Pembicaraan:Aisyah

Revisi sejak 11 September 2024 13.38 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Notification of altered sources needing review) #IABot (v2.0.9.5)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Komentar terbaru: 3 bulan yang lalu oleh InternetArchiveBot pada topik External links found that need fixing (September 2024)
ProyekWiki Biografi  
Ikon ProyekWiki
Artikel ini berada dalam lingkup ProyekWiki Biografi, sebuah kolaborasi untuk meningkatkan kualitas Biografi di Wikipedia. Jika Anda ingin berpartisipasi, silakan kunjungi halaman proyek, dan Anda dapat berdiskusi dan melihat tugas yang tersedia.
 ???  Artikel ini belum dinilai pada skala kualitas proyek.
 

Untitled

Isi artikel kurang ensiklopedik. Ada yg bisa bantu? •• ivanlanin 14:03, 22 Mei 2007 (UTC)

Pengen sih, cuma butuh survey yang agak lama. Mau ditaruh dikembangkan saja dulu? --Andri.h 14:43, 22 Mei 2007 (UTC)

Umur Aisyah

Tidak ada hadist yang mengatakan umur Aisyah belasan tahun ketika menikah dengan nabi Muhammad. Tetapi berdasarkan analisa maka disimpulkan bahwa umur Aisyah adalah belasan tahun ketika menikah dengan nabi Muhammad. – komentar tanpa tanda tangan oleh Hawkeye (bk).

Persoalan mahram dengan dalil hadis dari Aisyah

Bolehkah dihapuskannya atau ditambahkannya penentangan tentang perkara ini berdasarkan tulisan di [bit.ly/3pEZ9I0] oleh Ustaz Ammi Nur Baits, yang jelas tertera nama dan latar belakang pendidikannya di bidang fikih [1]? (Maaf pake bit.ly, kena spam karena judul site padahal isinya kebanyakan kajian ilmiah) Karena sejauh yang saya ketahui, setidaknya untuk Islam sunni, pengertian mahram yang demikian tidak umum terdengar. Handarii (bicara) 30 Desember 2021 21.57 (UTC)Balas

