Ma'had Al-Zaytun

sekolah di Indonesia

Ma'had Al-Zaytun atau Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun adalah sebuah pondok pesantren yang terletak di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Pesantren ini merupakan usaha dari Yayasan Pesantren Indonesia (YPI), yang memulai pembangunannya pada 13 Agustus 1996. Pembukaan awal pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 1999 dan peresmian secara umum dilakukan pada 27 Agustus 1999 oleh Presiden Indonesia ke-3, B.J. Habibie.[1][2]

Ma'had Al-Zaytun
Stadion Palagan Agung di kawasan Ma'had Al-Zaytun
Alamat
Desa Mekarjaya, Gantar

,
Koordinat6°31'36"S, 108°0'13"E
Telepon/Faks.(+62) 234-742814 - 24
Surel[email protected]
Situs webwww.al-zaytun.ac.id
Informasi
JenisPondok pesantren
Didirikan27 Agustus 1999; 25 tahun lalu (1999-08-27)
PendiriYayasan Pesantren Indonesia (YPI)
PimpinanPanji Gumilang
Lain-lain
SloganBashthotan fil 'ilmi wal jismi (Arab)
Moto
MotoPusat Pendidikan dan Pengembangan Budaya Toleransi serta Pengembangan Budaya Perdamaian

Pondok pesantren yang disebut oleh The Washington Times (29 Agustus 2005) sebagai pesantren terbesar se-Asia Tenggara ("the largest Islamic madrasah in Southeast Asia")[3] ini berdiri di atas lahan seluas 1.200 hektar. Tercatat pada tahun 2011 telah ada sekitar 7.000 santri yang menimba ilmu di pesantren ini. Santri ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia serta luar negeri, seperti Malaysia, Singapura, Timor Leste, dan Afrika Selatan.[4]

Kurikulum

Pondok pesantren ini memiliki landasan yang disebut "Pesantren spirit but modern system", menggunakan kurikulum yang mengacu pada Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Muatan lokal pun diberikan kepada para siswa, seperti Piagam Madinah dan Hak Asasi Manusia serta Jurnalistik. Selain itu, siswa dibekali kemampuan didaktik agar bisa mengajar.[5] Santri Al-Zaytun mengatakan bahwa mereka diajarkan Islam yang terbuka dan toleran, menghindari perpecahan seperti pada aliran Sunni dan Syiah, serta menerima penganut agama lain, seperti ditulis oleh Post-Gazette, "Students at the school say they are taught an open, tolerant version of Islam, eschewing divisions such as Sunni and Shiite and accepting adherents of other religions."[6]

Jenjang pendidikan

Pendidikan formal

Sistem pendidikan Ma'had Al-Zaytun menganut Sistem Pendidikan Satu Pipa (One Pipe Education System), yaitu sistem pendidikan yang berkelanjutan dari tingkat usia dini hingga perguruan tinggi,[7] sebagai berikut:

  1. Pendidikan anak usia dini (PAUD)
  2. Sekolah Dasar yang disebut Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Zaytun[8]
  3. Sekolah Menengah Pertama yang disebut Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Zaytun[9] yang dipadukan dengan Sekolah Menengah Atas, Madrasah Aliyah (MA) Al-Zaytun.[10]
  4. Pendidikan kelas dewasa (kejar paket A, B, C)
  5. Perguruan Tinggi yang dinamakan Institut Agama Islam Al-Zaytun Indonesia[11]

Fakultas/program studi pada Institut Agama Islam Al-Zaytun

  • Fakultas Tarbiyah
  1. Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
  2. Pendidikan Bahasa Arab (PBA)
  • Fakultas Syari'ah
  1. Hukum Tata Negara (Siyasah)
  2. Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)
  • Fakultas Dakwah
  1. Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
  2. Manajemen Dakwah (MD)

Pendidikan non-formal

ICDL-AGICT

 
Laboratorium AGICT

Pendidikan komputer bekerjasama dengan lembaga International Computer Driving Licence (ICDL) untuk sertifikasi penggunaan komputer tingkat dasar. ICDL Al-Zaytun Global Information and Communication Technology (ICDL-AGICT) didirikan tahun 2002. Pada 3 Januari 2003 ICDL-AGICT mendapatkan akreditasi dari kantor pusat ICDL, di London, Inggris sebagai test centre yang pertama untuk seluruh kawasan Indonesia.

