Banjir Sumatera Barat 2024

Sejak 8 Maret 2024, banjir dan longsor yang disebabkan oleh cuaca buruk melanda sejumlah wilayah di Sumatera Barat. Akibatnya, pada 11 Maret 30 orang telah tewas dan 6 hilang.[2] Badan Penanggulangan Bencana Daerah menyatakan keadaan darurat bencana selama 14 hari pada daerah paling terdampak, yakni Pesisir Selatan, Padang Pariaman, Kota Padang dan Kepulauan Mentawai.[3]

Banjir Sumatera Barat 2024
Tanggal7 Maret 2024 - sekarang
LokasiSumatera Barat[a]
PenyebabCuaca buruk
Tewas30[2]
Hilang6[2]
Kerugian harta bendaRp. 226 miliar[3]

Latar belakang

Pada awal tahun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan Pandangan Iklim 2024 yang menyatakan beberapa daerah akan mengalami hujan tahunan di atas normal, termasuk Sumatera Barat bagian selatan.[4] Sejak pertengahan Januari, Sumatera Barat menerima intensitas hujan yang tinggi.[5] Misalnya, BMKG menyatakan pada hari Kamis hingga Jum’at curah hujan di Kota Padang mencapai 394,6 milimeter per hari yang termasuk kategori ekstrem.[6]

Selain itu, saluran drainase yang tidak berfungsi dengan baik telah menjadi ancaman ketika curah hujan tinggi.[7] Ditambah, bangunan masyarakat yang tidak mengikuti aturan tata ruang wilayah[8] serta penebangan hutan ilegal telah memberikan pengaruh terhadap bencana banjir.[9]

Dampak

30 orang tewas, diantaranya 27 dari Kabupaten Pesisir Selatan dan 3 Kabupaten Padang Pariaman.[8] 6 orang hilang dan 70.000 lainnya mengungsi.[10] Di Pesisir Selatan, sebanyak 866 rumah rusak berat, 139 unit rusak sedang, dan 579 unit rusak ringan. 16 unit jembatan dan 355 meter jalan juga mengalami kerusakan. Total kerugian di diperkirakan mencapai Rp212 miliar.[9] Selain itu, sejumlah sekolah dan 113 hektar lahan pertanian rusak.[10] Akses jalan ke berbagai wilayah terputus, baik akibat longsor maupun banjir.[11]

Tanggapan

Gubernur Sumatera Barat turun ke lapangan meninjau dampak banjir. Badan Nasional Penanggulangan Bencana dikerahkan untuk menangani kebutuhan dasar masyarakat.[12]

Menteri PUPR, Basoeki Hadimoeljono, berjanji akan membantu perbaikan fasilitas umum utamanya prasarana konektivitas antar provinsi ketika meninjau dampak banjir di Pesisir Selatan.[13]

Catatan

Referensi