Wang Mingdao (Hanzi: 王明道; Pinyin: Wàng Míngdào; Wade–Giles: Wang4 Ming2-Tao4) (25 Juli 1900 – 28 Juli 1991) adalah seorang pendeta dan penginjil Protestan independen di Tiongkok yang dipenjara karena kepercayaannya oleh pemerintah Tiongkok dari tahun 1955 hingga 1980. Ia telah dijuluki sebagai "Dekan dari Gereja Rumah."[1][2]

Wang Mingdao
Wang Mingdao di Christian Tabernacle, Beijing, c. 1950
Lahir25 Jul1 1900
Beijing, Tiongkok
Meninggal28 Juli 1991
Shanghai, Tiongkok

Nama

Nama pribadi Wang adalah "Yongsheng" (Hanzi: 永盛; Pinyin: Yǒngshèng) hingga tahun 1920, ketika ia "secara tanpa syarat tunduk kepada Allah" dan secara formal mengubah namanya menjadi "Mingdao" (Hanzi: 明道; Pinyin: Míngdào) yang berarti "Bersaksi bagi sang Jalan."[3]

Biografi

Masa kecil dan pertobatan

Wang lahir di kawasan legasi asing di Beijing pada tahun 1900 ketika kawasan itu dikepung oleh Petinju.[4][5] Kehidupan awalnya sangat miskin dan ia mengalami penyakit berulang kali, Namun, ia memiliki pikiran yang tajam dan dapat menjalani sekolah dengan baik di salah satu sekolah London Missionary Society. He later said his poverty had been something of a spiritual advantage because there were many sins that took money to commit.[6] At first Wang hoped to become a great political leader, and he put a picture of Abraham Lincoln on his wall to remind himself of his goal.[7]

Pendeta

Wang dibesarkan di gereja Kongregational bawah bimbingan ‘’London Misionaris Society’’.[8] Wang berjanji untuk masuk pelayanan.[8] Wang tidak menerima pelatihan teologis, tetapi Wang memiliki cara berbicara yang baik dan memahami suatu sistem kepercayaan konservatif berorientasi Alkitab.[8] Sebagai seorang menteri muda pada tahun 1920 S, Wang menganjurkan ‘’THREE-SELF PRINSIP’’ sebagai awalnya disarankan oleh John Nevies, gereja di ladang misi harus mandiri.[8] Wang mulai pertemuan rumah kecil yang selama bertahun-tahun tumbuh menjadi Taber Kristen yang dibuat di Beijing.[8] Wang menegaskan bahwa setiap anggota terwujud yang terlihat rohani.[8] Ada beberapa 570 anggota pada saat Komunis mengambil alih.[8] Tabernakel menganjurkan ibadah Kristen yang sederhana dan gaya hidup yang nyata sesuai arahan dari Alkitab.[8] Hal yang ditekankan adalah praktik kekristenan, seperti makan makanan rohani dan menyebarkan pesan gereja.[8]

Di pertengahan tahun 1970-an, Wang membangun gereja lokal yang mempunyai tiga prinsip-prinsip yaitu pengembangan diri sendiri, pengendalian diri sendiri, dan penopangan diri sendiri.[2] Gereja in sendiri awalnya hanyalah semacam persekutuan rumah tangga di daerah Peking, di mana orang-orang datang untuk bersekutu, mempelajari Alkitab, dan berdoa.[2] Kelompok persekutuan ini terus mengalami perkembangan hingga pada tahun 1937, Wang berhasil mendirikan “Christian Tabernakel” (nama gereja yang didirikannya) dari persekutuan tersebut.[2] Ketika Tiongkok dikuasai oleh komunisme, gereja dan kekristenan dituntut untuk tetap eksis dan tetap berada di dalam masyarakat.[2] Pada saat itu, gereja ini hanya memiliki jemaat 570 orang.[2] Hal ini menjadi keunikan dari gereja ini adalah simplisitasnya yang menyatakan bahwa hal-hal upacara (seremonial) yang tidak dijelaskan di dalam Alkitab, tidak perlu untuk dilakukan.[2] Oleh karena itu, gereja ini tidak mengandung unsur “liturgi”, paduan suara, kantong persembahan, dan juga perayaan Natal.[2] Wang juga menolak bila hal-hal teologis dijadikan suatu ketentuan bagi setiap orang yang hendak melayani Tuhan.[2] Wang mengatakan bahwa perlu adanya pendidikan akan Alkitab dan pengenalan akan Roh Kudus.[2] Wang Mingdao membawa tradisi baru dalam pelayanan gereja, pelayanan kaum awam.[2]

Karya

Berikut adalah beberapa karya Wang Mingdao yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris:

  • Wong, Ming-Dao (1981), A Stone Made Smooth, Southampton, Mayflower Christian Books, ISBN 0-907821-00-6
  • Wang, Ming-Dao (1983), A Call to the Church, Fort Washington, CLC, ISBN 0-87508-094-4
  • Wong, Ming-Dao (1983), Spiritual Food, Southampton, Mayflower Christian Books, ISBN 0-907821-01-4
  • Wong, Ming-Dao (1989), Day by Day, Crowborough, Highland Books, ISBN 0-946616-43-4
  • Wong, Ming-Dao (1990), The Spiritual Gifts Movement, Southampton, Mayflower Christian Books
  • Wang Ming Tao tr. Ding (1993), God's Grace in Suffering, Hong Kong, Living Books for All (CLC), ISBN 962-7329-04-5

Referensi

Catatan

  1. ^ Harvey 2002, hlm. 7.
  2. ^ a b c d e f g h i j k Sunquist, Scott W. 2001. The Dictionary Of Asian Christianity‘’.Michigan:Grand Rapids.886 113-125.
  3. ^ Wong 1981, hlm. 49.
  4. ^ Lian 2010, hlm. 111.
  5. ^ Wong 1981, hlm. 2.
  6. ^ Wong 1981, hlm. 7–20, 27.
  7. ^ Wong 1981, hlm. 31–32.
  8. ^ a b c d e f g h i Melton, Gordon J. 2001. Encyclopedia of Protestantism ‘’.Michigan:Grand Rapids.563-564.

Bibliografi

Bacaan lebih lanjut

  • Reynolds, Arthur, tr. (1988), Strength for the Storm, Singapore, OMF, ISBN 9971-972-62-X