Dua | Jl. Patimura Simpang Dua | 30103641 |
06 | SD Negeri 03 Simpang Dua | Dusun Banjur Karab | 30103645 |
07 | SD Negeri 04 Simpang Dua | Dusun Kembera | 30103900 |
08 | SD Negeri 05 Simpang Dua | Dusun Merangin | 30107461 |
09 | SD Negeri 06 Simpang Dua | Dusun Sungai Tontang | 30103861 |
10 | SD Negeri 07 Simpang Dua | Dusun Mentawak Biring | 30103381 |
11 | SD Negeri 08 Simpang Dua | Dusun Lembawang | 30107462 |
12 | SD Negeri 09 Simpang Dua | Dusun Batu Daya | 30107463 |
13 | SD Negeri 10 Simpang Dua | Dusun Gema | 30107464 |
14 | SD Negeri 11 Simpang Dua | Dusun Bukang | 30108421 |
15 | SD Negeri 12 Simpang Dua | Dusun Tunas Kampar | 69787933 |
16 | SD Swasta Usaba Gerai Simpang Dua | Dusun Gerai | 30103594 |
17 | SMP Swasta Santo Mikael Usaba 5 Simpang Dua | Jl Pateh Burang | 30103465 |
18 | SMP Negeri 01 Simpang Dua | Dusun Banjur | 30107443 |
19 | SMP Negeri 02 Simpang Dua | Dusun Kembera | 30110143 |
20 | SMP Negeri 03 Simpang Dua | Dusun Mantuk | 69919776 |
21 | SMAN 1 Simpang Dua | Dusun Simpang Dua | 69830120 |
Tingkat pendidikan penduduk Simpang Dua relatif sudah merata, dari setiap jenjang pendidikan.
Kesehatan
Pada tahun 2018 terdapat satu buah Puskesmas tanpa rawat inap yang terdapat di Desa Semandang Kanan. Untuk tenaga kesehatan, terdapat 11 bidan, 22 perawat dan 2 Tenaga Tata Usaha. Selain itu, pada tahun 2018 terdapat 7 orang penderita gizi buruk. Untuk pelayanan rawat jalan di Puskesmas, pada tahun 2018 terdapat 2.215 pasien rawat jalan yang mana kunjung paling banyak terdapat pada Bulan Januari.[3]
Demografi
Dengan luas wilayah sebesar 1.048,10 km2 dan jumlah penduduk sebanyak 13.867 orang, maka tingkat kepadatan penduduk di kecamatan Simpang Dua tergolong jarang yaitu hanya 8 orang per km2 , angka kepadatan tersebut lebih rendah dibandingkan kepadatan penduduk Kabupaten Ketapang yaitu sebesar 16 orang per km2. Jika dilihat menurut desa, Batu Daya adalah desa yang memiliki kepadatan penduduk paling sedikit yaitu sekitar 4 orang per km2. Sebaliknya, desa dengan kepadatan penduduk terpadat adalah desa Semandang Kanan, yaitu sekitar 14 orang per km2. Simpang Dua mempunyai tiga suku besar yang saling berdampingan dan hidup harmonis, yaitu Suku Dayak, Melayu dan Tionghoa, bahasa yang dominan digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Simpang Dua yaitu bahasa Dayak Simpang yang memiliki sumber yang sama dengan bahasa di kecamatan Simpang Hulu serta di sebagian kecil wilayah kabupaten Sanggau dan Sekadau, hanya saja memiliki dialek yang agak sedikit berbeda. Terdapat juga sebagian orang Dayak yang menggunakan bahasa Gerai.[2]
Pemerintahan
Desa
Adapun nama desa di kecamatan simpang dua adalah sebagai berikut:[4][5]
Nomor | Nama Desa | Ibu Kota | Kode Pos | Luas Wilayah | Persentase | Kepala Desa |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | Desa Semandang Kanan | Simpang Dua | 78854 | 241,06 Km | 23,00% | Amonius,S.E. |
2 | Desa Gema | Gerai | 78854 | 178,18 Km | 17,00% | Bayen |
3 | Desa Meka Raya | Banjur | 78854 | ... Km | ...% | Toni |
4 | Desa Kampar Sebomban | Merangin | 78854 | 335,39 Km | 32,00% | Kristianus Iskimo, A.md |
5 | Desa Batu Daya | Karanji | 78854 | 93,00 Km | 8,87% | Mateus Mardi |
6 | Desa Kamora | Kamora | 78854 | ..,.. Km | .,..% | Lias Teodorus |
Keterangan : Desa Kamora pecahan dari Desa Mekar Raya, Data terakhir tahun 2018
Nama-nama Camat yang pernah menjabat
Adapun nama-nama camat yang pernah menjabat di kecamatan simpang dua adalah sebagai berikut:[6]
No | Nama | Periode Menjabat | Lamanya Menjabat (Tahun) |
---|---|---|---|
1 | Drs.H.Jahilin | 2003-2005 | 2 |
2 | Erwin Sudrajat,S.Sos., M.Si | 2006-2008 | 2 |
3 | Dra.C.Enny | 2008-2011 | 3 |
4 | Mansen, SH.,MH. | 2011-2014 | 3 |
5 | Vik Ilu, SE. | 2014-2018 | 4 |
6 | Grego, S.Sos. | 2019-2023 | 4 |
Keamanan
- Polsek Sektor Simpang Dua Berada di ruas jalan Trans Kalimantan
Adapun nama-nama Kapolsek yang pernah menjabat di kecamatan simpang dua adalah sebagai berikut:
No | Nama | Periode Menjabat | Lamanya Menjabat (Tahun) |
---|---|---|---|
1 | IPTU Sabariman[7] | 2014-2015 | 1,5 |
4 | IPDA Lidri[8] | 2015-2016 | 1,5 |
3 | IPTU Hasiholand Saragih, SH[9] | 2017-2018 | 1,5 |