Pertama, ini adalah artikel wikipedia mengenai sejarah biogafi dari istri Nabi, bukan artikel mengenai hukum fiqih.
Kedua, kamu harus ketahui bahwa kesepakatan seluruh ulama atau ijma' ulama sendiri derajatnya masih berada di bawah hadits. Jadi bila ada pendapat seorang ulama yg bertentangan dgn hadits, mau dia dikenal sebagai profesor ahli fiqih atau apa. Tetap pendapatnya gugur.
Ketiga, Rawi pertama dari hadits yg digunakan sebagai dalil di link yg kamu bawa adalah Ummu Salamah, sedangkan Rawi dari hadits shahih yg yang disertakan di artikel wikipedia ini mengenai permasalahan ini adalah Aisyah yg merupakan istri favorit Nabi.
Bisa kamu baca pada artikel ini atau referensi yg disertai di dalamnya, pernah terdapat peristiwa di mana Ummu Salamah dan bbrp istri Nabi yg lain yg berada pada kubunya menginginkan supaya sahabat2 Nabi juga memberikan hadiah2 yg mereka bawa ke rumah istri2 beliau yg lain selain rumahnya Aisyah (karena para sahabat Nabi tahu Aisyah adalah istri favorit Nabi).
Dan ketika Ummu Salamah mencoba membicarakan hal tsb kpd Nabi pada hari gilirannya, Sang Nabi hanya diam. Pada hari gilirannya yg berikutnya, Ummu Salamah mencoba bertanya lagi ke Nabi, tapi Nabi tetap diam. Lalu Ummu Salamah mencoba utk kali ketiganya bertanya ke Nabi di hari gilirannya yg berikutnya lagi, dan Nabi pun bersabda, "Jangan sakiti aku mengenai Aisyah, sebab firman-firman Allah tidak datang kepadaku di tempat tidur manapun selain tempat tidurnya Aisyah."
Selain itu, sahabat2 Nabi juga mengatakan bahwa Aisyah adalah perempuan yg paling mengerti ilmu Fiqih, yg bila semua perempuan yg ada di bumi digabungkanpun, ilmunya Aisyah tetap lebih unggul. Maka dari sini jelas bahwa pendapat Ummu Salamah derajatnya berada di bawah pendapatnya Aisyah. Maka jika ada pertentangan pada pendapat keduanya, maka mestinya pendapat Aisyah lah yang diutamakan. Muhammad Fadzlallah (bicara) 1 Januari 2022 13.56 (UTC)Balas
Hmm... Saudara @Muhammad Fadzlallah: Untuk yang pertama, saya juga seorang muslim jadi saya percaya bahwa Aisyah adalah orang yang benar-benar pernah ada tetapi membawakan biografi beliau dalam Wikipedia saya pikir butuh sumber sekunder atau tersier, bukan secara langsung mengisahkan. Bentuk narasinya bisa dibandingkan dengan Maria Magdalena. Hemat saya, artikel bisa dibalikkan ke versi suntingan Bung @Iylaq: seperti pada riwayat laman.
Yang kedua, benar bahwa ijma ulama memiliki kekuatan hukum di bawah Alquran dan hadis tetapi poin saya tidak di situ: bukan berarti semua riwayat yang dilabeli "hadis" diterima sekonyong-konyong secara mentah sebagai "hadis". Saya kira dalam ilmu hadis ada pembahasan tentang keabsahan makna (belum lagi menimbang bagaimana menerjemahkan bahasa Arab klasik (setelah pembahasan nahwu dan sharf) ke bahasa Indonesia modern) dan otentitas mereka yang meneruskan hadis itu (perawi) setelah Aisyah. Saya jujur tidak mendapatkan pendidikan formal mendalam (misal dengan mata kuliah ilmu hadis) jadi saya memercayakannya kepada mereka yang saya kira tidak "illiterate" dalam membawakan hadis.
Yang ketiga, benar bahwa dalil pertama dalam link tersebut adalah dari Ummu Salamah dan dibawakan dari at-Tirmidzi (meninggal 892) sedangkan hadis Aisyah dibawakan dari Muslim (meninggal 875). Saya kira dalam pembahasan hadis, sudah menjadi kebiasaan bahwa ulama mengadakan penilaian apakah suatu hadis berderajat shahih, hasan, dhaif (lemah), atau palsu, biasanya dari segi penilaian terhadap mereka yang meneruskan hadis tersebut (salah banyak perawi setelah perawi pertama) dan bagaimana posisinya dengan hadis-hadis lain, dll maka bisa saja suatu hadis kemudian tidak diangkat lagi oleh ulama lain. Sementara itu, dalam link itu bagian bawah terdapat pembahasan masalah ini dari Malik (meninggal 795) untuk tidak setuju yang salah satunya mengatakan bahwa periwayatan dari Ali bin Abi Thalib tentang menyusunya orang dewasa bisa menjadi mahram itu tidak shahih, saya kurang tahu hadis mana yang dimaksud, tidak sedang bisa membuka Muwatha karya Imam Malik. Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa ada sejumlah hadis yang bertentangan dengan hadis dari Aisyah (baca juga di [2]). Saya kira bukan tugas saya untuk menjawab pertanyaan itu sebagai awam di sini.
Kemarin ada yang bertanya, soalnya hal itu rasa-rasanya tidak pernah diangkat dalam pembahasan tentang pengertian mahram, perkara yang aneh. Nah, saya tuliskan di halaman pembicaraan itu karena memikirkan imbasnya ke pembaca, bagaimana nanti praktiknya di lapangan dan bagaimana martabat Islam sendiri. Wallahu alam. Afwan kalau ada yang mengganggu, saya percaya kita sama-sama sadar bahwa manusia tempatnya salah. Handarii (bicara) 1 Januari 2022 15.15 (UTC)Balas
Sumber sekunder dan tersier yang pantas utk biografi seorang ummul mu'minin hanyalah Sirah Nabi yg ditulis oleh Thabari, Ibnu Ishaq, dan ulama2 besar yg setara dgn mereka. Bila yg kamu maksud sekunder dan tersier adalah tulisan orang2 non-muslim barat, maka itu sama sekali tidak dapat dijadikan sumber. Dan sebuah sumber sekunder dan tersier haruslah sesuai dengan sumber primer. Bila tidak maka gugur.
Seorang ulama bisa saja salah. Maka sudah sepatutnya dalam mempelajari islam kembali ke Al-Qur'an dan Hadits yang merupakan sumber utama hukum islam. Sehingga bila ulama sesat, kita tidak ikut2an sesat. Silahkan saja tunjukkan hadits mana yg di dalam artikel yang keabsahannya diragukan atau artinya salah.
Yang ketiga, kamu cari tahu dulu apa itu shahihain, yang merupakan 2 koleksi kitab hadits ter-shahih, yg mana merupakan Shahih Bukhari dan Shahih Muslim. Sehingga derajat keduanya jelas lebih tinggi dari koleksi2 hadits lainnya termasuk Muwatta Malik ataupun Tirmidzi, yang di dalamnya masih terdapat hadits-hadits dhaif.