Pada bulan Desember 2006 ICDL Licensee in Indonesia, atau ICDL AGICT, sebagai perpanjangan tangan kantor pusat ICDL di Indonesia, berhasil membangun kesepakatan kerjasama dengan Dirjen Pendidikan Luar Sekolah (PLS), Depdiknas, untuk memberikan pelatihan-pelatihan penguasaan komputer, kepada unit-unit pelaksana teknis daerah pendidikan nonformal.

Dengan akreditasi yang dimiliki itulah, ICDL-AGICT berhak merekrut peserta, melakukan pelatihan menggunakan silabus dan kurikulum dari ICDL, serta melaksanakan serangkaian tes kepada peserta pelatihan untuk mendapatkan sertifikasi ICDL. Pada 12-18 Maret 2007 Al-Zaytun melaksanakan pelatihan sertifikasi ICDL kepada 39 pegawai negeri sipil (PNS) yang berdinas di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Daerah, Pendidikan Luar Sekolah. Peserta berasal dari 17 daerah di seluruh Indonesia.[12]

NCC Education

Pendidikan komputer bekerjasama dengan lembaga NCC Education untuk jenjang pendidikan komputer sampai tingkat Master.

Program pendidikan tinggi lainnya

  • Program Pendidikan Pertanian Terpadu (P3T), yang ditempuh dalam waktu empat semester dan bekerjasama dengan para tenaga pengajar dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
  • Program Pendidikan Bahasa Terpadu (P2BT).
  • Program Pendidikan Teknik Informasi Terpadu (P2T1).

PKBM

Bagi masyarakat sekitar, melalui PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat), Al-Zaytun membuka kelas dewasa untuk keterampilan-keterampilan baik peternakan, pertanian, pertukangan dan juga kelas KF (Keaksaraan Fungsional) bagi mereka yang belum dapat membaca dan menulis.

Fasilitas

Masjid

Di lingkungan pondok pesantren ini terdapat Masjid Rahmatan lil 'Alamin yang masih dalam tahap pembangunan. Masjid ini berukuran enam hektar dan berlantai enam dengan kapasitas mencapai 100.000 orang.[13] Terdapat pula Masjid Al-Hayat yang dapat menampung 7.000 orang.[butuh rujukan]

Gedung pembelajaran dan asrama Santri

Al-Zaytun memiliki gedung tempat belajar mengajar. Gedung tersebut yaitu gedung Abu Bakar (ditulis sebagai Abu Bakar Al Siddiq), gedung Umar bin Khattab (ditulis sebagai Umar Ibnu Khaththab), gedung Utsman bin Affan (ditulis sebagai Utsman Ibnu Affan), dan gedung Ali bin Abi Thalib yang kesemuanya adalah nama sahabat nabi Islam Muhammad dan anggota Khulafaur Rasyidin dalam Islam Sunni. Sedangkan dua gedung lagi diambil dari nama Presiden pertama dan kedua Indonesia, Soekarno dan Soeharto.[butuh rujukan]

Selain memiliki gedung untuk tempat belajar mengajar, Gedung yang disebut asrama di antaranya Asrama Al-Mushthofa, Asrama Al-Fajr, Asrama Al-Nur, Asrama Al-Madani, Asrama Persahabatan, dan akan dibangun Asrama Syarifah Hidayatullah.[14]

Fasilitas lainnya

 
Gedung Asrama Pelajar Persahabatan
  • Perkhidmatan Kesihatan, yaitu pelayanan kesehatan dengan dua unit ambulans, tenaga medis, poliklinik umum, poliklinik gigi, kamar rawat inap, UGD, apotek dan laboratorium.[butuh rujukan]
  • Perpustakaan.
  • Laboratorium komputer.
  • Fasilitas umum dan sarana pendukung, seperti wartel, bank, fotokopi, barbershop, dapur umum, kantin dan laundry.
  • Fasilitas olahraga, antara lain stadion Palagan Agung, trek atletik, lapangan sepak bola, lapangan basket, lapangan bulu tangkis, lapangan tenis, tenis meja, lapangan voli dan lapangan hoki.
  • Wisma tamu Al-Islah.
  • Gedung pertunjukan seni yang dinamakan Mini Zeteso (Zaytun Student Opera).
  • Ruang kesenian.
  • Gedung serbaguna Al-Akbar.