4 | IPTU Joni, S. A. H., M.AP[10] | 2018-2019 | 1,5 |
5 | IPDA Jumadi, SH | 2019-2020 | 1,5 |
6 | IPDA Ali Mahmudi, SH | 2020-2021 | 1,5 |
- Data dari Tahun 2006-2013 tidak tersedia (Data dihimpun dari Keluarga Besar Putra Putri Polri Kec.Simpang Dua)
- Koramil 1203 Simpang Dua Jalan Desa Simpang Dua
Transportasi, Komunikasi dan Parawisata
Kecamatan Simpang Dua sangat mudah di jangkau dari pontianak ( ± 4 jam ) menggunakan jalur darat ( Taxi, Bus, Mobil,Sepeda Motor ) , Ke Kabupaten Ketapang ada 2 jalur , Jalur 1 perawas melano hanya ± 3 jam hanya dengan sepeda Motor dan spead boat, Jalur 2 jalan trans kalimantan-tayap- siduk ± 7 jam perjalanan menggunakan Mobil, Taxi, Sepeda Motor. Di kecamatan simpang dua hanya terdapat 2 BTS (Base Transceiver Station) yaitu dengan jaringan Telkomsel 4G di Desa semandang kanan dan 1 BTS jaringan Swasta di Desa kampar sebomban. Terdapat 2 penginapan di Kecamatan Simpang Dua, yaitu Penginapan See Rose dan Penginapan Sinar Dawak. Oleh karena itu perlu perhatian pemerintah dalam hal pembangunan di kecamatan Simpang Dua.[2]
Kerusakan Lingkungan dan Perjuangan Masyarakat Adat
Seperti diketahui wilayah di Kecamatan Simpang Dua merupakan wilayah yang masih banyak sebaran hutan dan kaya akan Sumber Daya Alam. Perkebunan sawit saat ini memang dijadikan primadona oleh pemerintah dengan dalih untuk mensejahteraan rakyat, tetapi faktanya tidak sedikit persoalan yang muncul sebagai dampak hadirnya kebijakan di sektor ini.
Masuknya perkebunan Kelapa Sawit dan Hutan Tanaman Industri (HTI) setidaknya menjadi kekhwatiran[12], sekelumit persoalan dan konflik siap menghadang di tengah-tengah masyarakat. Seperti yang sudah terjadi di berbagai daerah sedikit banyak berpengaruh salah satunya karena sengketa lahan.[13]Bencana banjir di kecamatan simpang dua merupakan salah satu dampak dari rusaknya lingkungan[14]. Banjir yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Simpang Dua kali ini dinilai paling parah bahkan banjir ini memutuskan jembatan penghubung antara Desa Mekar Raya dan Semandang Kanan[15].
Oleh karena itu Perda Nomor: 8 Tahun 2020 tentang Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat sejatinya segera dapat diimplementasikan sebagai langkah penyelesaian konflik penguasaan sumber daya alam (tenurial) dan untuk mengurangi konflik tanah berkepanjangan.
Referensi
- ^ Peraturan Daerah Kabupaten Ketapang Nomor 3 Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026 (PDF). Ketapang: Pemerintah Kabupaten Ketapang. hlm. 24.
- ^ a b c "Simpang Dua Dalam Angka 2020". www.ketapangkab.bps.go.id. BPS Kabupaten Ketapang.
- ^ "pukesmas simpang dua". www.kalbaronline.com.
- ^ "Badan Pusat Statistik Kabupaten Ketapang". ketapangkab.bps.go.id. Diakses tanggal 2022-01-19.
- ^ "Desa Semandang Kanan – Desa Mandiri". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-26. Diakses tanggal 2022-01-26.
- ^ "Badan Pusat Statistik Kabupaten Ketapang". ketapangkab.bps.go.id. Diakses tanggal 2022-01-19.
- ^ Agency, ANTARA News. "Sejumlah Kapolsek di Ketapang Dimutasi". ANTARA News Kalimantan Barat. Diakses tanggal 2022-04-16.
- ^ Agency, ANTARA News. "Sejumlah Kapolsek di Ketapang Dimutasi". ANTARA News Kalimantan Barat. Diakses tanggal 2022-04-16.
- ^ News, Ketapang (2017-11-21). "Lima Kapolsek Polres Ketapang Bergeser". Ketapangnews.com - Portal Berita Ketapang (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-16.
- ^ adminbone (25 Januari 2019). "Video.! Polsek Simpang Dua Raih Piagam Harkamtibmas Terbaik". Akcaya. Diakses tanggal 2022-04-16.
- ^ Redaksi (2021-08-26). "Masyarakat Resah Diduga Hak Ulayat Dirampas PT. MP". Berita Investigasi. Diakses tanggal 2022-12-27.
- ^ "ORANG SIMPAKNG, KABARMU SEKARANG – Kalimantan Review". Diakses tanggal 2022-12-27.
- ^ Kompasiana.com (2012-08-23). "Wilayah Simpang Dua dan Simpang Hulu Dikepung Perkebunan Sawit". KOMPASIANA. Diakses tanggal 2022-01-18.
- ^ "Potret Banjir yang Terjadi di Kecamatan Simpang Dua". Yayasan Palung. 2020-09-23. Diakses tanggal 2022-01-18.
- ^ Kalbar, PT Suara Khatulistiwa. "Banjir Landa Ratusan Rumah di Kecamatan Simpang Dua, Akses Jalan dan Jembatan Terputus". Suarapemredkalbar.com. Diakses tanggal 2022-01-18.