Tambahan, di dalam islam ada namanya Nasikh Mansukh. Yaitu pembatalan thdp ayat2 Qur'an dan perintah2 Nabi Muhammad yg datang lebih awal, digantikan oleh ayat2 Qur'an dan perintah2 Nabi Muhammad yg datang belakangan. Sehingga pertentangan di dalam ajaran2 islam adalah sesuatu yg wajar. Namun mesti diketahui mana ajaran yg masih berlaku, mana yg tidak. Sedangkan Aisyah tetap melakukan ajaran menyusui orang dewasa tsb setelah Nabi wafat, yg mana berarti ajaran itu tidaklah batal, dan berlaku selama2nya. Perihal protes atau ketidaksetujuan oleh istri Nabi yg lain yaitu Ummu Salamah, itu sudah saya sertakan di dalam artikel, yang mana Aisyah menjawab kepadanya "Tidakkah engkau melihat di dalam diri Rasulullah suri tauladan untukmu?"
Seorang muslim sudah sepatutnya bangga atas tiap2 ajaran islam, bila dia menolak sebagian karena menganggap hal tsb memalukan, maka sama dia telah menghina islam, karena menganggap ajaran islam memalukan, dan mereka tidak ubahnya seperti orang2 yahudi, yang merubah2 kitabnya, supaya sesuai dengan keinginan mereka. Muhammad Fadzlallah (bicara) 1 Januari 2022 16.59 (UTC)Balas
Saudara @Muhammad Fadzlallah: Tidak ada yang mengatakan harus menggunakan sumber dari Barat. Kalau mau, terjemahkan saja dari artikel Wiki bahasa Arab [3] toh sudah menjadi Artikel Pilihan dan di sana, saya baca, menggunakan banyak referensi berupa buku sumber sekunder dan tersier (dan tidak memuat masalah mahram seperti ini). Dari sudut pandang lain, benar gunakan saja buku-buku tersebut, lalu saran saya silakan ganti sitasi ayat Alquran dengan kitab-kitab tafsir, ganti sitasi hadis dengan kitab-kitab syarh kitab hadis agar menjadi sumber sekunder, dan gunakan lebih dari satu kitab untuk satu hal jika perlu. Dari sudut pandang yang lain, bentuk narasi yang saya maksud adalah gaya bahasa, e.g. "menurut..." "dalam kitab..." secara dominan, bukan narasi pengisahan secara dominan.
Yang kedua, saya katakan bahwa saya lepas tangan dari topik agama Islam karena konsekuensinya berat dan target saya di Wikipedia bukan pada hal itu. Hal ini sudah terjawab pada argumen saya "Yang kedua,..." sebelumnya.
Yang ketiga, saya tahu akan hal itu tetapi tampaknya Imam Ahmad bin Hanbal saja masih mendhaifkan hadis-hadis dalam Shahih Bukhari karena manusia tidak luput dari kesalahan tetapi tidak dipungkiri bahwa kitab-kitab mereka memiliki posisi yang tinggi. Saudara bisa baca di sini [Critical Analysis of The Existence of Da’if Hadith (Weak Hadith) in Ṣaḥiḥ al-Bukhari]. Ralat: link yang benar ini: http://dx.doi.org/10.24014/jush.v29i1.11463 Dari sudut pandang yang lain, silakan saja hapus isi artikel yang memakai sitasi Tirmidzi, Nasa'i, dkk. jika Saudara berpendapat demikian (masih belum menggunakan kitab syarh/sumber sekunder dan tidak mencantumkan sanggahan dari pihak yang diakui tentang suatu hal).
Yang keempat, ya memang benar ada konsep itu; kalau begitu silakan cantumkan pendapat (penentangan, penyetujuan, dan lainnya) seputar dalil dari Aisyah itu seperti di ringkasan kitab yang dimuat di [4], lebih lengkap. Dari sudut pandang yang lain, Ibnu Abbas sendiri, sosok yang memuji-muji Aisyah pada ujung maut beliau diriwayatkan dari al-Baihaqi menjadi perawi tentang batasan persusuan adalah di bawah dua tahun [5] (dan padahal beliau (laki-laki) punya kepentingan lebih mudah hidupnya jika mengakui hadis dari Aisyah itu) di samping hadis-hadis dari perawi yang lain.
Sudah, ya, saya tidak suka debat kusir di muka umum tanpa ada orang-orang lain yang membenarkan salah satu pihak atau bisa memberikan solusi yang adil. Ingat, Wikipedia adalah ensiklopedia yang mengutamakan penggunaan sumber sekunder dan tersier, bukan tulisan pribadi (riset asli). Saya di sini hanya menanyakan suatu hal dan jika agama kita itu patut dibanggakan pastilah kita bisa menjawab hal tersebut dengan baik dari sudut pandang agama tersebut. Semoga bermanfaat, saya ada kerjaan yang lain; afwan, kalau ada yang mengganggu. Handarii (bicara) 1 Januari 2022 19.57 (UTC)Balas
Sumber utama islam itu bukan wikipedia bhs arab tapi Al-Qur'an wal-Hadits. Wikipedia bhs arab bisa saja salah atau tidak lengkap. Maka sungguh sesat logika yg menganggap kalau sesuatu yg tidak ada di wikipedia bhs arab = tidaklah berasal dari islam.
Dan ini adalah biografi dari Aisyah, bukan permasalahan mahram, hanya di dalam kehidupannya, dirinya pernah mendapati peristiwa di mana suaminya, yaitu Rasulullah memberikan solusi kpd perempuan bernama Sahlah binti Suhayl thdp ketidaksenangan suaminya, Abu Hudzaifah, ketika Salim yg telah dewasa yg sejak kecil Sahlah anggap sbg anak keluar masuk rumahnya yg hanya satu ruangan, maka Rasulullah berkata, susuilah Salim dgn 5 kali susuan, maka Salim akan menjadi mahram utk Sahlah dan Abu Hudzaifah. Yang mana hal tsb dijadikan tauladan oleh Aisyah yg kemudian menyuruh adiknya dan putri saudara laki2nya utk menyusui pria2 mana saja yg ia ingin agar mendatanginya. Ini benar sebab diriwayatkan di dalam Hadits-Hadits Shahih. Bila ada ulama yg menganggap kejadian ini tidak benar, maka tentulah ia ulama sesat, atau tidaklah ulama sunni.
Bagian yg ketiga, hmm, Jurnal Ushulludin dari UIN Suska Riau? tidak ada sumber yg dapat lebih dapat dipercaya lagi? Mengenai usulanmu utk menghapus hadits2 non-Shahihain, Ini sesat. Yang saya maksud bila ada pertentangan di antara sumber hadits dari Shahihain dgn sumber hadits lainnya. Maka jelas yg diutamakan adalah dari Shahihain. Bukan berarti harus serta merta menolak seluruh hadits non-shahihain.
Yang keempat, saya rasa tidak ada satu pun bagian artikel wikipedia ini yang mengatakan perempuan2 muslim indonesia harus atau dianjurkan atau dapat menyusui pria2 dewasa supaya menjadi mahram, di sini hanya menjelaskan sejarah kehidupan Aisyah, soal perselisihan pendapat bbrp ulama kemudian thdp hukum penyusuan thdp pria dewasa yg bisa menjadikan mahram tsb bisa ditampilkan di wikipedia ttg mahram atau yg bersangkutan.
Dan ini tulisan yg saya copy dari link yg kamu bawa, "Adapun hadits-hadits yang menyatakan tidak adanya susuan kecuali dalam masa dua tahun dan sebelum disapih, meskipun ada perbincangan di dalamnya, ternyata tidak bertentangan dengan hadits Salim. Karena hadits-hadits itu umum, sedangkan hadits Salim adalah khusus. Sedangkan yang khusus harus didahulukan daripada yang umum." Muhammad Fadzlallah (bicara) 2 Januari 2022 00.45 (UTC)Balas

