Singo Barong
jmpl|SingoBarong Singo Barong (aksara Jawa: ꦱꦶꦔꦧꦫꦺꦴꦁ) adalah tokoh dan penari berkepala macan dengan hiasan merak dan paling dominan dalam kesenian Reog Ponorogo. Penari Singo Barong disebut pula sebagai Pembarong. Bagian-bagian topengnya antara lain: kepala harimau (caplokan), terbuat dari kerangka kayu, bambu, rotan ditutup dengan kulit macan gembong/harimau jawa. Dadak merak, kerangkanya terbuat dari bambu dan rotan sebagai tempat menata bulu merak untuk menggambarkan seekor merak sedang mengembangkan bulunya dan menggigit untaian manik-manik (tasbih).[1] Krakap terbuat dari kain beledu warna hitam disulam dengan monte yang menjadi aksesori dan tempat menuliskan identitas grup Reog. Dadak merak ini berukuran panjang sekitar 2,25 meter, lebar sekitar 2,30 meter, dan beratnya hampir 50 kilogram.[1][2] Dalam pementasan Reog Festival, Singo Barong digambarkan sebagai musuh Prabu Klono Sewandono ketika akan melamar Dewi Songgolangit.[3]
Galeri
-
Festival Nasional Reog Ponorogo saat Grebeg Suro
-
Upacara penyambutan untuk menandai dimulainya Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) di Surabaya
-
Klono Sewandono bertarung dengan Singo Barong
Lihat pula
- Reog Ponorogo
- Topeng dadak merak
- Klono Sewandono
- Bujang Ganong
- Jathil
- Warok
- Kucingan
- [꧋[Paguyuban Seni SingoBarong]꧉]
- BUDHOYO RUKUN(MBAH jadwaL Riwayat WALi)|
Referensi
- ^ a b "Reog, Pesona Singa Barong dari Tanah Ponorogo". Kompas.com. 10 Januari 2008. Diakses tanggal 4 Maret 2020.
- ^ ditindb (17 Desember 2015). "Reog Ponorogo". kebudayaan.kemdikbud.go.id. Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kemdikbud. Diakses tanggal 26 Desember 2019.
- ^ disbudparpora. "Reog: Lahir, Tumbuh, dan Berkembang di Ponorogo". disbudparpora.ponorogo.go.id. Diakses tanggal 2023-01-24.
Pranala luar
- Media tentang Singo Barong di Wikimedia Commons