Program Pertanian Terpadu

Untuk membangun kemandirian pesantren ini menerapkan Program Pertanian Terpadu. Program ini meliputi pertanian, peternakan dan perikanan sebagai satu kesatuan yang saling terikat. Berbagai teknologi dipelajari dan diterapkan di lapangan, di antaranya teknologi kultur jaringan, pemuliaan tanaman dan pembibitan, transfer embrio dan inseminasi buatan, teknologi pemerahan susu, teknologi pasteurisasi untuk pengolahan susu, teknologi pembuatan silase, teknologi pembuatan pupuk dari kotoran ternak, kotoran manusia dan urin manusia, pembuatan pupuk dari daun-daunan dan teknologi pembuatan pupuk bokasi dan kascing.[butuh rujukan]

Alumni Program Pendidikan Pertanian Terpadu (P3T) langsung dikaryakan untuk mengelola lahan di pesantren ini serta menangani koperasi simpan pinjam yang bekerjasama dengan masyarakat desa sekitar pesantren, serta memberikan penyuluhan untuk peningkatan hasil pertanian masyarakat desa sekitar. Masyarakat Koperasi Desa Mekarjaya-Ma’had Al Zaytun (MKDM-MAZ) membantu permodalan masyarakat untuk berusahatani padi.[15]

Prestasi

Bidang olahraga

Al-Zaytun menjadi tuan rumah pada Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren Tingkat Nasional (POSPENAS) pertama yang diselenggarakan pada tahun 2001, yang diikuti 2.668 olahragawan, seniman, dan ofisial seluruh provinsi dan dibuka oleh Menteri Pendidikan Nasional, A. Malik Fajar.[16]

Kejuaraan Hockey

  • Juara untuk Tim Putra U-21 dan U-14 pada Youth Hockey Challenge yang diselenggarakan oleh ISCI, pada 27-28 Mei 2010 di Senayan, DKI Jakarta.[17]
  • Juara I Putri pada Kejuaraan Hockey Ruangan Antar Universitas Piala Menpora di UNJ Jakarta 2011 (Universitas Al Zaytun Indonesia)
  • Juara I untuk Tim Putra U-21 pada Youth Hockey Challenge yang diselenggarakan oeh ISCI 5 kali berturut-turut sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2014
  • Juara I untuk Tim Putri U-21 pada Youth Hockey Challenge yang diselenggarakan oeh ISCI 4 kali berturut-turut sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2014
  • Juara Umum pada turnamen Lihojab (Liga Hoki Jawa Barat) yang diselenggarakan oleh Disorda (Dinas Olahraga Daerah) Jawa Barat tahun 2011 di Bandung
  • Juara II untuk Tim Putri pada Liga Hoki Mahasiswa Nasional VIII tahun 2011, di Senayan, Jakarta.
  • Juara I Tim Putra 3 kali berturut-turut pada Kejuaraan Hockey Ruangan Antar Pelajar se Indonesia di STEI Jakarta sejak tahun 2012 sampai dengan 2014
  • Juara I Tim Putri 3 kali berturut-turutpada Kejuaraan Hockey Ruangan Antar Pelajar se Indonesia di STEI Jakarta sejak tahun 2012 sampai dengan 2014
  • Juara I pada ISCI International Hockey 8's Festival, tahun 2013 di lapangan hockey Astroturf Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat.[18]
  • Juara II pada ISCI International Hockey 8's Festival, tanggal 22 - 25 Mei 2014 di lapangan hockey Astroturf Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat.[18]
  • Juara I Indoor HockeyTim Putra dan Tim Putri pada Babak Kualifikasi PORDA Jawa Barat tahun 2013 di Bandung
  • Juara II field hockey Tim Putra dan Juara 3 Tim Putri pada Babak Kualifikasi PORDA Jawa Barat tahun 2013 di Bandung.
  • Juara I Field Hockey Tim Putra dan juara 3 Tim Putri pada PORDA XII Jawa Barat November 2014 di Bekasi.
  • Peringkat V pada kejuaraan 2nd Women's Asian Challenge mewakili Indonesia tanggal 21-28 Desember 2015 di Bangkok, Thailand.[19]

Kontroversi

Kontroversi awal

Pada tahun 2002, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengadakan penelitian mengenai pesantren ini dan hasilnya menyatakan bahwa ada keterkaitan kepemimpinan dan finansial antara Ma'had Al-Zaytun dengan Negara Islam Indonesia (NII) KW 9.[20]

