Syahril Sabirin
Syahril Sabirin (lahir 14 Oktober 1943) adalah Gubernur Bank Indonesia pada tahun 1998 hingga tahun 2003.[1]
Syahril Sabirin | |
---|---|
Gubernur Bank Indonesia ke-11 | |
Masa jabatan Februari 1998 – Mei 2003 | |
Presiden | Soeharto B. J. Habibie Abdurrahman Wahid Megawati Soekarnoputri |
Informasi pribadi | |
Lahir | 14 Oktober 1943 Bukittinggi, Sumatera Barat, Masa Pendudukan Jepang |
Kebangsaan | Indonesia |
Suami/istri | Murni Syahril Sabirin |
Anak | Melissa Sari Sabirin Stevano Sabirin |
Almamater | Universitas Gajah Mada Kolese Williams Universitas Vanderbilt |
Pekerjaan | Ekonom |
Tanda tangan | |
Sunting kotak info • L • B |
Riwayat Hidup
Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada ini meniti karier awalnya di Bank Indonesia. Pada tahun 1972 ia mendapat beasiswa dari USAID untuk untuk belajar di Williams College, Amerika Serikat dimana ia memperoleh gelar Master of Arts di bidang Ekonomi Pembangunan. Kemudian, dengan sponsor yang sama, ia melanjutkan ke Vanderbilt University dan memperoleh gelar Doctor of Philosophy (PhD) dalam bidang ekonomi pada tahun 1979. Karirnya kemudian meningkat cepat sehingga menjadi Direktur (setara dengan Deputi Gubernur) Bank Indonesia pada tahun 1988. Pada tahun 1993 ia bekerja sebagai Senior Financial Economist pada Bank Dunia di Washington DC. Pada akhir 1997 ia diminta kembali ke Bank Indonesia untuk menempati posisi sebagai anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia[2][rujukan rusak]. Kemudian, ia diangkat menjadi Gubernur Bank Indonesia ketika Indonesia mengalami krisis moneter pada Februari 1998 menggantikan Sudrajad Djiwandono.
Rujukan
- ^ Gubernur BI Tiga Rezim Diarsipkan 2013-09-21 di Wayback Machine. Tempo. Diakses 3 Mei 2013.
- ^ Pejuang Independensi Bank Indonesia Diarsipkan 2010-02-06 di Wayback Machine., diakses pada 20 Januari 2009
Pranala luar
- Profil di TokohIndonesia Diarsipkan 2010-02-06 di Wayback Machine.
Jabatan pemerintahan | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Sudrajad Djiwandono |
Gubernur Bank Indonesia 1998–2003 |
Diteruskan oleh: Burhanuddin Abdullah |