Miastenia gravis

Revisi sejak 23 Juli 2023 08.58 oleh WanaraLima (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Miastenia Gravis (MG) adalah penyakit autoimun kronis dari transmisi neuromuskular yang menghasilkan kelemahan otot. Istilah Myasthenia adalah bahasa Latin untuk kelemahan otot, dan Gravis untuk berat atau serius.[1]

Seorang penderita Miastenia gravis

Myasthenia Gravis termasuk salah satu jenis penyakit autoimun. Menurut kamus kedokteran, penyakit autoimun adalah suatu jenis penyakit dengan antibodi menyerang jaringan-jaringannya sendiri. Myasthenia Gravis dapat menyerang berbagai otot, tetapi yang paling umum terserang adalah otot yang mengontrol gerakan mata, kelopak mata, mengunyah, menelan, batuk dan ekspresi wajah. Bahu, pinggul, leher, otot yang mengontrol gerakan badan serta otot yang membantu pernapasan juga dapat terserang.

Myasthenia Gravis (MG) adalah penyakit autoimun kronis yang berakibat pada kelemahan otot skelet.[2] Otot-otot skelet adalah serabut-serabut otot yang terdiri dari berkas-berkas atau striasi (striasi otot) yang berhubungan dengan tulang atau neuromuscular junction. Myasthenia Gravis menyebabkan kelelahan yang cepat (fatigabilitas) dan kehilangan kekuatan pada saat beraktivitas dan membaik setelah istirahat.

Penyebab

Penyebab pasti reaksi autoimun atau sel antibodi yang menyerang reseptor asetilkolin belum diketahui. Tapi pada sebagian besar pasien, kerusakan kelenjar timus menjadi penyebabnya. Maka itu kebanyakan penderita akan menjalani operasi timus. Tapi setelah timus diangkat, juga belum ada jaminan penyakit autoimun ini akan sembuh.

Gejala

Secara umum, jika seseorang terserang MG penderita akan merasa seperti mengantuk, lalu akhirnya tidak bisa menggerakkan kelopak mata. Menurunnya kelopak mata ini disebut ptosis. Bisa juga mengalami penglihatan ganda atau diplopia.

Jika menyerang otot menelan atau tenggorokan, penderita akan sulit menelan, sulit berbicara; suara menjadi sengau atau berbicara menjadi cedal. Jika yang diserang otot yang membantu pernapasan, penderita akan mengalami napas yang pendek, sulit menarik napas secara dalam, hingga gagal napas yang membutuhkan ventilator. Gagal napas dan keadaan lumpuh total (akibat MG menyerang seluruh otot tubuh) ini dinamakan krisis myasthenia. Pada kasus yang lain, jika menyerang beberapa otot (bukan seluruhnya), seperti bahu, panggul, sendi, penderita seperti tiba-tiba merasa lelah luar biasa, kelelahan sepanjang hari seperti tenaga telah terkuras habis. Keadan seperti ini berlangsung dalam hitungan menit hingga satu jam. Keadaan akan pulih setelah badan istirahat secara total. Hal-hal lain yang turut memperparah atau memicu gejala yaitu stres, kepanasan, sedang dalam masa hamil, paska operasi atau infeksi.[3]

Referensi

  1. ^ Schact, Edmund & Djalinusyah. Kamus Kedokteran (Jakarta: Rineka Cipta, 2001).
  2. ^ Health Community, Inc. Myasthenia Gravis (www.neurologychannel.com, 2003).
  3. ^ Keunikan Myasthenia Gravis Diarsipkan 2015-02-20 di Wayback Machine., Suara Merdeka. Diterbitkan tanggal 3 Maret 2013.

Pranala luar