Menanggapi isu-isu yang kemudian berkembang di masyarakat mengenai keterkaitan Ponpes Al-Zaytun dengan NII pada tahun 2011, Panglima TNI Jenderal Moeldoko yang saat itu menjabat panglima Kodam III/Siliwangi, berinisiatif untuk melakukan komunikasi dari kedua pihak, baik dari Panji Gumilang selaku pengasuh Pesantren Al-Zaytun dan kelompok masyarakat tertentu. Hasilnya, isu bahwa Ponpes Al-Zaytun mendidik siswa atau santri agar menolak Pancasila tidak terbukti. Kata Moeldoko, "Sekarang kita lihat hasilnya, gaya komunikasi yang saya lakukan. Tidak ada kecurigaan lagi. Ini masalahnya komunikasi".[21]

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara Hendropriyono membantah jika Ponpes Al-Zaytun disebut sebagai sarang kelompok NII. Ia mengaku sering berkunjung ke pondok pesantren tersebut. Hendopriyono dalam buku Al-Zaytun Sumber Inspirasi Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara yang ditulis Drs. Ch. Robin Simanullang, menegaskan: "Al-Zaytun ini mengajarkan toleransi dan perdamaian, mengajarkan Pancasila dan mendidik santrinya supaya menjadi warga negara Republik Indonesia yang baik, sesuai kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama Republik Indonesia. Itu kebenarannya. Tapi oleh orang-orang lain masih dituding NII (Negara Islam Indonesia). Bagaimana mungkin NII mengajarkan Pancasila? Bukankah NII menentang dan mengkafirkan Pancasila dan NKRI?".[22] Pembuktian bahwa ponpes tersebut bukan sarang NII dapat dilihat dari beberapa hal. Salah satunya adalah hasil dari penelitian tim Kementerian Agama, yang menyatakan bahwa ajaran dalam Ponpes tersebut tidak ada yang menyalahi ajaran Islam.[23][24]

Salah seorang alumni Ponpes Al-Zaytun yang berasal dari Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, merasa keberatan jika lembaga tempatnya menuntut ilmu dituding sebagai sarang Negara Islam Indonesia (NII). Ia mengaku tidak pernah menemukan indikasi mencurigakan seperti penerapan paham-paham radikal dan NII. "...Jangan mentang-mentang salah satu pengurus ponpes bekas anak buah Kartosoewiryo, yang pernah membina pesantren ini, sehingga Al-Zaytun terbawa-bawa dengan gerakan NII," ujarnya.[25]

Sedang pimpinan ponpes, Panji Gumilang menanggapi isu-isu tersebut dengan mengatakan bahwa persoalan NII menurut sejarah Indonesia sudah selesai pada tahun 1962.[26][27] Terkait dengan persoalan finansial, Panji Gumilang menjelaskan, semuanya didapat dari uang siswa dan usaha ekonomi pesantren. Misalnya, pertanian padi dan perkebunan jati. Selain itu, dia mengatakan bahwa beberapa sahabatnya memberikan bantuan dana.[butuh rujukan]

2023

Pada awal tahun 2023, beredar sebuah unggahan video yang memperlihatkan Panji Gumilang beserta otoritas Ma'had Al-Zaytun yang sedang melaksanakan salat ʿĪd untuk Hari Raya Idul Fitri 1444 H. Dalam video itu, terlihat shaf salat wanita bercampur dengan laki-laki, yang berbeda dengan tata cara salat Muslim kebanyakan.[28][29] Bahkan, dikabarkan ada satu orang non-Muslim yang ikut salat dalam barisan shaf tersebut. Sementara itu, pimpinan pondok, Panji Gumilang beralasan bahwa shaf salat yang tidak rapat terkait dengan perintah melapangkan tempat duduk dalam majelis yang tercantum di dalam al-Qur'an, sementara non-Muslim tersebut diperbolehkan ikut salat dengan dalih kemanusiaan. Adapun perempuan yang terlihat di shaf depan adalah istri Panji sendiri.[30] Panji mengatakan bahwa alasan istrinya berada di shaf depan adalah untuk mengajarkan bahwa Islam memuliakan wanita.[31]

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) wilayah Indramayu, K.H. Satori, menyebutkan bahwa para ulama Indramayu sendiri tidak mengetahui mazhab apa yang dianut oleh Al-Zaytun. Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa tidak ada transparasi yang diterima MUI mengenai ajaran pondok pesantren ini.[32] Sementara itu, MUI dan Kementerian Agama Republik Indonesia mengeklaim bahwa salat ʿĪd tersebut tetap sah, namun hukumnya makruh.[33]

