Yamko Rambe Yamko
lagu daerah dari Lembah Grime Nawa, Jayapura.
Yamko Rambe Yamko adalah suatu lagu daerah yang berasal dari Lembah Grime, yang merupakan wilayah lembah berpenduduk di Kabupaten Jayapura, khususnya merupakan iringan dari tradisi permainan magis Kasep (atau juga dieja sebagai Kaseb ataupun Kseep) milik tiga suku serumpun di Lembah Grime; yakni suku Nambluong, suku Gresi, dan suku Kemtuk.[1]
Pada tahun 1991, lagu Yamko Rambe Yamko ini dialbumkan bersama dengan lagu-lagu daerah khas Indonesia lainnya oleh Tjoek Soeparlan dalam rilisan albumnya yang berjudul "Instrumentalia Indonesian Bamboo Music Angklung Part 3".
Lirik
Lirik | Terjemahan (versi magis) |
Terjemahan (versi natural) |
Terjemahan (versi patriotik) |
---|---|---|---|
Hee Yamko Rambe Yamko | Hai, berhentilah sudah, ini hanyalah permainan, berhentilah sudah | Hai, diam kau, (jangan) ambil, diam kau! | Hai, berhentilah kau merampas (menjajah),[a] berhentilah kau! |
Aro Nawa Kombe | ini ibu pertiwi (tanah air)-ku dan juga ibu pertiwi (tanah air)-mu | (Pohon) Waru, Nawa,[b] (dan) Kumbe[c] | (Wilayah) Aru, Nawa,[d] (dan) Kumbe |
Hee Yamko Rambe Yamko | Hai, berhentilah sudah, ini hanyalah permainan, berhentilah sudah | Hai, diam kau, (jangan) ambil, diam kau! | Hai, berhentilah kau merampas (menjajah),[e] berhentilah kau! |
Aro Nawa Kombe | ini ibu pertiwi (tanah air)-ku dan juga ibu pertiwi (tanah air)-mu | (Pohon) Waru, Nawa,[f] (dan) Kumbe[g] | (Wilayah) Aru, Nawa,[h] (dan) Kumbe |
Temne Inokkibe Kuba No Ko Bombe Ko | Gendonglah Inokkibe (boneka roh dalam Kasep/Kaseb/Kseep) itu pada saat terang bulan (bulan purnama), sebab bulan akan terbenam (masa mendekati dini hari) | - | Sungguh bunuh-membunuh (merajalela) di bumi (tanah) ini |
Yu Ma No Bungo Awe Adey | Datanglah Ma (kekuatan gaib) yang muncul dari Awe (tanah tradisional) No (tempat sakral di Nambluong) | - | Yang terbunuh (gugurlah) menjadi bunga (nusa) bangsa |
Temne Inokkibe Kuba No Ko Bombe Ko | Gendonglah Inokkibe (boneka roh dalam Kasep/Kaseb/Kseep) itu pada saat terang bulan (bulan purnama), sebab bulan akan terbenam (masa mendekati dini hari) | - | Sungguh bunuh-membunuh (merajalela) di bumi (tanah) ini |
Yu Ma No Bungo Awe Adey | Datanglah Ma (kekuatan gaib) yang muncul dari Awe (tanah tradisional) No (tempat sakral di Nambluong) | - | Yang terbunuh (gugurlah) menjadi bunga (nusa) bangsa |
Hank'e Hank'e, Hank'e Lido | (Syukur) sayangnya (oh) sayangnya, sayangnya datangkanlah (berkat) | - | (Oh) Dijunjungnya, (mari kita) junjung, junjunglah (akan jasanya yang) baik |
Hank'e Jombe, Jombe Lido | Sayangnya kami, datangkanlah (berkat) keatas kami | - | Junjungan kami, (junjungan) kami yang baik |
Hank'e Hank'e, Hank'e Lido | (Syukur) sayangnya (oh) sayangnya, sayangnya datangkanlah (berkat) | - | (Oh) Dijunjungnya, (mari kita) junjung, junjunglah (akan jasanya yang) baik |
Hank'e Jombe, Jombe Lido | Sayangnya kami, datangkanlah (berkat) keatas kami | - | Junjungan kami, (junjungan) kami yang baik |
Referensi
- ^ Newsportal, ed. (2020-07-16). "Lagu Yamko Rambe Yamko Asli dari Medan". JawaPos.com. Diakses tanggal 2022-04-20.
Catatan
- ^ ditujukan kepada penjajah Belanda
- ^ anggrek hutan endemik Papua yang biasanya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan Noken
- ^ tanaman endemik Merauke, tumbuh di daerah kisaran Sungai Kumbe dan sekitarnya
- ^ Wilayah Nawa berlokasi di Jayapura (mencakup Lembah Grime, Nawa Mulya, Muara Nawa, Nawa Mukti)
- ^ ditujukan kepada penjajah Belanda
- ^ anggrek hutan endemik Papua yang biasanya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan Noken
- ^ tanaman endemik Merauke, tumbuh di daerah kisaran Sungai Kumbe dan sekitarnya
- ^ Wilayah Nawa berlokasi di Jayapura (mencakup Lembah Grime, Nawa Mulya, Muara Nawa, Nawa Mukti)