Bachtiar Djamily
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2022. |
Bactiar Djamily (10 November 1929 – 12 Februari 1998) adalah seorang wartawan kelahiran Supayang, Tanah Datar sekaligus seorang pengarang yang handal karena sudah banyak karyanya yang ia tulis. Bachtiar Djamily pernah menjadi wartawan kesayangan Presiden Soekarno.
Ia melanjutkan pendidikannya di India pada tahun 1948 dan ia terdampar ke Malaysia sehingga lebih banyak menghabiskan waktunya di Malaysia. Ia kemudian lebih memfokuskan dirinya ke dalam dunia wartawan dan mengarang buku. Ia juga menulis berbagai artikel-artikel untuk surat kabar dan menjadi seorang wartawan harian di Singapura. Beliau kemudian kembali mengabdikan dirinya sebagai pengarang dan wartawan di Indonesia. Berbagai karyanya sudah di terbitkan di Indonesia maupun di Malaysia seperti cerpen, artikel dan surat kabar yang terkenal pada saat itu.
Kehidupan Pribadi
Bactiar Djamily menikah dengan seorang wanita yang bernama Hajah Marianis binti Ibrahim dan mereka dikaruniai 7 orang anak dan meneruskan hidupnya di Malaysia. Bactiar Djamily meninggal di Malaysia pada tanggal 12 Febuari 1998.[1]
Referensi
- ^ Chaniago, Hasril (2018). 121 Wartawan Hebat dari Ranah Minang dan Sejumlah Jubir Rumah Bagonjong. Padang: Panitia Pelaksana Daerah Hari Pers Nasional 2018 Biro Humas Setda Provinsi Sumatera Barat.