Pada 15 Juni 2023, masyarakat Indramayu melakukan aksi demonstrasi di pintu masuk pondok pesantren Al-Zaytun. Hal ini dilatarbelakangi oleh pihak Ma'had yang dikabarkan memperbolehkan hubungan seks bebas (yang dalam Islam disebut sebagai zina dan telah dilarang oleh ajaran Islam) dengan syarat menebusnya dengan uang sebesar 2 juta Rupiah.[34][35] Hal ini telah memicu kontroversi baru pada awal pertengahan tahun 2023, di mana sejumlah ulama terkemuka Indonesia, termasuk Buya Yahya,[36] Abdul Somad, dan Rizieq Shihab, mengeklaim bahwa Al-Zaytun mengajarkan ajaran sesat kepada murid-muridnya dan bahkan meminta penutupan pondok pesantren ini.[37][38]

Referensi

  1. ^ Halim 2007, hlm. 5.
  2. ^ "Pelopor Pendidikan Terpadu". tokohindonesia.com. Diakses tanggal 31 Desember 2015. 
  3. ^ Melissa Crouch (12 November 2013). Law and Religion in Indonesia: Conflict and the courts in West Java. Taylor & Francis. hlm. 99–. ISBN 978-1-134-50836-5. 
  4. ^ Panji Gumilang Optimistis Universitas Al-Zaytun Segera Terwujud antaranews.com. 15 Juni 2011. Diakses tanggal 21 Desember 2015.
  5. ^ Kala Menag Bertamu ke Pesantren Al-Zaytun Indramayu Diarsipkan 2015-12-22 di Wayback Machine.. kliping.kemenag.go.id. 12 Mei 2011. Diakses tanggal 21 Desember 2015
  6. ^ Sunday Forum: Indonesia -- Embracing Moderation. post-gazette.com. 15 Juni 2007. Diakses tanggal 24 Desember 2015.
  7. ^ Mantapkan Implementasi Sistem Pendidikan Satu Pipa Diarsipkan 2015-12-23 di Wayback Machine. beritaindonesia.co.id. 16 Juni 2009. Diakses tanggal 22 Desember 2015.
  8. ^ Madrasah Ibtidaiyah Ma'had Al-Zaytun. Situs resmi.
  9. ^ Madrasah Tsanawiyah Ma'had Al-Zaytun Situs resmi.
  10. ^ Madrasah Aliyah Ma'had Al-Zaytun Situs resmi.
  11. ^ Institut Agama Islam Al-Zaytun Indonesia. Situs resmi.
  12. ^ Al-Zaytun-Ditjen PLS Lakukan Pelatihan Sertifikasi ICDL Diarsipkan 2015-12-22 di Wayback Machine. beritaindonesia.co.id. 27 April 2007. Diakses tanggal 21 Desember 2015.
  13. ^ 6 Masjid Megah di Indonesia Diarsipkan 2016-03-04 di Wayback Machine.. liputan6.com. 12 Juli 2015. Diakses tanggal 21 Desember 2015.
  14. ^ Rahasia si Balik Tembok Abu Nawas Diarsipkan 2015-12-23 di Wayback Machine.. news.detik.com. 2 Mei 2011. Diakses tanggal 22 Desember 2015 (disesuaikan pada tanggal 7 Syawal 1444 H / 26 April 2022).
  15. ^ Pramesti, Aryani. (2005). Peranan Pesantren Al-Zaytun terhadap peningkatan produksi dan pendapatan usahatani padi di kecamatan Gantar, kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
  16. ^ Sejarah POSPENAS Diarsipkan 2015-12-24 di Wayback Machine.. darunnajah3.com. Diakses tanggal 23 Desember 2015.
  17. ^ Indonesia Youth Hockey Challenge: Al-Zaytun Mengukir Prestasi Diarsipkan 2014-02-22 di Wayback Machine. beritaindonesia.co.id. 11 Juni 2010. Diakses tanggal 23 Desember 2015.
  18. ^ a b Pesantren Ini Banyak Mencetak Pemain Hoki Handal beritasatu.com 26 Mei 2014. Diakses tanggal 23 Desember 2015
