Teori komunikasi
Teori komunikasi adalah satu pandangan dan strategi yang akan membentuk alat dan rangka kerja untuk sesuatu perkara yang hendak dilaksanakan. Dalam proses komunikasi teori akan membina bentuk dan kaidah komunikasi yang hendak dibuat. Melalui penulisan ini pejelasan tentang beberapa teori komunikasi akan dibuat.[1] Terdapat dua aspek utama yang dilihat secara tidak langsung dalam bidang ini sebagai satu bidang pengkajian yang baru. Aspek pertama ialah perkembangan dari beberapa sudut pandang atau kejaidian, seperti teknologi komunikasi, perindustrian, dan politik dunia. Teknologi komunikasi, contohnya radio, televisi, telefon, setelit, rangkaian komputer telah menghasilkan ide untuk mengetahui kesan perkembangan teknologi komunikasi terhadap individu, masyarakat dan penduduk di sebuah negara. Perkembangan politik dunia, memperlihatkan kesan politik terhadap publik sehingga menimbulkan propaganda dan pendapat umum. Seterusnya, perkembangan perindustrian, seperti perminyakan dan perkapalan menuntut perlunya komunikasi yang berkesan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas agar mencapai maksud atau tujuan organisasi tersebut. Aspek kedua ialah dari sudut kajian para pelajar yang berminat untuk mengkaji bidang-bidang yang berkaitan dengan komunikasi seperti mereka yang dari bidang psikologi sosial mengkaji penggunaan teknologi baru terhadap kesan tayangan animasi kepada anak-anak, propaganda dan dinamika kelompok. Penjelasan atas politik dunia, seperti menganalissis propaganda Nazi yang mampu mempengaruhi pendengar sehingga mereka patuh dan bersatu. Selanjutnya, kajian awal penyelidik atas perindustrian yang pada separuh abad ke-20 tertuju pada pemenuhan keinginan sektor pemasaran untuk mengetahui komunikasi dengan lebih dekat setelah pengiklanan menunjukan kepentingannya. Oleh karena itu, bidang komunikasi mengambil langkah dan maju ke depan setelah berlakunya pengembangan dari sudut teknologi komunikasi, perindustrian, dan politik dunia,serta kajian-kajian yang telah dilakukan. Sehingga bidang komunikasi menjadi bidang pengkajian yang baru dan mulai diminati oleh banyak orang. Namun, bidang yang menjadi asas kepada bidang komunikasi ialah bidang-bidang sains sosial, seperti sosiologi, pendidikan, psikologi sosial, pengurusan, antropologi dan psikologi.
Pengertian ilmu komunikasi
Pengertian mengenai ilmu komunikasi, pada dasarnya mempunyai ciri yang sama dengan pengertian ilmu secara umum, perbedaannya ialah pada objek kajiannya. Ilmu komunikasi berfokus pada peristiwa-peristiwa komunikasi antar manusia.[2] mengenai hal itu Berger & Chafee (1987) menyatakan bahwa Ilmu komunikasi adalah suatu pengamatan terhadap produksi, proses, dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang melalui pengembangan teori-teori yang dapat diuji dan digeneralisasikan dengan tujuan menjelaskan fenomena yang berkaitan dengan produksi, proses, dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang.
