Sastri Yunizarti Bakry

penulis Indonesia
Revisi sejak 1 Desember 2023 15.04 oleh Urang Kamang (bicara | kontrib) (Menambah Kategori:Birokrat Indonesia menggunakan HotCat)

Dra. Hj. Sastri Yunizarti Bakry, Akt., M.Si. (lahir 20 Juni 1958) adalah seorang birokrat dan penulis asal Padang, Sumatera Barat.[1][2]

Sastri Yunizarti Bakry
Lahir20 Juni 1958 (umur 66)
Pariaman, Sumatera Barat
KebangsaanIndonesia
AlmamaterUniversitas Andalas, Padang
PekerjaanSastrawan, birokrat, aktivis
Dikenal atas- Vice President The Malay Islamic World
- Ir­sus Inspektorat Jen­deral Ke­mendagri
Suami/istri
  • Asnam Rasyid (cerai)
  • Fachrial Asjari
AnakFilino Kalani
Feril Arista
Rida Yulianti
Ranti Arastri
Orang tuaZaidin Bakry
Fatimah Noer

Sebagai penulis, namanya tercatat dalam Geo Sastra dan Seni Minangkabau karya A.A. Navis serta dalam Leksikon Susastra Indonesia karya Korrie Layun Rampan pada tahun 2000.[1]

Ia juga dipercaya sebagai Vice President The Malay Islamic World,[1] serta sebagai Inspektur Khusus (Ir­sus) pada Inspektorat Jen­deral Kementerian Dalam Negeri Indonesia (Ke­mendagri) sejak November 2012.[3]

Riwayat

Latar belakang dan pendidikan

Sastri lahir pada 20 Juni 1958 di Pariaman, Sumatera Barat,[1] putri dari pasangan Zaidin Bakry (alm.) dan Fatimah Noer. Ayahnya adalah seorang pensiunan tentara berpangkat kolonel[4] dan merupakan pejuang kemerdekaan Angkatan '45, juga dikenal sebagai sastrawan dan budayawan Minangkabau.[5] Ia mengenyam pendidikan di SMA Don Bosco Padang.[6][7]

Pendidikan tingginya ditempuh di Universitas Andalas dan lulus sebagai Sarjana Ekonomi Akuntansi (S1), sedangkan Magister Sains (S2) bidang Pembangunan Wilayah Pedesaan juga ia dapatkan pada universitas yang sama.[1]

Karier dan kegiatan

Sastri aktif dalam banyak ragam kegiatan. Beberapa aktivitas yang pernah dilakoninya, antara lain sebagai Ketua HWK (Himpunan Wanita Karya) Sumatera Barat (Sumbar), Ketua WPI (Wanita Penulis Indonesia) Sumbar, Wakil ketua PMI Sumbar, Sekretaris DPRD Kota Padang, Staf Ahli Wali Kota bidang Ekonomi dan Keuangan di Pemko Padang, Vice President The Malay Islamic World (Dunia Melayu Dunia Islam) yang berpusat di Melaka, Malaysia, dan berbagai kegiatan lainnya. Sebagai aktivis perempuan, Sastri juga sering menjadi pembicara di forum lokal, regional, nasional, dan internasional.[1]

Sepanjang 16–18 Maret 2012, Sastri berperan sebagai Ketua Pengarah Temu Sastrawan Nusantara Melayu Raya (Numera) yang pertama, sebuah iven sastra internasional yang dilaksanakan di Padang, Sumatera Barat. Kegiatan tersebut melibatkan 200 sastrawan dari 6 negara di Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Singapura dan Thailand.[8]

Pada November 2012, Sastri Yunizarti Bakry dilantik menjadi Inspektur Khusus (Ir­sus) pada Inspektorat Jen­deral Kementerian Dalam Negeri Indonesia (Ke­mendagri) oleh Men­dagri Gamawan Fauzi. [3]

Karya

Sastri telah menulis sejak masih duduk di bangku SMP dalam bentuk puisi, cerpen, feature, artikel dan lainnya. Beberapa karya sastranya antara lain:

  • Perempuan dalam Perempuan (1995, antologi cerpen, penerbit Forum Sastra Wanita Tamening)
  • Sajak Berdua (1996, dengan Free Hearty, penerbit Forum Sastra Wanita Tamening)
  • 26 Penyair Hawa (1997, antologi puisi)
  • Kumpulan Sajak Puisi 1999 Sumatera Barat (2000, antologi penyair Sumatera Barat)
  • Menelusuri Jejak Melayu Minangkabau (2002, buku, sebagai editor)
  • Siti Manggopoh (2003, bersama Abel Tasman dan Nita Indrawati, penerbit Citra Budaya)
  • Yusaf Rahman, Komponis Minang (2007, buku kumpulan tulisan tentang orang-orang besar Sumatera Barat secara bersama-sama, penerbit Lubuk Agung)
  • Chairul, yang Selalu Ada (2008, penerbit Panitia Penghargaan Budaya)
  • Ungu Pernikahan (2008, kumpulan cerpen bersama Titie Said, Pipit Senja, dll., penerbit Zikrul Hakim)
  • Kekuatan Cinta (2009, novel, penerbit Zikrul Hakim)
  • Nyanyian Pulau-Pulau (2010, antologi puisi wanita penulis Indonesia, Yayasan Obor)
  • Gelombang Matahari (novel)
  • Hatinya tertinggal di Gaza (novel) [1]

Penghargaan

  • Anugerah Srikandi Tun Fatimah dari Ketua Menteri Melaka yang disematkan oleh PM Abdullah Badawi (Melaka, 2007) [1]

Referensi

Pranala luar