Sindrom hiperglikemi hiperosmolar nonketotik

Sindrom hiperglikemi hiperosmolar nonketotik merupakan sebuah kondisi yang terjadi ketika kadar gula darah di dalam tubuh penderita diabetes melebihi batas normal. Kadar gula darah yang berlebihan (sekitar 600 mg/dl) akibat sindrom tersebut akan banyak mengeluarkan cairan melalui urine untuk mengeluarkan gula darah yang menumpuk, dan hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya dehidrasi pada penderita[1]. Sindrom HHNK ini bisa dikatakan sebagai sindrom yang langka terjadi di antara banyaknya komplikasi diabetes yang lain, dan hal tersebut sangat tinggi resikonya akan menimbulkan masalah kesehatan yang serius, bahkan bisa berujung pada kematian. [2][3]

Mengenali Gejala Sindrom Hiperglikemi Hiperosmolar Nonketotik

Selain meningkatnya kadar gula darah pada penderita diabetes, sindrom HHNK juga bisa dikenali dengan berbagai gejala yang akan dialami oleh penderitanya, gejala tersebut meliputi:

  • Kehausan berat (dehidrasi)
  • Sering buang air kecil
  • Gangguan pada penglihatan
  • Badan lemas
  • Halusinasi
  • Mual
  • Mulut kering
  • Demam
  • Linglung atau sering mengantuk
  • Kelemahan pada salah satu anggota gerak tubuh
  • Kulit terasa hangat dan kering. [4]

Faktor Penyebab Sindrom Hiperglikemi Hiperosmolar Nonketotik

Meskipun sindrom tersebut biasanya terjadi pada penderita diabetes tipe 2, tapi tak menutup kemungkinan juga sindrom tersebut bisa menyerang penderita diabetes tipe 1. Faktor-faktor yang bisa menyebabkan sindrom HHNK tersebut meliputi:

  • Infeksi pada saluran kemih
  • Efek samping penggunaan obat-obatan
  • Penyakit tertentu, seperti gagal jantung
  • Usia rentan di atas 65 tahun
  • Kehabisan atau tidak meminum obat diabetes yang sudah diresepkan. [5]

Pencegahan Sindrom Hiperglikemi Hiperosmolar Nonketotik

Karena faktor utama dalam sindrom ini adalah naiknya kadar gula darah, oleh karena itu yang perlu dilakukan dalam mencegah sindrom HHNK ini dengan cara menjaga kadar gula darah agar tetap normal. Adapun beberapa hal yang bisa dilakukan agar mencegah sinrom tersebut.

  • Menjaga pola makan yang sehat untuk penderita diabetes
  • Menjalani pengobatan dan selalu kontrol kondisi diabetes ke dokter
  • Rutin untuk berolahraga
  • Memeriksa kadar gula darah secara teratur, khususnya pada saat merasa sakit.

Referensi

  1. ^ "Mengenal Hyperglycemic Hyperosmolar State (HHS) pada Orang Diabetes". Hello Sehat. 2021-06-18. Diakses tanggal 2024-03-30. 
  2. ^ "Waspadai Hiperglikemi Hiperosmolar Nonketotik bagi Penderita Diabates". Alodokter. 2017-08-20. Diakses tanggal 2024-03-30. 
  3. ^ "Hyperosmolar Hyperglycemic State (HHS) - Endocrine and Metabolic Disorders". MSD Manual Professional Edition (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-03-30. 
  4. ^ "Waspadai Hiperglikemi Hiperosmolar Nonketotik bagi Penderita Diabates". Alodokter. 2017-08-20. Diakses tanggal 2024-03-30. 
  5. ^ "Diabetic hyperglycemic hyperosmolar syndrome: MedlinePlus Medical Encyclopedia". medlineplus.gov (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-03-30.