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama, sama di sini adalah sama makna.[3] definisi yang dikumpulkan oleh Dance (1970), akhirnya Stappers berhasil membuat enam kategori dari multi makna definisi komunikasi, sebagaimana dikutip oleh Djajusman (1985, 14-15) sebagai berikut:
Aktivitas dari suatu pihak.Rumusannya antara lain: “Communication is the discriminatory of an organism to a stimulus” (Stevens, 1950) Aktivitas datang dari pihak lain: mempengaruhi. Rumusannya antara lain: “The process by which an individual (the communicator) “transmits” stimuli (usually verbal symbols) to modify the behavior of other individuals” (Hovland, 1948) Hubungan adalah central.[3] antara lain: “Communication is essentially relationship set up by the transmission of stimuli and the evocations of response” (Cherrey, 1964) Hasil adalah yang utama: “sharing” atau pemilikan.[3] antara lain: “It is a process that makes common to or several what was the monopoly of one or some” (Gode, 1959) Transmisi informasi.[3] antara lain: “Communication is an information transformation process which originates at a mind and ends at a minds” (Toda, 1967) Penggunaan lambang.[3] Rumusannya antara lain: “To designate interaction by means of signs and symbols” (Cullen, 1939)
Elemen komunikasi
Elemen dasar komunikasi menjadikan objek studi tentang teori komunikasi:[4]
- Source (Sumber): Shannon menyebut unsur ini sebagai "sumber informasi", yang "menghasilkan pesan atau urutan pesan yang akan dikomunikasikan ke terminal penerima."[5]
- Sender (Pengirim): Shannon menyebut unsur ini sebagai "pemancar/penyebar", yang "beroperasi pada pesan dalam beberapa cara untuk menghasilkan sinyal yang cocok untuk meneruskannya melalui saluran tersebut."[5] Oleh Aristoteles, unsur ini disebut "speaker" (orator).[5]
- Channel: Bagi Shannon, saluran tersebut adalah "hanya media yang digunakan untuk mengirimkan sinyal dari pemancar ke penerima."[5]
- Receiver (Penerima): Untuk Shannon, penerima adalah "melakukan operasi kebalikan dari yang dilakukan oleh pemancar, dengan merekonstruksi pesan dari sinyal."[5]
- Destination (Tujuan): Untuk Shannon, tujuan adalah "orang (atau suatu hal) kepada siapa pesan ini ditujukan".[5]
- Message (Pesan): dari bahasa Latin mittere, "untuk mengirim". Pesannya berupa sebuah konsep, informasi, komunikasi, atau pernyataan yang dikirim dalam bentuk, ditulis, direkam, atau bentuk visual verbal kepada penerima.
- Feedback (Tanggapan)
- Elemen entropik, positif dan negatif
Jenis-jenis komunikasi
Komunikasi lisan
komunikasi lisan secara langsung adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling bertatap muka secara langsung dan tidak ada jarak atau peralatan yang membatasi mereka.[6] lisan ini terjadi pada saat dua orang atau lebih saling berbicara/ berdialog, pada saat wawancara, rapat, berpidato.[6]
komunikasi lisan yang tidak langsung adalah komunikasi yang dilakukan dengan perantara alat seperti telepon, handphone, VoIP, dan lain sebagainya karena adanya jarak dengan si pembicara dengan lawan bicara.[6]
Komunikasi tulisan
komunikasi tulisan adalah komunikasi yang di lakukan dengan perantaraan tulisan tanpa adanya pembicaraan secara langsung dengan menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan dapat dimengerti oleh penerima.[6] Komunikasi tulisan dapat berupa surat-menyurat, sms, surat elektronik, dan lain sebagainya.[6]
komunikasi tulisan juga dapat melalui naskah-naskah yang menyampaikan informasi untuk masyarakat umum dengan isi naskah yang kompleks dan lengkap seperti surat kabar, majalah, buku-buku.[6] dan foto pun dapat menyampaikan suatu komunikasi secara lisan namun tanpa kata-kata. Begitu pula dengan spanduk, iklan, dan lain sebagainya.[6]
Tradisi
Tujuh tradisi teori komunikasi merupakan gambaran teoretis mengenai tradisi komunikasi yang didasari oleh kehidupan yang nyata. Tujuh tradisi teori komunikasi ditemukan oleh Robert Craig. Craig menyatakan bahwa komunikasi merupakan bentuk pengalaman, sehingga terdapat tradisi yang dapat membedakan cara orang dalam mengomunikasikan pengalamannya.[7] Tujuh tradisi ini meliputi tradisi psikologi sosial, sibernetika, semiotika, retorika, sosial budaya, berpikir kritis dan fenomenologi.
Lihat pula
Referensi
- ^ [1] teori-teori komunikasi
- ^ [2] Diarsipkan 2011-12-16 di Wayback Machine. ilmu komunikasi
- ^ a b c d e [3] pengertian komunikasi
- ^ Communication process (PDF). Center for Literacy Studies of the University of Tennessee. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-10-27. Diakses tanggal 2011-11-15.
- ^ a b c d e f Shannon, Claude Elwood (July and October, 1948). A Mathematical Theory of Communication (PDF). The Bell System Technical Journal. hlm. 55. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1998-07-15. Diakses tanggal 11.04.2011.
- ^ a b c d e f g [4] Diarsipkan 2011-09-16 di Wayback Machine. jenis komunikasi
- ^ Pengantar Teori Komunikasi 1. Penerbit Salemba. ISBN 9789791749220.