  19. ^ 21 to 28 December 2015 2nd Women's Asian Challenge Diarsipkan 2016-02-05 di Wayback Machine. asiahockey.org. Diakes tanggal 29 Desember 2015.
  20. ^ MUI Lihat Kaitan Pemimpin Al-Zaytun dan NII KW 9, Jangan Asal Datang Diarsipkan 2015-12-23 di Wayback Machine.. mui.or.id. 13 Mei 2011. Diakses tanggal 23 Desember 2015.
  21. ^ Ponpes Al Zaytun Ajarkan NII, Ini Klarifikasi Moeldoko. republika.co.id. 10 Agustus 2014. Diakses tanggal 23 Desember 2015.
  22. ^ Simanullang, Ch. Robin (Christian Robin), (2015). Al-Zaytun sumber inspirasi : bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (edisi ke-Cetakan pertama). Jakarta: Pustaka Tokoh Indonesia. hlm. ix–x. ISBN 9786029712254. OCLC 933291139. 
  23. ^ Hendro Bantah Al-Zaytun Sarang NII. kompas.com. 31 Mei 2011. Diakses tanggal 23 Desember 2015.
  24. ^ Minister: Al-Zaytun Not Linked to NII. antaranews.com. 11 Mei 2011. Diakses tanggal 23 Desember 2015.
  25. ^ Alumni Ponpes Keberatan Al-Zaytun Dituding Sarang NII. antaranews.com. 7 Mei 2011. Diakses tanggal 23 Desember 2015.
  26. ^ Wawancara Eksklusif Panji Gumilang: NII Sudah Selesai. nasional.tempo.co. 29 April 2011. Diakses tanggal 23 Desember 2011.
  27. ^ Panji Gumilang: NII Sudah Selesai wawancara.news.viva.co.id. 4 Mei 2011. Diakses tanggal 23 Desember 2015.
  28. ^ Indonesia, C. N. N. "Viral Salat Id Campur Pria-Wanita di Ponpes Al-Zaytun, MUI Buka Suara". nasional. Diakses tanggal 2023-07-03. 
  29. ^ "Salat Id Ponpes Al Zaytun di Indramayu Jadi Sorotan, Shaf Berjarak, Jemaah Campur Wanita & Laki-laki". Tribunjatim.com. Diakses tanggal 2023-07-03. 
  30. ^ Rasmadi, Sudedi. "Didatangi Kemenag, Ini 3 Penjelasan Ponpes Al Zaytun soal Sorotan Salat Id". detiknews. Diakses tanggal 2023-07-03. 
  31. ^ detikJabar, Tim. "Jawaban Ponpes Al-Zaytun Saf Salat Id Bercampur: Memuliakan Wanita". detiksumut. Diakses tanggal 2023-07-03. 
  32. ^ "Reaksi MUI Usai Geger Salat Ied di Pesantren Al Zaytun Indramayu Pria-Wanita Campur Satu Shaf". poskota.co.id. 24 April 2023. Diakses tanggal 2023-07-03. 
  33. ^ "Heboh Kontroversi Salat Idulfitri di Mahad Al-Zaytun Indramayu, MUI dan Kemenag Sepakat Hukumnya Sah". Tribunjabar.id. Diakses tanggal 2023-07-03. 
  34. ^ Okezone (2023-06-15). "Ponpes Al Zaytun Didemo Ribuan Warga Indramayu, Ini 5 Tuntutannya : Okezone News". news.okezone.com. Diakses tanggal 2023-07-03. 
  35. ^ "Sebut Santri Ponpes Al-Zaytun Boleh Zina asal Bayar Rp2 Juta, Pendiri NII Crisis Center Dipolisikan". KOMPAS.tv. Diakses tanggal 2023-07-03. 
  36. ^ VIVA, PT VIVA MEDIA BARU- (2023-06-10). "Tanggapan Buya Yahya Mengenai Santri yang Diperbolehkan Berzina di Ponpes Al-Zaytun". bandung.viva.co.id. Diakses tanggal 2023-07-03. 
  37. ^ VIVA, PT VIVA MEDIA BARU- (2023-06-21). "4 Ajaran yang Diduga Sesat Ponpes Al Zaytun, UAS: Panji Gumilang Antek-antek Yahudi". www.viva.co.id. Diakses tanggal 2023-07-03. 
  38. ^ "Kontroversi Ponpes Al Zaytun: UAS Tuding Panji Gumilang Antek Yahudi, Habib Rizieq Kecam Minta Ditutup". suara.com. 2023-06-28. Diakses tanggal 2023-07-03. 

Sumber buku

Pranala luar