Usulan perlindungan

Assalamualaikum, mas/mbak @Nyilvoskt, artikel ini kembali diserang vandalisme, setelah perlindungan yg sebelumnya kadaluarsa. Apakah tidak sebaiknya perlindungan yang diberikan permanen saja? Abdul Latif Salafiyah (bicara) 2 November 2022 09.37 (UTC)Balas

@Abdul Latif Salafiyah:   Selesai NyıLVoskT • ~~~ 2 November 2022 09.41 (UTC)Balas
Terima kasih. Abdul Latif Salafiyah (bicara) 2 November 2022 10.27 (UTC)Balas

Hello fellow editors,

I have found one or more external links on Aisyah that are in need of attention. Please take a moment to review the links I found and correct them on the article if necessary. I found the following problems:

When you have finished making the appropriate changes, please visit this simple FaQ for additional information to fix any issues with the URLs mentioned above.

This notice will only be made once for these URLs.

Cheers.—InternetArchiveBot (Melaporkan kesalahan) 23 Oktober 2023 11.38 (UTC)Balas

Hello fellow editors,

I have found one or more external links on Aisyah that are in need of attention. Please take a moment to review the links I found and correct them on the article if necessary. I found the following problems:

When you have finished making the appropriate changes, please visit this simple FaQ for additional information to fix any issues with the URLs mentioned above.

This notice will only be made once for these URLs.

Cheers.—InternetArchiveBot (Melaporkan kesalahan) 11 September 2024 13.38 (UTC)Balas

Kembali ke halaman "Aisyah".