Kok foto/ gambar sampahnya kayak di luar negeri yah? Sampah kita kan jarang diplastikin rapi begitu. Malah lebih sering di bakar dilapangan... Ngga Indonesia banget gitu loh... Serenity 08:03, 16 Mei 2006 (UTC)

Kalau belum tau, Wikipedia ini yang penting bahasanya yang Indonesia. borgx(kirim pesan) 00:50, 17 Mei 2006 (UTC)

Kok kedengerannya seperti alasan *niup niup kuku* Serenity 03:30, 17 Mei 2006 (UTC)

Lantas? mesti dikasih alasan apa? Apa semua gambar harus merujuk ke Indonesia? Lain ceritanya apabila judulnya "Sampah di Indonesia". Btw, "niup-niup kuku itu artinya apa?" walaupun gak ngerti artinya, asumsi saya artinya kurang lebih tidak setuju dengan tanggapan saya yang pertama. borgx(kirim pesan) 03:40, 17 Mei 2006 (UTC)


Udah asumsi, marah marah lagi.
Eh tapi serius nih, kalau di'atas' (=posisi atas halaman) pembahasan sampahnya secara umum, bukannya sebagai ensiklopedi di Indonesia ngg... setidaknya ada bahasan sampah dan (at least) sejarah sampah di indonesia juga dibahas ya? secara sampah di Indonesia kan bermasalah (belum tertangani dengan baik). Yah just a thought. Serenity 06:56, 17 Mei 2006 (UTC)

udah jangan brantem , gue tambahin deh gambar sampah.. mumpung bandung lagi status darurat sampah. -- Ciko bicara 07:23, 17 Mei 2006 (UTC)
OK trims banyak Ciko. Memang sampah itu masalah universal jadi tidak ada salahnya gambarnya berasal dari luar negeri. Jadi saya juga setuju dengan Borgx. BTW saya juga ingin tahu "niup-niup kuku itu artinya apa?" Meursault2004 07:45, 17 Mei 2006 (UTC)

Lha makanya, saya kan tidak tau "niup-niup kuku" artinya apa. Saya rasa sudah resikonya memakai bahasa yang tidak baku, akibatnya orang ya asumsi-asumsi. Saya tertawa virtual deh . Btw, tertawa virtual tidak berarti orangnya lagi tertawa. dan sebaliknya. borgx(kirim pesan) 07:55, 17 Mei 2006 (UTC)

hehe...penasaran, niup niup kuku artinya apa. tebak ya: yg suka niup kuku tuh biasanya orang yg lagi pake kutex buat ngewarnain kuku. terus sambil ngerumpi ngalor ngidul.. bener gak? sekadar iseng. kisti 08:52, 17 Mei 2006 (UTC)


A ha ha, begitu aja dibahas... you guys have to lighten' up a bit. Borgx, gue udah tanya temen gue yang penyabar, katanya to maintain high blood pressure and random assumption, you might try thinking about doing euh.. treadmil 30 menit sehari *LOL* Eh beneran loh it helps reduce stress level. Anyway Kisti ...seratus! Biasanya sambil niup niup kuku, alis keangkat separoh sambil bilang... ah alasan aja.... Lagipula kalo ngga salah potongan kuku berarti sampah organik... eh tapi back to topic, kepikiran ngga sih bahwa Indonesia sampahnya dulu ngga separah ini. Begitu kita mulai jadi negeri (tanda kutip gede) industri, dan mulai banyak toko swalayan dengan plastik dimana mana... persoalan mulai deh. Padahal perasaan dulu kalo emak gue ke pasar bawa tas sendiri, trus wortelnya dibungkus koran... Serenity 09:11, 17 Mei 2006 (UTC)

Oalah.. pantesan, saya kan bukan wanita dan so pasti gak pernah niup-niup kuku. Udah ah bubar.. offtopic nih pembicaraan disini borgx(kirim pesan) 09:35, 17 Mei 2006 (UTC)
Niup-niup kuku..? Lucu juga. Sebenernya budaya kita (orang Indonesia) sendiri yg gak mendukung pengolahan sampah secara baik. Coba diantara anda sekalian siapa yang memisahkan sampah organik dapur dan mengkomposkannya? Atau setidaknya memisahkannya sendiri kemudian memberikannya ke pengumpul sampah yg akan mengolahnya. Siapa? Hanya opini pribadi...Aditthegrat 09:37, 17 Mei 2006 (UTC)
Kembali ke halaman "Sampah".