Boudica

Revisi sejak 20 Februari 2024 14.09 oleh AABot (bicara | kontrib) (~cite)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Boudica (/ˈbdɪkə, bˈdɪkə/; ejaan alternatif: Boudicca), juga dikenal dengan nama Boadicea /bdɪˈsə/, atau dalam bahasa Wales disebut Buddug [ˈbɨ̞ðɨ̞ɡ],[1] (kematian tahun 60 atau 61) adalah ratu suku Iceni yang melancarkan pemberontakan melawan tentara Romawi.

Boudica
Boudica dalam lukisan John Opie
MeninggalSekitar tahun 60 atau 61, Britannia
Nama lainBoudicca, Boadicea, Buddug
PekerjaanRatu Iceni
Suami/istriPrasutagus
Find a Grave: 6497 Modifica els identificadors a Wikidata

Suami Boudica yang bernama Prasutagus merupakan penguasa suku Iceni. Ia berkuasa sebagai sekutu Roma yang merdeka dan dalam wasiatnya ingin agar kerajaannya diperintah bersama oleh putri-putrinya dan kaisar Romawi. Namun, setelah ia meninggal, wasiatnya diabaikan dan kerajaannya dicaplok Romawi seolah telah ditaklukkan. Boudica dicambuk, putri-putrinya diperkosa, dan pemodal Romawi menagih utang mereka.

Pada tahun 60 atau 61, saat gubernur Romawi Gaius Suetonius Paulinus sedang memimpin kampanye militer di pulau Anglesey, Boudica memimpin Iceni, Trinovantes, dan suku-suku lainnya dalam sebuah pemberontakan besar.[2] Mereka berhasil menghancurkan Camulodunum (kini Colchester). Camulodunum awalnya merupakan ibu kota Trinovantes, tetapi saat itu merupakan colonia (permukiman untuk tentara Romawi yang telah dibebastugaskan) serta tempat berdirinya kuil untuk mantan Kaisar Romawi Claudius. Setelah mendengar kabar pemberontakan, Suetonius bergegas menuju Londinium (kini London), permukiman komersial berusia dua puluh tahun yang menjadi target pemberontak yang selanjutnya.

Bangsa Romawi sadar bahwa mereka tidak punya cukup pasukan, sehingga mereka meninggalkan Londinium. Boudica memimpin 100.000 pasukan Iceni, Trinovantes, dan lainnya dalam pertempuran melawan Legio IX Hispana dan berhasil membakar dan menghancurkan Londinium dan Verulamium (kini St Albans).[3][4] Diperkirakan 70.000–80.000 orang Romawi dan Britania di ketiga kota tersebut tewas dibunuh oleh pasukan Boudica.[5] Sementara itu, Suetonius menyusun kembali pasukannya di West Midlands, dan meskipun kalah jumlah mereka berhasil mengalahkan Boudica dalam Pertempuran Watling Street.

Krisis yang diakibatkan oleh Boudica membuat Kaisar Nero mempertimbangkan untuk menarik semua pasukan Romawi dari Britania, tetapi kemenangan Suetonius berhasil menyelamatkan kontrol Romawi. Boudica kemungkinan bunuh diri agar tidak ditangkap atau jatuh sakit dan meninggal. Kedua sumber utama saat itu, yaitu Tacitus[6] dan Cassius Dio, berbeda pandangan terkait hal ini.[7]

Ketertarikan akan sejarah peristiwa pemberontakan Boudica muncul pada masa Renaisans Inggris dan mengakibatkan melejitnya kemasyhuran Boudica pada era Victoria.[8] Boudica semenjak itu menjadi simbol budaya yang penting di Britania Raya. Namun, akibat ketiadaan sumber-sumber sejarah Britania, apa yang diketahui mengenai pemberontakan Boudica saat ini hanya berasal dari sumber-sumber Romawi.

Referensi

  1. ^ Davies, John (1993). A History of Wales. London: Penguin. hlm. 28. ISBN 0-14-014581-8. 
  2. ^ Hingley, Richard; Unwin, Christina, Boudica: Iron Age Warrior Queen, Hambledon Continuum; New Ed edition (15 June 2006), ISBN 978-1-85285-516-1, hlm.44 dan 61
  3. ^ N. Davies, The Isles: A History, 2008, hlm. 93.
  4. ^ S. Dando-Collins, Legions of Rome: The definitive history of every Roman legion, 2012
  5. ^ Tacitus, Annals 14.33
  6. ^ Tacitus, Agricola 14-16; Annals 14:29-39
  7. ^ Cassius Dio, Roman History 62:1-12
  8. ^ The Gentleman's Magazine. W. Pickering. 1854. hlm. 541–. 

Pranala luar